Pamanku Kesalahanku

Senang Pria Liar Bermain dengan Dewimu?



Senang Pria Liar Bermain dengan Dewimu?

0Cahaya dari dalam restoran menyorot ke arah mereka berdua. Ketika Xie Xize menoleh, bibirnya mendarat begitu saja di bibir Mo Yangyang.      

Keduanya menyilangkan leher. Di bawah cahaya remang-remang pun terlihat jenis kesedihan yang berbeda.     

Mo Yangyang mengencangkan lengannya dan berkata dengan lembut, "Paman Kelima, aku sangat senang. Aku sudah lama tidak merasa sebahagia ini, dan itu selalu saat bersamamu. Sungguh hebat!"     

Tepat ketika dirinya secara bertahap jatuh cinta dengan Xie Xize, waktu itu bertepatan dengan saat dirinya ingin mendapatkan akta nikah dengannya. Ia telah siap menjalani kehidupan yang baik bersamanya,     

Bisa mendengar kenyataan bahwa ternyata Xie Xize lah yang dulu menyelamatkannya dari dalam air, Mo Yangyang langsung merasa bahwa semua penghalang di hatinya langsung hilang.     

Lima belas tahun yang lalu, ketika ia hampir mati kehabisan napas, nyatanya sosok asing yang menolongnya saat itu, serta suara yang memanggil-panggil dirinya kala itu… semua itu berasal dari pria ini…     

Lima tahun yang lalu, dalam penglihatannya yang buram, juga dalam keadaan setengah sadar, ia selalu berpikir bahwa dirinya telah meniduri lelaki yang salah. Namun sebenarnya, tidak sama sekali.      

Dari lubuk hatinya, semua ingatan yang terkubur dalamnya adalah tentang Xie Xize ini.     

Ini seperti semacam takdir.      

Hidupnya, berhubungan erat dengannya.     

Tidak satupun dari mereka yang menyadari bahwa ada beberapa pasangan mata yang sedang menyaksikan mereka. Semua orang menyaksikan mereka sambil bergosip.      

Bahkan Xie Beizhao yang sikapnya selalu serius dan kaku, sudah tua dan berwajah datar, tetap tidak tahan untuk tidak menyaksikan interaksi antara mereka berdua.      

Xie Fengmian dengan cepat mengeluarkan ponsel, lalu memotret mereka berdua!     

Kemudian ia menunduk dan melihat Latiao. Ia langsung menutup mata anak itu, lalu menggendongnya. Ia pun pergi beberapa langkah menuju ke depan meja yang menghalangi penglihatannya untuk mengetahui keadaan di depan pintu restoran.      

Ia pun bertanya, "Sepupu kecil, kamu tidak senang?"     

Latiao melipat tangannya di depan dadanya, tetapi tidak tersenyum, "Senang? Seorang pria yang serampangan berlari untuk bermain dengan dewimu, apakah kamu akan senang?"     

Xie Fengmian tercengang. Senyum di wajahnya berangsur-angsur menghilang, lalu berbalik untuk melihat Lan Dongzhi.     

Gadis itu sedang duduk sendirian di sana, sedang mengupas bawang putih bersama Xiao Chu.      

Setelah datang ke Jinchuan, Lan Dongzhi tampak sering tidak memakai bedak, dan tidak pernah memakai riasan tebal lagi. Ia tampaknya telah melepas topeng yang selama ini dipakai di Kota Xia dan menjadi dirinya yang sebenarnya.     

Sebenarnya, Xie Fengmian sangat menyukai Lan Dongzhi yang sekarang. Lan Dongzhi yang dulu memberinya perasaan berjarak yang tidak terlukiskan. Bahkan ketika Lan Dongzhi dengan sengaja menggodanya, tetapi ia masih merasakan ada jarak dengannya, seperti angin yang berhembus kencang dan tidak bisa ditangkapnya!     

Namun sekarang, Lan Dongzhi mengenakan celemek dan sedang duduk di sana. Perempuan itu sedang melakukan sesuatu yang mungkin tidak pernah dilakukannya sebelumnya. Dengan disinari cahaya lampu, keanggunan yang tidak bisa dijelaskan muncul dari dirinya.      

Latiao mendengus, "Apa yang kamu lihat?"     

Xie Fengmian tersadar dari lamunannya, "Ehem… aku… tidak boleh melihat dewiku?"     

Latiao menjawab, "Tentu saja tidak boleh, karena itu bukan melihat, tapi… pelecehan mata!"     

Xie Fengmian langsung tertegun mendengarnya.     

*****     

Saat berbicara, Mo Yangyang datang sambil bergandengan tangan dengan Xie Xize. Pipinya memerah dan matanya dipenuhi dengan kegembiraan dan rasa manis yang tidak bisa disembunyikan.     

Xie Xize berkata padanya, "Ikutlah denganku."     

"Untuk apa?"     

"Cuci tangan!" Jawab Xie Xize sambil tatapannya melirik Xie Fengmian dengan dingin.     

Setelah mengatakan itu, ia mengambil tangan Mo Yangyang dan langsung pergi ke dapur belakang.     

Air hangat mengalir di antara jari-jari, Xie Xize meraih tangan Mo Yangyang dan mencucinya satu-persatu, menghilangkan aroma lelaki lain yang bukan miliknya di tangan itu.      

Mo Yangyang memanggil, "Paman Kelima…."     

"Ng!"     

Mo Yangyang memanggil lagi, "Paman Kelima…."     

"Ada apa?"     

Mo Yangyang berkedip, "Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin memanggilmu."     

Di tempat saat Mo Yangyang tidak bisa melihat, Xie Xize mengangkat sudut bibirnya.      

Xie Xize mengeluarkan saputangan dan menyeka tangan Mo Yangyang hingga bersih. Kemudian, ia menundukkan kepalanya dan mencium telapak tangannya,     

"Selanjutnya, selain aku…"     

Mo Yangyang menyela, "Aku tidak akan menyentuh lelaki lain."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.