Pamanku Kesalahanku

Jangan Bertingkah Imut



Jangan Bertingkah Imut

0"Anggap saja... itu terlalu berat, dan kamu terlalu kuat…" Ujar Xie Xize.     

"Xie Xize, apakah kamu berniat membalas dendam padaku, ah…"     

"Huhu, pelankan sedikit… sakit…."     

Restoran dipenuhi dengan teriakan Mo Yangyang.     

Lan Dongzhi mengambil dua bola kertas untuk menyumbat telinganya. Ia kemudian membuat dua bola lagi untuk Latiao.      

Latiao mengangkat kepala, "Bibi Dongzhi, kenapa menutup telinga?"     

Lan Dongzhi memegang kepala Latiao, "Patuhlah…."     

Teriakan itu seakan memberitahukan kepada orang lain bahwa suara itu tidak cocok untuk anak-anak! Jadi tentu saja Lan Dongzhi tidak berani mengatakan alasannya pada Latiao.      

Kembali ke Xie Xize, ia membasuh lengan Mo Yangyang yang berwarna merah terang.      

Setelah membasuhnya, ia menyeka tangannya dengan handuk basah. Kemudian dirinya mengeluarkan kartu bank dari sakunya, "Undang beberapa orang lagi."     

Mo Yangyang mengguncang lengannya, dan itu jauh lebih mudah dari sebelumnya.     

"Aku juga ingin mengundang dua orang lagi, tetapi aku khawatir orang yang kuundang malah tidak baik..."     

Xie Xize merespon, "Aku tahu!"     

Mo Yangyang memegang kartu bank itu, "Paman Kelima... memberikannya kepadaku?"     

Xie Xize mendongakkan kepala, dan meliriknya.      

"Bukankah itu milikmu?"     

Mo Yangyang tertegun sejenak, kemudian ia mengerti maksudnya. Sudut bibirnya perlahan terangkat. Kartu bank itu pun berada di tangannya, dan dirinya membaliknya berulang-ulang.     

'Milikmu adalah milikku!'     

Um…, hatinya merasa sedikit manis!     

Siapa bilang dirinya tidak bisa mengucapkan kata-kata manis? Bukankah ia pandai berkata manis?     

Mo Yangyang bertanya "Passwordnya?"     

Xie Xize menjawab "Tanggal lahir Latiao."     

Mo Yangyang langsung bertanya, "Kenapa bukan tanggal lahirku?"     

Xie Xize meliriknya, "Kenapa kamu cemburu dengan anakmu?"     

Mo Yangyang mencoba menjelaskan, "Aku... aku hanya bertanya secara naluriah...."     

Xie Xize gembira, "Kamu boleh cemburu! Aku justru sangat senang!"     

Mata Mo Yangyang jelalatan. Setelah beberapa saat, ia masih bertanya, "Lalu... kenapa memakai tanggal lahir Latiao!"     

Biasanya… bukankah memakai tanggal lahir Mo Yangyang?     

Xie Xize menjawab, "Karena kamu ibunya!"     

Mo Yangyang merasa tidak puas dengan jawaban ini.      

Xie Xize kemudian menerima panggilan. Virus super itu ternyata telah ditaklukkan, dan ada pertemuan pujian di malam hari, jadi dirinya harus hadir.     

Xie Xize berdiri, "Antar aku ke depan."     

Mo Yangyang tidak ingin bergerak, "Untuk apa?... pergi saja sendiri!"     

Xie Xize menatapnya dan tidak berbicara.     

Mo Yangyang tiba-tiba merasa sedikit bersalah, "Ya, baiklah, aku akan mengantarmu… Aku akan mengantarmu...."     

"Kretek!!!", Latiao membuka biji kuaci. Kemudian ia bertanya, "Apakah semua orang yang jatuh cinta begitu naif?"     

Lan Dongzhi tersenyum, "Sepertinya begitu!"     

Lan Dongzhi tidak tahu bentuk sesungguhnya dari cinta. Ia... tidak pernah memiliki perasaan seperti itu, hanya saja...     

Namun, yah… Lan Dongzhi tersenyum mencibir diri sendiri.      

Kemudian, sebuah tangan kecil terulur padanya sambil membawa sepotong permen, "Bibi Dongzhi, makanlah permen ini."     

"Tidak, bibi telah bertambah gemuk akhir-akhir ini. Jadi belum bisa makan permen lagi. Simpan untuk dirimu sendiri."     

Latiao bersikeras, "Ketika kamu merasa pahit, lebih baik makan permen."     

Lan Dongzhi tertawa, matanya mulai memerah.     

Ia mengambil permen, membuka bungkus permen itu, lalu memasukkannya ke dalam mulut.     

******     

Xie Xize berdiri di pintu depan mobil dan menatap Mo Yangyang, "Ini tentang akta nikah."     

Mo Yangyang dengan cepat berkata, "Ibu bilang, pilih hari yang baik lain kali. Lain kali, aku pasti tidak akan menjahatimu, oke…"     

Xie Xize tiba-tiba sangat marah dan menggertakkan gigi, "Mo Yangyang, kamu harus lebih berani lagi, aku…"     

Tiba-tiba, wajah Mo Yangyang membesar di depan matanya, sehingga kata-kata kejam Xie Xize tidak keluar.      

Mo Yangyang bertanya, "Mau bagaimana?"     

Xie Xize menegaskan, "Jangan bertingkah imut padaku, aku tidak akan termakan tingkah imutmu."     

"Lalu apa yang ingin kamu makan?"     

"Kalau begini, apa kamu suka?" Mo Yangyang tiba-tiba membanting pintu mobil Xie Xize dan menekannya ke dalam pelukannya. Ia berkata dengan polos, "Lain kali, aku akan menjahatimu lagi, aku akan membiarkanmu memakanku, oke?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.