Pamanku Kesalahanku

Dia Lemah Dan Tidak Pintar



Dia Lemah Dan Tidak Pintar

0Ahli kriminal melihat sosok Latiao. Ia pun ragu-ragu sejenak, lalu bertanya, "Mungkin… kamu benar-benar bisa bertanya pada anak itu. Mungkin saja dia tahu!"     

Ia sesungguhnya tahu bahwa saat ini… Latiao tidak harus terlibat.      

Akan tetapi, anak Mo Yangyang ini, sebenarnya… memiliki sesuatu yang amat spesial!     

Mo Yangyang menggigit bibirnya, lalu berbalik pergi ke kamar.     

Di kamar, Latiao sedang memakai sepatu.      

Melihat itu, Mo Yangyang bergegas bertanya, "Latiao, apa yang mau kamu lakukan?"     

Latiao mengikat tali sepatunya, "Ma, mungkin aku tahu lokasi He Xinyue!"     

Mo Yangyang segera memberi tanggapan, "Kalau begitu beritahu mama!"     

Sikap Latiao berubah dari biasanya. Wajah dinginnya tidak sesuai dengan usianya. Ia berkata dengan nada yang sangat serius, "Ma, tetaplah di rumah dan jaga diri baik-baik. Dalam masalah semacam ini, perempuan harusnya berada di belakang untuk dilindungi!"     

Mo Yangyang berkata dengan cemas, "Tapi aku ibumu!"     

"Kalau begitu, kamu justru harus berdiri di belakangku!" Suara Latiao lebih keras daripada suara Mo Yangyang. Pada saat ini, tatapan matanya terlihat dewasa dan stabil, sikapnya pun dingin dan tegas. Jika tidak melihat tubuh mungilnya, pasti seseorang akan mengira bahwa anak ini adalah orang dewasa!     

Mo Yangyang menegaskan, "Usiamu masih 4 tahun!"     

Latiao berkata, "Ma, di saat seperti ini, usia bukanlah hal yang penting. Lagi pula, kita juga tahu jelas bahwa yang penting sekarang adalah menangkap He Xinyue dan mendapatkan obat penawarnya. Apakah mama ingin melihat nenek pergi begitu saja dengan cara seperti ini?"     

Mo Yangyang menggelengkan kepala, "Aku tidak rela nenek pergi, tetapi aku juga tidak rela membiarkanmu mengambil risiko. Kamu dan nenek sama pentingnya di hatiku. Aku tidak ingin ada yang terluka di antara kalian!"     

Latiao memandang Mo Yangyang. Mo Yangyang terlihat jelas bahwa dirinya adalah orang yang sangat lemah dan tidak pintar, tetapi ia selalu berdiri di depan Latiao ketika bahaya datang.     

Latiao pun menjawab, "Ma… mama harus percaya padaku. Aku punya kemampuan yang cukup untuk melindungi diriku sendiri. Aku akan melindungi diriku lebih baik darimu. Aku bisa mengalahkan He Xinyue dan mendapatkan obat penawarnya!"     

Mo Yangyang menggelengkan kepalanya dengan mata yang merah, "Tidak…."     

Suara Latiao sangat dingin, "Mo Yangyang, bersikaplah dewasa sedikit. Saat ini, kita harus memilih strategi yang paling layak dan dengan cara yang rasional!"     

"Kamu pergilah ke laboratorium, temui Xie Xize. Aku akan pergi menemui He Xinyue untuk menunda waktu!"     

"Aku tidak bisa membiarkan anakku mempertaruhkan nyawanya sendiri. He Xinyue itu benar-benar gila. Tidak ada gunanya bagimu untuk mengatakan apapun padanya. Dia tidak punya rasa takut di hatinya!"     

Tidak ada seorang ibu pun yang akan membiarkan anak berusia 4 tahun miliknya pergi berpetualang sendirian!     

Latiao menjawab lagi. "Tidak, dia punya. Aku akan memberinya tawaran yang tidak bisa ditolak olehnya. Aku akan membiarkannya menunggu sampai kamu datang. Mama tidak punya waktu untuk menunda sekarang, kita hanya punya satu jam!"     

Mo Yangyang mengepalkan tangannya dengan erat, "Baiklah, aku setuju denganmu. Beri tahu mama lokasi perempuan itu, mama akan menemui Xie Xize."     

Latiao menatap mata Mo Yangyang. Setelah memastikan bahwa ucapan Mo Yangyang bersungguh-sungguh, anak ini hanya merespon, "Jika lokasinya bukan di ruang bawah tanah tempat aku diculik, mungkin lebih bawah lagi. Tetapi tidak menutup kemungkinan lokasinya berada di pabrik percetakan tua. Jika tidak di kedua tempat itu… bisa jadi di rumah Keluarga He!"      

Mo Yangyang mengangguk, "Oke…."     

Ia pun bangkit dan pergi, lalu keluar dan bicara kepada ahli kriminal. Setelah meraih ponsel, ia keluar dengan cepat!     

Setelah Mo Yangyang berangkat, Latiao bersiap berangkat.      

Sayangnya, tiba-tiba kedua kakinya melayang. Tubuhnya diangkat oleh seorang ahli kriminal, lalu mengembalikannya ke kamar.      

Ekspresi Latiao berubah, "Apa yang akan kalian lakukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.