Pamanku Kesalahanku

Kamu Nakal, Apakah Keluargamu Tahu?



Kamu Nakal, Apakah Keluargamu Tahu?

0Xie Xize tertegun dengan ucapan Mo Yangyang.      

Suasana di mobil langsung menghening. Xie Xize menatap wajah Mo Yangyang yang tersenyum, lalu sudut bibirnya sendiri mulai terangkat.      

"Oke, aku akan menikahimu."     

Mo Yangyang bersorak, lalu mengulurkan tangan untuk memeluk Xie Xize, "Kalau begitu, hari ini aku akan bilang pada ibuku. Jum'at depan hari yang cukup baik, walaupun bukan termasuk hari baik di kalender tradisional China, tetapi… sangat cocok untuk menikah dan untuk pergi membuat akta nikah."     

Xie Xize tersenyum dingin, "Kalau kamu berani bersikap seperti waktu itu…"     

Mo Yangyang menutup mulut Xie Xize, "Kalau aku berani melanggar janjiku lagi, aku akan melakukan apapun yang kamu katakan!"     

Xie Xize menarik tangan Mo Yangyang, lalu mendekat ke telinganya, "Termasuk memintamu melakukan itu...."     

Memahami maksudnya, wajah Mo Yangyang memerah. Namun, ia mencoba yang terbaik untuk menjaga dirinya tetap serius, "Paman Kelima, kamu sangat tidak tahu malu."     

Tetapi sedetik berikutnya, ia melemparkan dirinya ke pelukannya, "Tapi, aku suka…."     

Xie Xize membalas pelukan Mo Yangyang. Telapak tangannya yang besar membelai punggungnya.      

"Beberapa hari lagi, aku akan membawamu pulang ke Kota Xia!"     

Mo Yangyang mengangkat kepala, "Pulang ke rumahmu?"     

"Hmm, selain untuk membawa Latiao pulang ke rumahku, juga untuk memasukkan namanya di silsilah Keluarga Xie."     

Mo Yangyang memukul dada Xie Xize dengan dagunya, "Namun... kurasa orang-orang di keluargamu tidak akan menyukaiku."     

Xie Xize menjentikkan dahi Mo Yangyang, "Kamu bodoh, apa gunanya mereka menyukaimu? Yang benar itu kamu harus membuatku menyukaimu. Kalau kamu suka tinggal di Jinchuan dan tidak ingin meninggalkan tempat ini, maka kita bisa kembali ke sini lagi setelah nama Latiao masuk ke silsilah keluarga. Jadi, kalian tidak perlu lama-lama berinteraksi dengan mereka."     

Mo Yangyang menyetujui, "Oke…."     

"Lalu aku... apakah seperti menantu perempuan jahat yang merusak hubungan antara mertua dan anaknya?"     

"Kamu?" Xie Xize menopang dagu Mo Yangyang untuk memperhatikan wajahnya dengan cermat "Tidak."     

Mo Yangyang bertanya heran, "Kenapa?"     

Xie Xize menjawab, "Karena kamu orang yang bodoh!"     

"Xie Xize..." Mo Yangyang memanggil, lalu menggigit dagu Xie Xize, hingga meninggalkan bekas gigi yang dalam.     

Ia mendorong Xie Xize, "Huft, aku memang tidak pintar, tapi anakku pintar dan itu sudah cukup…."     

Xie Xize menyentuh bekas gigitan di dagunya, lalu tertawa, "Hmm, suamimu juga pintar!"     

Mo Yangyang memelototinya.      

"Apakah kamu akan datang untuk makan siang?" Tanyanya kemudian.      

"Siang ini mungkin aku agak sibuk, jadi aku akan datang kalau aku bisa meluangkan waktu!"     

"Oh… baiklah. Kalau begitu, apa yang ingin kamu makan?... Akan kulihat hari ini bahan-bahan yang sudah siap digunakan."     

Xie Xize berkata dengan serius "Kamu!"     

Wajah Mo Yangyang langsung tersipu, lalu mengulurkan tangan untuk memegang pipi Xie Xize, "Aku bicara serius denganmu."     

Xie Xize menanggapi "Aku juga sangat serius!"     

"Paman Kelima, kamu nakal. Apakah semua rekan dan keluargamu tahu?"     

Jari-jari Xie Xize yang ramping dan indah menyingkirkan rambut hitam Mo Yangyang di pelipisnya, "Tidak masalah jika mereka mengetahuinya. Kamu tahu saja, hal itu sudah cukup!"     

Mo Yangyang melepaskan tangan Xie Xize, "Dasar cabul, kamu hanya tahu cara menyerangku saja…."     

Xie Xize tersenyum, "Aku kan hanya menyerangmu!"     

Mo Yangyang menutupi wajahnya dengan telapak tangan, oh bukan, dia tidak bisa melihat Xie Xize tersenyum seperti ini.      

Senyumannya itu….     

Membuat jantung Mo Yangyang seperti ditumbuhi bunga yang bermekaran di dalamnya, membuatnya gemetar.      

Mo Yangyang bergegas mendekat dan mengecup bibir Xie Xize.     

"Aku pergi dulu, hati-hati saat mengemudi!"     

"Oke…."     

Mo Yangyang membuka pintu mobil lalu melompat turun. Setelah menutup pintu, ia berdiri di tempat untuk melambaikan tangan padanya, dengan senyum cerah dan hangat di wajahnya yang tersipu.      

Xie Xize berharap Mo Yangyang akan selalu tersenyum tulus dan selalu bahagia!     

Ia berharap calon istrinya itu tidak akan pernah terpengaruh oleh perubahan dunia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.