Pamanku Kesalahanku

Tidak Lihat Dia Anakku?



Tidak Lihat Dia Anakku?

0Mo Yangyang mendaratkan kakinya yang tadi menjinjit, kemudian menarik maskernya ke bawah. Ia menatap Xie Xize dengan mata yang cerah, lalu berteriak dengan menyeret suara, "Paman Kelima, cepat antarkan!"     

Suara Mo Yangyang sungguh lembut dan renyah. Ketika sampai di telinga Xie Xize, seolah-olah Mo Yangyang sedang melempar kail lalu berhasil memancing hati Xie Xize.      

Telinga Xie Xize perlahan berwarna merah, "Mo Yangyang, jangan pikir ini bisa selesai hanya dengan kamu melakukan itu. Tidak mudah berkompromi denganku!"     

Sedetik berikutnya, Mo Yangyang berjinjit lagi. Ia mengecupnya dengan cepat.      

Kemudian, ia mengedipkan mata, "Kalau begini bisa kan?"     

Telinga Xie Xize menjadi lebih panas dan semakin panas, tetapi hatinya menjadi lebih segar dan lembut.     

Tiba-tiba terdengar suara dari belakang.     

Ya, Lan Dongzhi yang tersenyum canggung berkata, "Ehem... izinkan aku bicara dulu, aku tidak sengaja masuk. Para tamu di luar juga banyak yang menunggu, bagaimana kalau kalian… bermesraannya nanti dulu?!"     

Wajah Mo Yangyang memerah, ujung kakinya perlahan menendang Xie Xize.      

"Cepat antarkan, kamu di sini hanya menunda waktuku."     

"Hari ini kamu sudah menyakitiku lagi."     

Mo Yangyang mengangguk lagi dan lagi, "Ngngng, aku ingat... ayo cepat antarkan...."     

Ketika Xie Xize keluar membawa piring, Xie Xize mendengar Mo Yangyang berbisik di belakangnya, "Apa bedanya menyakitinya sekali dengan menyakitinya seumur hidup? Aku juga tidak takut disakiti sekali lagi!"     

Xie Xize terdiam.     

Hidangan terakhir diantar oleh Lan Dongzhi. Lalu ia berkata kepada mereka, "Apakah makanan Anda ini berbeda dari yang lain?"     

"Kenapa?"     

Lan Dongzhi menjawab, "Karena, tercampur makanan anjing!"      

Ya, kata 'anjing' yang dimaksud ini adalah istilah dari 'kemesraan' yang ditunjukkan sepasang kekasih pada orang-orang jomblo ini.     

******     

Sekarang, suasana hati Xie Xize sedikit rumit.     

Karena akta nikah yang rencananya sore ini akan diurus, kelihatannya tidak mungkin terwujud melihat situasi hari ini.      

Berbicara tentang ketidakbahagiaan, ia merasa langkah kakinya sedikit lemah, dan hatinya sedikit berdebar....     

Sepertinya ada sentuhan lembut di bibirnya.     

Xie Xize berjalan menghampiri Latiao. Bocah itu kebetulan sedang makan. Xie Xize mengambil sumpitnya, lalu mengambil sepotong iga babi garam merica miliknya.     

Lalu ada seorang pelanggan yang melihat adegan itu, kemudian berteriak, "Bos, ada seorang lelaki yang mencuri makanan yang kamu siapkan untuk anakmu. Sungguh tidak tahu malu!"     

Xie Xize meliriknya dengan dingin, "Kalau makan makanan anakmu di rumahmu sendiri, apakah itu disebut pencuri?!"     

Pelanggan itu terdiam.      

Latiao bergumam, "Kamu masih belum menjadi ayahku."     

"Bukankah kamu orang aneh yang gila kebersihan? Mengapa kamu menggunakan sumpitku? Menjijikkan!" Tambahnya.      

"Anak nakal, untungnya aku masih tidak membencimu!"     

"Tapi, aku benci kamu yang memakai sumpitku…."     

Begitu Xie Xize berbalik badan, ia melihat sesosok bayangan. Latiao pun turun lalu pergi.      

Ketika Qin Xiaochen melihat Xie Xize, ia mulai berpikir tentang cara bersembunyi darinya. Akhirnya ia hanya bisa menutupi wajah, lalu berbalik badan dan memunggunginya, "Aku bukan Qin Xiaochen, dan aku juga tidak mengenalnya…"     

Latiao menggelengkan kepala. Akhirnya seseorang yang lebih bodoh dari Xie Fengmian muncul!     

Xie Xize mengeluarkan ponselnya, "Qin Xiaoting, kalau kamu tidak bisa mengurus adikmu, bagaimana kalau aku yang mengurusnya untukmu?"     

Ketika Qin Xiaochen mendengar ini, ia sangat ketakutan sehingga wajahnya menjadi pucat, lalu dengan cepat berkata, "Tidak, tidak, tidak, Paman Kelima, jangan panggil kakakku ke sini... aku... aku hanya pelanggan. Aku hanya ingin datang dan makan sesuatu, aku tidak punya niat lain."     

Membayangkan aroma masakan yang diinginkan, Qin Xiaochen sedikit menelan ludah!     

Tuhan tahu, bahwa dirinya ingin bisa makan makanan di sini sejak lama.     

Tidak lama kemudian, Latiao datang dari belakang, "Suasana hatinya sedang buruk, lalu kamu malah menakut-nakuti pelanggannya. Haruskah mamaku mengurus akta nikah denganmu?!"     

Ketika Qin Xiaochen mendengar ini, ekspresi panik di wajahnya berangsur-angsur menghilang.     

Ia memandang Xie Xize dan bertanya, "Paman Kelima, apa... apa hubunganmu dengan Mo Yangyang?"     

Xie Xize lalu mengangkat tubuh Latiao dan berkata, "Tidak bisakah kamu melihat bahwa dia adalah anakku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.