Pamanku Kesalahanku

Menutup Matanya



Menutup Matanya

0Mo Yangyang menggandeng tangan Latiao, sedangkan Xie Xize membawa barang belanjaan dan Lan Dongzhi membawa sekotak kue besar. Mereka berjalan masuk ke lift!     

Latiao dengan perasaan senang berkata, "Ma, kuberitahu, nenek sebenarnya sangat suka makan kue sus. Tapi karena gula darahnya tinggi, kakek jadi memperhatikannya dengan ketat dan melarangnya makan kue sus…"      

"Ehmm hari ini adalah hari ulang tahunnya, aku diam-diam memberi tahu kakek untuk memperbolehkannya makan dua kue sus hari ini…." Tambah anak kecil ini.     

Mo Yangyang menanggapi, "Bocah badung, jangan pikir Mama tidak tahu kalau kamu diam-diam membawakan kue sus ke nenekmu lusa kemarin!"     

Latiao memandang Mo Yangyang dengan perasaan bersalah, "Ya... ada teman sekelas perempuan yang memberiku kue itu. Aku tidak bisa menghabiskannya, jadi aku membawanya pulang!"     

"Ada teman sekelas perempuan yang memberimu kue itu, apakah kamu diam-diam punya pacar kecil di belakang Mama?"     

Latiao memutar matanya, "Ma, bisakah Mama berhenti bersikap kekanak-kanakan?"     

Xie Xize dan Lan Dongzhi yang berdiri di samping mereka hanya tersenyum menyaksikan ibu dan anak itu bertengkar.     

"Ding dong" Lift sudah tiba.      

Mo Yangyang berjalan keluar dari lift sambil menggandeng tangan Latiao. Selama berbelok di sudut dan tiba di pintu rumah, Mo Yangyang terus menundukkan kepala untuk mencari kunci di dalam tas. Sayangnya, ia belum juga menemukannya.     

Sambil mencari kunci, dirinya juga memerintah, "Cepat, panggil nenek untuk membuka pintu!"     

Sayangnya, Latiao tidak menanggapi.      

Mo Yangyang akhirnya menemukan kunci itu, "Kenapa tidak dipanggil?"     

Begitu dia mendongakkan kepala, ia melihat pemandangan di depannya. Senyum di wajahnya langsung membeku, kegembiraan dan cahaya di matanya memudar hampir seketika!     

"Ting!!!" Kuncinya jatuh ke lantai menimbulkan suara yang nyaring.     

Gantungan kunci Ping'an berbentuk bulat berwarna hijau yang dipercaya sebagai pengusir kesialan, langsung patah jadi dua begitu jatuh di lantai. Padahal dulu, gantungan kunci itu dipasang Nenek Han untuk Mo Yangyang!     

Ketika Xie Xize dan Lan Dongzhi melihat pemandangan ini, barang-barang di tangan mereka jatuh ke lantai pada saat yang bersamaan!     

Xie Xize melirik Lan Dongzhi, lalu dengan cepat berjalan melewati Mo Yangyang dan Latiao. Ia mengabaikan mereka untuk bergegas menghampiri Nenek dan Kakek Han terlebih dahulu.     

Lan Dongzhi secepatnya memeluk Latiao, lalu menggendongnya untuk memberikannya ketenangan. Kemudian ia mengulurkan tangan untuk menutup mata Mo Yangyang.     

"Yangyang, Latiao, jangan takut… jangan takut…."     

Lan Dongzhi ingin menghibur mereka, tetapi saat ini, dirinya tidak ucapan yang bisa diungkapkannya!     

Bahkan suaranya sendiri terdengar gemetar, seolah-olah ada duri yang tersangkut di tenggorokannya, memberikan rasa sakitnya yang sangat parah.     

Sebelum mereka pergi belanja, Nenek Han menyuruhnya untuk memakai pakaian yang lebih tebal agar jangan sampai kedinginan saat berada di luar. Sekarang, setelah satu jam berlalu, dan Nenek Han tergeletak di lantai yang dingin seperti ini… Tentu tidak ada yang diketahui kalau dirinya masih hidup atau sudah mati…     

Untungnya, Nenek Han masih bernapas. Wajahnya memerah tidak normal dan ada butiran-butiran darah seperti beras berada di sudut bibir dan kedua sisi hidungnya. Gejala ini membuat jantung Xie Xize bergetar hebat.     

Xie Xize melihat ada lubang merah bekas suntikan di sisi kiri leher Nenek Han dan ada tabung suntikan kosong tergeletak di lantai.      

Kondisi Kakek Han bahkan lebih buruk. Kepalanya pecah hingga kulit kepala dan muncratan darah terciprat tidak beraturan. Meski demikian, orang tua ini masih bernapas walau lemah.      

Pelakunya sangat gila, seolah-olah memiliki rasa benci yang amat dalam pada Kakek Han, seolah ingin melampiaskan semua kebenciannya pada Kakek Han.     

Setelah memeriksa, Xie Xize segera menghubungi polisi dan meminta polisi untuk segera datang.     

Pria ini juga memanggil Jiang Niancheng dan meminta mereka untuk meninggalkan semua pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini. "Semuanya, datanglah!"     

Jika perkiraannya benar, cairan yang disuntikan pada Nenek Han adalah virus super sulit yang sedang mereka pelajari akhir-akhir ini!     

Sekarang, Nenek Han harus segera diisolasi dan dirawat!     

Sedangkan Kakek Han….     

Khawatirnya….     

Akan tetapi, wajah Xie Xize tampak memandang tanpa ekspresi. Terlihat tenang dan seolah menjadi kejam. Ia secara rasional mengambil semua barang yang bisa digunakan dari rumah lalu membawa Kakek dan Nenek Han ke ambulans secepat mungkin!     

Mo Yangyang merasa bahwa setelah waktu berlalu sangat lama, pintu lift tiba-tiba terbuka dan banyak orang berhamburan keluar satu demi satu.     

******     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.