Pamanku Kesalahanku

Disukai Tuan Kelima Keluarga Xie



Disukai Tuan Kelima Keluarga Xie

Setelah mengatakan itu, Mo Yangyang tidak mengatakan sepatah kata pun kepada Luo Xi dan langsung pergi ke toko!     
1

Luo Xi berdiri di luar pintu, air matanya jatuh seperti hujan, sungguh menyedihkan!     

Seorang pelanggan yang datang ke restoran, sekilas melihat pemandangan itu. Lalu, ia mau tidak mau melihatnya lebih lanjut.      

Luo Xi mengangkat tangan untuk menutupi mulutnya, kemudian berkata dengan nada yang amat sedih, "Yangyang…."     

Ia yang mulanya sudah lemah, ketika menangis, dirinya jadi terlihat seperti bunga pir yang ditetesi oleh hujan. Meskipun sudah tua, pesonanya masih tetap terpancar terang, dan kesan lembut yang memancar dari tubuhnya masih bisa membangkitkan rasa keadilan bagi siapapun yang melihatnya.      

Namun jika sungguh ada orang yang membelanya, sayangnya orang itu tidak tahu kejadian yang sebenarnya.      

Benar saja, ada beberapa orang datang untuk menanyakan hal yang sedang dialami Luo Xi.      

Hanya saja, Luo Xi terus saja menggelengkan kepala dan tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya berjalan tersandung-sandung sambil berkata, "Aku benar-benar salah, sungguh... aku tahu kesalahanku…"     

Mo Shixuan berdiri di samping seperti boneka. Akibat ditiup angin dingin, kulitnya jadi kedinginan hingga berwarna biru keunguan.      

Ia hanya bisa mengikuti Luo Xi naik mobil dengan sikap yang linglung.      

*****     

Ketika pelanggan memasuki restoran, mereka tidak bisa menahan diri untuk bertanya pada Mo Yangyang tentang hubungannya dengan wanita yang menangis menyedihkan itu.      

Namun Mo Yangyang hanya tersenyum dingin. Dalam hati dirinya tidak berhenti bergumam bahwa kemampuan akting Luo Xi benar-benar luar biasa!     

Ya, Mo Yangyang merasa bahwa Luo Xi tidak cukup jika hanya digambarkan hanya sekali lihat saja. Ia benar-benar perlu digambarkan secara luas.      

Kira-kira, apakah pelanggannya ini akan percaya bahwa perempuan paruh baya itu sedang berakting!      

Mo Yangyang tersenyum, "Tidak ada hubungan apa-apa. Kami tidak mengenal satu sama lain. Mungkin dirinya teringat akan sesuatu yang menyakitkan, jadi ia pun merasa seperti itu…."     

Mo Yangyang tidak perlu menjelaskan hal itu kepada pelanggan tentang Luo Xi.      

Karena jika dijelaskan, mungkin saja orang lain tidak mengerti hal yang terjadi sebenarnya.      

Lan Dongzhi datang pada pelanggan itu, lalu bertanya, "Hari ini, apa yang mau kamu makan? Ada beberapa makanan yang dihidangkan hari ini."     

Menu segera diserahkan, dan membuat para pelanggan tidak punya waktu untuk memikirkan hal itu lebih jauh. Otomatis mereka segera memesan hidangan.      

Latiao bertanya kepada Mo Yangyang, "Mama, tadi mama bicara dengan siapa di luar?"     

Mo Yangyang mengusap-usap Latiao, "Seorang wanita yang sangat menyebalkan, dan mama berharap selamanya tidak akan bertemu dengannya lagi."     

Mo Yangyang sungguh berharap Luo Xi bisa menepati janjinya, dan jangan sampai mengganggu dirinya.      

"Sayang, bermainlah dengan nenek. Tanya nenek tentang makan yang ingin dimakannya malam ini."     

"Oke…" Latiao berlari mencari Nenek Han.     

*******     

Di dalam mobil, Luo Xi masih menangis, seolah-olah dirinya benar-benar sedih dan sangat sedih!     

Sopir bertanya dengan hati-hati, "Nyonya, apakah hari ini kita kembali ke Kota Xia?"     

Luo Xi mengeluarkan saputangan untuk menyeka air mata dari pipinya, kemudian dirinya menggelengkan kepalanya sedikit, "Aku sedikit lelah hari ini, jadi aku tidak akan pulang untuk saat ini. Aku akan menginap di hotel untuk malam ini."     

Sopir menjawab, "Baik…."     

Tiba-tiba ponsel Luo Xi berdering.      

Ia menerima panggilan itu dan menempelkan ponsel itu ke telinganya. Dengan suara sengau dan berat, ia berkata dengan lembut, "Halo, sayang, ng… aku sudah menjemput Shixuan…."     

"Dia, dia sangat menderita kali ini. Anak pertamaku yang baik ini sekarang sangat kurus. Aku merasa sedih saat melihatnya…."     

Mo Jianguo berkata dengan tegas, "Itulah yang pantas didapatkannya. Dia sangat bodoh sehingga dirinya tidak tahu jebakan yang telah disiapkan orang lain untuknya. Kalau sudah dijemput, cepat bawa pulang."     

Suara Luo Xi terdengar sangat ringan, "Sayang, aku menemui Yangyang. Anak itu sekarang, telah menyalahkanku…."     

Mo Jianguo menanggapi, "Jika dia tidak mau pulang, tidak usah pedulikan dia."     

"Tapi, Yangyang bilang bahwa dia akan menikah dengan tuan kelima dari Keluarga Xie. Kupikir, tidak peduli dirinya membenciku atau tidak, aku... akan selalu memperlakukannya sebagai putriku. Sekarang dia akan menikah, aku masih ingin mengirim hadiah ucapan selamat untuk kuberikan padanya."     

Suara Mo Jianguo bergetar, "Tuan… Keluarga… Xie… yang itu?…"     

Luo Xi membenarkan, "Ya, anak itu, ternyata disukai oleh tuan kelima dari Keluarga Xie."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.