Pamanku Kesalahanku

Memberinya Sebuah Keluarga



Memberinya Sebuah Keluarga

0Sebagai penutup, He Xinyue berkata, "Aku tahu polisi ada di rumahmu. Kalau kamu ingin melapor, lapor saja! Selama... kamu berani mengambil resikonya!"      

Melalui telepon, leher Mo Yangyang seolah-olah dicekik sampai mati!     

Itu benar, dia tidak berani mengambil resiko!     

Mo Yangyang tahu betul bahwa jika dirinya memperdulikan ini, pikirannya akan kacau. Namun tidak ada yang bisa dilakukan olehnya, dan tidak berani memikirkan hal lain. Dirinya hanya ingin Nenek Han tetap hidup.     

Mo Yangyang sudah tidak punya ayah, jadi dirinya tidak bisa kehilangan ibu!     

Lima tahun lalu, pasangan tua itu memberinya sebuah keluarga. Mereka juga menggunakan tubuh renta mereka untuk menopang hidupnya.     

Mo Yangyang menyeka air mata di wajahnya, lalu mengemasi barang-barang Nenek Han. Ia memasukkannya ke dalam koper, lalu membawanya keluar rumah!     

Di luar pintu, Lan Dongzhi yang menggendong Latiao tiba-tiba panik !     

Karena Latiao sampai detik ini belum juga bicara!     

Lan Dongzhi meneriaki nama Latiao, "Latiao…."     

"Bicaralah pada bibi, oke? Latiao!"     

Latiao yang tenang ini terlihat menakutkan. Matanya masih bersih dan jernih, tetapi sepertinya tidak ada kehangatan sama sekali. Sebelumnya, tatapan mata anak itu sehangat air hangat, namun sekarang, malah berubah sedingin es!     

Lan Dongzhi tahu bahwa Latiao ini berbeda dari anak-anak biasa. Sikapnya lebih dewasa sebelum waktunya, lebih cerdas, bahkan lebih cerdas daripada banyak orang dewasa lainnya!     

Namun, tidak peduli seberapa cerdas anak itu, ia hanyalah seorang anak berusia empat tahun!     

Menyaksikan kematian orang yang disayangi dan melihat adegan tragis seperti itu, Lan Dongzhi tahu dan paham lebih baik daripada siapapun bahwa, peristiwa tragis seperti itu berdampak besar pada anak kecil.      

Karena dirinya sendiri, punya pengalaman yang sangat mendalam tentang peristiwa seperti ini.      

Adegan-adegan peristiwa itu adalah bayangan yang tidak bisa dihapus seumur hidup dalam ingatan. Itu adalah rasa sakit yang akan mencabik-cabik setiap kali memikirkannya.     

Juga menjadi musim dingin abadi yang tidak bisa membuat Lan Dongzhi keluar!     

Latiao masih tidak mengatakan apa-apa. Hanya mengangkat tangan untuk menepuk bahu Lan Dongzhi dengan ringan, seolah-olah Lan Dongzhi yang butuh untuk ditenangkan!     

Lan Dongzhi menahan diri saat dirinya menyaksikan jasad Kakek Han. Tetapi sekarang, ditepuk ringan oleh tangan kecil Latiao yang dingin ini, membuatnya tidak bisa mengendalikan diri lagi, dan mulai menangis!     

Ia menangis bukan hanya karena kepergian Kakek Han dan kondisi Nenek Han yang belum diketahui keadaannya, tetapi juga karena masa lalu berat yang telah menekan hatinya selama bertahun-tahun. Ia seolah-olah telah menemukan jalan untuk meluapkan kesedihan ini!     

Mata Mo Yangyang sangat merah dan bengkak. Ia sudah tidak bisa menangis lagi.     

Dari dasar matanya terlihat keheningan yang mati, juga penuh kebencian dan kegilaan yang ditekan!     

Mo Yangyang mengulurkan tangan dan menyentuh kepala Latiao. Ia mengulurkan tangan untuk mengambilnya dari gendongan Lan Dongzhi.     

Mo Yangyang menundukkan kepala untuk mencium dahi Latiao, "Nenek akan baik-baik saja, jangan khawatir!"     

Dari ucapannya itu, ia terlihat seperti berbicara dengan Latiao. Namun sesungguhnya, ia lebih terlihat seperti menghibur dirinya sendiri!     

Latiao mengulurkan tangan, lalu memeluk leher Mo Yangyang. Iaa membenamkan kepalanya di bahu, dan tidak pernah mengangkat kepalanya lagi!     

Tidak ada yang tahu efek adegan berdarah pada anak saat ini.     

Ketika keluar dari lift dan berbelok di tikungan sepulang dari belanja tadi, ia melihat kakek-neneknya tergeletak di tanah. Sejak itu, Latiao mulai menyesal!     

Ia ingin menjalani kehidupan yang baik dan menemani ibunya dalam kehidupan ini.      

Oleh karena itu, dirinya tidak mengambil tindakan ekstrim untuk melawan musuh.      

Lebih tepatnya, anak ini lebih memilih menunggu musuh yang bertindak duluan.      

Ia juga berpikir bahwa dirinya melakukan itu supaya mereka terbukti melakukan kejahatan.      

Sayangnya… ia lupa bahwa orang-orang itu, semuanya adalah orang gila yang tidak berperikemanusiaan!     

Latiao selalu waspada, juga menahan perbuatan He Xinyue dan Mo Shixuan menyerang Mo Yangyang. Akan tetapi, ia tidak mencegah mereka menyerang Kakek dan Nenek Han.     

Latiao tiba-tiba teringat bahwa, di kehidupan sebelumnya, hari ini adalah hari restoran kecil Mo Yangyang terbakar.      

Tanggal 8 November di kehidupan sebelumnya, ia telah kehilangan ibunya.     

Tanggal 8 November di kehidupan sekarang, ia malah kehilangan kakek tercintanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.