Pamanku Kesalahanku

Dia Mati, Aku Akan Menemaninya



Dia Mati, Aku Akan Menemaninya

0He Wenhao hampir pingsan, "Kamu…!!! Aku benar-benar... telah salah menilaimu!"     

Latiao kemudian mengeluarkan sebuah jas panjang. Sepertinya itu jas panjang merk Burberry keluaran dua tahun lalu, tetapi jas itu terlihat masih baru. Apalagi, pasti jas itu telah dirawat dengan baik setiap hari, sehingga jas itu terlihat sangat bersih dan tidak ada jejak kusut sedikit pun.      

"Lihatlah… ini apa? Ini pasti barangmu yang paling berharga."     

Melihat jas panjang berwarna khaki itu, He Xinyue segera berteriak tajam, "Kembalikan padaku...."     

Latiao dengan sinis menjawab, "Ini punya Xize, untuk apa kuberikan padamu? Kamu mencuri pakaian Xize lalu menyembunyikannya. Dasar mesum, apakah keluargamu tahu? Oh, sekarang mereka jadi mengetahui hal ini."     

Latiao mengetahui ini juga ketika He Xinyue meninggal di kehidupan sebelumnya. He Xinyue selalu menyimpan jas Xie Xize itu seperti barang berharga.     

Kala itu, Xie Xize sedang memberi kuliah. Suhu di ruangan itu cukup panas, jadi dirinya melepas jas miliknya dan meletakkannya di samping.     

Setelah kelas berakhir, ada beberapa mahasiswa yang menghampiri untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut. Ia pun menjawab beberapa pertanyaan itu, tetapi setelah menjawab, jas itu sudah menghilang.     

Bukan karena Xie Xize tidak pernah menyuruh seseorang untuk mencarinya, tetapi karena dirinya benar-benar jijik dengan perilaku mesum seperti itu.     

Ketika mengingat tentang jasnya yang dicuri oleh si mesum, ia langsung merasa jijik!     

Apalagi, waktu itu ada banyak mahasiswa yang menghampirinya untuk bertanya. Mereka semua pasti mengelilinginya, sudah tentu sangat mungkin untuk bisa menutupi aksi pencurian itu melakukan kejahatan. Oleh karena itu, Xie Xize juga tidak bisa menemukan pencuri itu.      

Namun siapa yang mengira bahwa jas itu dicuri oleh He Xinyue? Perempuan itu terkenal sebagai gadis cantik yang berkulit putih dan berasal dari keluarga kaya.      

He Xinyue menjerit, "Kembalikan padaku…."     

Itu adalah satu-satunya hal yang dimilikinya dari Xie Xize. Ia menghargainya dengan hati-hati, dan tidak pernah berani membiarkan siapa pun menyentuhnya.     

Tiba-tiba, sebuah suara dingin nan jelas terdengar, "Berikan padaku!"     

Xie Xize turun dari tangga. Sosoknya yang tinggi menunjukkan ekspresi wajah dingin dan serius. Pria ini seolah-olah telah membawa semua hawa dingin di sepanjang musim dingin!     

Dari tiga lokasi yang disebutkan Latiao, meski percetakan lama memang yang paling mungkin untuk dianalisis,     

Namun, intuisinya memberi tahu kepada Xie Xize bahwa dirinya harus datang ke rumah Keluarga He.     

Alhasil, Xie Xize akhirnya memilih intuisinya.     

Mo Yangyang akhirnya menghela napas lega ketika melihat Xie Xize datang. Akhirnya dirinya berhasil menunda waktu hingga Xie Xize bisa datang.     

Latiao melirik Xie Xize dan mendengus, lalu melemparkan jas itu ke tangan Xie Xize.     

Xie Xize langsung mengambil korek api, lalu menunjukkannya di depan He Xinyue. Ia pun menyalakan korek api itu untuk membakar jas tersebut.      

Api berkobar di ruang bawah tanah yang dingin.     

Itu adalah "bunga" yang selama ini dirawat He Xinyue. Itu adalah harta yang dihargainya. Namun sekarang, jas itu telah dibakar oleh orang yang disukainya sampai tergila-gila hingga sekarang.     

He Xinyue menjerit sampai suaranya serak, "Tidak… Tidak…."     

Kobaran api itu semakin besar dan semakin membara.      

Xie Xize mengulurkan tangan dan menyentuh bagian atas kepala Latiao, "Pergi, ini bukan tempat untuk anak kecil sepertimu!"     

Latiao bersikeras, "Tidak mau!"     

Xie Xize juga, "Pergilah, ada aku di sini!"     

Dia pun kemudian membisikkan sesuatu di telinga Latiao.     

Latiao, yang awalnya bersikeras untuk tetap tinggal, kini mengubah sikapnya dan mengangguk, "Aku mengerti!"     

Lalu, ia menyeret He Wenhao pergi!     

Setelah Latiao pergi, Xie Xize memandang Mo Yangyang, lalu berjalan mendekat.      

He Xinyue mengambil pisau dan menempelkannya ke leher Mo Yangyang, "Xie Xize, jangan mendekat...."     

"Kalau kamu berani mendekat, sekarang juga aku akan membunuhnya!"     

Xie Xize masih tidak berhenti dan terus melangkah, "Tidak masalah, kamu bisa melakukannya!"     

Kata-katanya membuat He Xinyue yang gila tercengang.      

Xie Xize memandang Mo Yangyang dan tersenyum, "Jika dia mati, aku akan menemaninya!"     

*******     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.