Pamanku Kesalahanku

Di Matanya Tidak Ada Orang Lain



Di Matanya Tidak Ada Orang Lain

0Xie Xize masih berjalan mendekat. Kali ini, He Xinyue panik. Tiba-tiba, ia mengubah sikapnya dan berkata, "Berhenti... aku akan memberimu pilihan!"     

He Xinyue mengambil kotak logam yang telah disiapkan di atas meja, lalu menunjukkannya ke depan Xie Xize.     

"Ini adalah virus mutasi terbaru dari virus super baru yang sedang kamu teliti baru-baru ini…"     

He Xinyue mengambil botol kaca transparan kecil lainnya.     

"Inilah, satu-satunya obat penawarnya di dunia ini."     

"Jika kamu memilih untuk membiarkan Mo Yangyang tetap hidup, suntikkan virus itu ke tubuhmu sendiri."     

"Jika kamu memilih menaklukkan virus, menyelamatkan lebih banyak orang yang terinfeksi, dan memberi manfaat bagi orang-orang di negara ini, maka kamu bisa memilih obat penawar ini. Akan tetapi…. aku akan membunuh Mo Yangyang!"     

Mo Yangyang segera berkata, "Paman Kelima, pilih obat penawarnya."     

He Xinyue tidak peduli pada apapun sama sekali saat ini. Ia telah kehilangan segalanya, jadi dirinya tidak peduli dengan apapun.     

Dengan mata merah dan wajah yang mengerikan, ia berteriak, "Xie Xize, kamu mungkin tidak tahu bahwa ada kelompok orang baru yang terinfeksi di kota hari ini. Tanpa obat penawar ini, banyak orang akan mati dalam beberapa hari, dan jumlah orang yang terinfeksi juga akan semakin banyak…"      

"Kamu hanya bisa memilih salah satu dari orang-orang di kota atau perempuan ini. Aku ingin melihat, di antara kesetiaan terhadap negara dan cinta pada perempuan yang kamu sukai, mana yang akan dipilih Dokter Xie?!" Tambahnya dengan nada kejam.     

He Xinyue sebenarnya hanya ingin melihat seberapa besar Xie Xize mencintai Mo Yangyang.     

Apakah pria ini benar-benar akan menyerahkan segalanya demi Mo Yangyang?     

Jika Xie Xize memilih orang-orang di seluruh kota dan menyerahkan Mo Yangyang, bahkan jika He Xinyue mati, He Xinyue akan merasa lebih baik.     

He Xinyue tersenyum aneh, "Oh, aku lupa memberitahumu. Mulai sekarang, pilihan yang kamu buat akan disaksikan oleh orang-orang di seluruh negeri. Bagaimanapun kamu memilih, kusarankan kamu untuk berpikir jernih!"     

Ia berpikir bahwa ini akan menjadi pilihan yang sangat sulit bagi Xie Xize.     

Namun He Xinyue tidak menyangka bahwa Xie Xize bahkan tidak berpikir panjang dengan berkata, "Hidup dan mati mereka, apa hubungannya denganku?"     

Mo Yangyang terus menggelengkan kepala pada Xie Xize. He Xinyue menyiarkan aksi Xie Xize langsung dan setiap kata yang dikatakan Xie Xize akan didengar dengan jelas oleh orang-orang di seluruh negeri.     

Xie Xize mengorbankan semua orang dan hanya demi menyelamatkan Mo Yangyang. Pilihan ini akan merusak reputasinya.     

Bila demikian, semua citra mulia yang dimilikinya akan diinjak-injak.     

He Xinyue berkata, "Xie Xize, apakah kamu tahu apa yang kamu pilih? Jika kamu memilih perempuan ini, kamu akan hancur, mulai sekarang ..."     

Sebelum dirinya selesai berbicara, Xie Xize sudah mengambil kotak yang jatuh di lantai. Kemudian ia membukanya dan mengeluarkan sebuah suntikan di dalamnya. Pada saat yang sama, ia membuka kancing manset kanannya dan menggulung lengan bajunya.     

Mo Yangyang berteriak sekuat tenaga, "Xie Xize, aku melarangmu melakukan itu!"     

Xie Xize mengangkat kepalanya dan tersenyum padanya. Sedetik berikutnya, jarum itu menusuk dagingnya dengan tegas.     

Ia menyuntikkan virus ke dalam tubuhnya!     

Wajah Mo Yangyang pucat, "Xie Xize... Kamu tidak boleh melakukan itu... Kalau kamu berani melakukannya, aku akan mengabaikanmu nanti... Aku benar-benar akan marah...."     

Namun, Xie Xize hanya menatapnya sambil menyuntik jarum itu sampai habis tanpa ragu-ragu.     

Xie Xize kemudian melemparkan jarum suntik kosong ke tanah!     

Ia tersenyum manis dan berkata, "Tidak ada cara lain, selain aku yang membuatmu marah."     

Mo Yangyang menggigit bibirnya kuat-kuat, air matanya keluar tanpa suara.      

Xie Xize memandang He Xinyue dan berkata dengan tenang, "Lepaskan dia!"     

Dari awal hingga akhir, Xie Xize tidak ragu-ragu.     

Ia memperlakukan suntikan itu seolah-olah berisi glukosa biasa, bukan virus yang mematikan sama sekali.     

Bagi Mo Yangyang, hidup dan mati Xie Xize sendiri, serta hidup dan mati orang lain, ketiganya bukanlah pertanyaan pilihan ganda yang bisa dipertahankan di depan Xie Xize!     

Karena di mata Xie Xize, tidak ada orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.