Pamanku Kesalahanku

Berinisiatif Datang Sendiri



Berinisiatif Datang Sendiri

0Mo Yangyang hanya mendengus dingin lalu kembali ke dapur.     

Lan Dongzhi pun mengenakan masker mulut lalu berjalan menghampiri Luo Xi dan berkata sambil tersenyum, "Nyonya pelanggan, silakan duduk dulu. Ada banyak pelanggan di restoran kami, dan semuanya mengantri. Anda datang terlambat, jadi diperkirakan Anda akan harus menunggu lama."     

Luo Xi menghapus air matanya, lalu tersenyum dengan lembut, "Tidak masalah, aku bisa menunggu."     

Bibir Lan Dongzhi di dalam masker berkedut. Ia tidak menduga bahwa keterampilan akting wanita tua ini sangat hebat.      

"Kalau begitu bagus, silakan Anda menunggu. Saya akan menuangkan minuman untuk Anda."     

Luo Xi menanggapi, "Maaf merepotkan…."     

Restoran dipenuhi oleh banyak pelanggan. Hanya di meja Xiao Lu yang memiliki kursi kosong.     

Sayangnya, Xiao Lu yang sudah selesai makan juga tidak langsung pergi. Ia masih asyik mengerjakan tugas.      

Mo Yangyang sejak dulu tidak akan mengusir pelanggan. Ini juga bukan pertama kalinya Xiao Lu mengerjakan tugas di restorannya.      

Luo Xi yang melihat hal itu seketika bertanya, "Anak muda, bolehkah aku duduk di sini?"     

Xiao Lu mempersilakan "Boleh…."     

Setelah Luo Xi duduk, Lan Dongzhi membawakan segelas minuman untuknya, "Suhu hari ini dingin, ini teh kesehatan yang disiapkan khusus untuk pelanggan di sini. Mungkin nyonya mau mencicipinya?"     

Luo Xi melirik cairan gelap di dalam cangkir itu dan sepertinya mengeluarkan bau aneh!     

Ia secara tidak sadar ingin menutup hidungnya, tetapi Lan Dongzhi berdiri di sampingnya dan memandangnya. Ia juga tidak bisa membiarkan dirinya terus bersandiwara menjadi orang baik dan akhirnya gagal. Jadi, ia mengulurkan tangan sambil tersenyum dan mengambil cangkirnya.     

Setelah menempelkan cangkir itu di bibir, Luo Xi mulai merasa mual.      

Baunya itu, terlalu tidak enak.      

Lan Dongzhi memicingkan mata, "Nyonya cicipilah, itu enak, semua pelanggan kami menyukainya. Minuman itu dibuat oleh Mo Yangyang sendiri."     

Xiao Lu mengangguk, "Ng, itu sangat enak. Setelah minum itu, tubuhku jadi terasa hangat."     

Jika sudah seperti itu, mana mungkin Luo Xi tidak meminumnya? Jadi ia hanya bisa menahan napas dan menyesapnya.      

Namun pada sesapan pertama, seolah-olah ada bom bau yang meledak di mulutnya.      

Lou Xi tiba-tiba merasa bahwa organ dalamnya berjatuhan. Ia pun membuka mulut untuk memuntahkan "teh" itu, sambil memegangi dada dan terus memuntahkannya.      

Lan Dongzhi segera berseru dan berkata sedih, "Nyonya, jika Anda tidak menyukainya, Anda boleh untuk tidak meminumnya, kenapa Anda malah seperti ini? Semua pelanggan restoran kami minum teh kesehatan dan mereka semua bilang itu enak, tetapi Anda... ... Anda..."     

Lan Dongzhi kemudian menghentakkan kaki dengan kesal, lalu dengan pandangan kesal ia berkata, "Kalau Anda tidak menyukai restoran kami, tolong jangan masuk. Kenapa Anda harus berpura-pura di depan kami? Apakah Anda ingin membuat kami jijik dengan minuman itu?"     

Setelah mengatakan itu, Lan Dongzhi merebut kembali segelas "teh" itu, lalu berbalik badan dan pergi.      

Ada seorang pelanggan yang tidak tahan untuk berkomentar setelah melihat adegan itu, "Menurutku, aktingmu bagus sekali.... Kami semua bisa minum teh kesehatan yang dibuat sendiri oleh pemilik restoran ini. Apakah kamu tidak senang lalu datang ke sini sengaja untuk menyakiti hati pemilik restoran ini?"     

"Ya benar…." Beberapa yang lain menanggapi.      

Sambil mendengar hujatan itu, Luo Xi terus terbatuk-batuk dan muntah-muntah, merasa semua organ dalamnya akan segera keluar.     

Ia sesungguhnya ingin berbicara dan menjelaskan, tetapi batuknya sangat parah sehingga tidak bisa berbicara sama sekali.     

Ia tentu tahu bahwa Si Jalang itu tidak memberinya teh kesehatan sama sekali, rasanya seperti telah dicampur dengan air dari toilet.     

Luo Xi sekarang merasakan bau busuk di dalam mulutnya, dan muntah terus-menerus karena jijik...     

Walau demikian, para tamu yang tidak tahu apa-apa itu terus membicarakannya.     

Setelah Lan Dongzhi pergi, Xiao Chu keluar sambil membawa kain pel. Dengan wajah datar, ia mengepel lantai hingga bersih.     

Kebetulan saat itu Latiao dan pengawalnya datang. Ia masuk ke restoran dan melihat Xiao Chu mengepel lantai, "Kakak Xiao Chu…"     

Latiao kemudian menoleh, dan melihat Luo Xi.      

Mata jernih dan polos anak itu, seketika berubah ekspresinya.     

Tangannya yang memegang tas sekolah kecil tampak mencengkram lebih erat. Kebencian yang melonjak di matanya seolah-olah sanggup mengubah sungai menjadi laut.     

Ya, anak ini tidak mengira bahwa ternyata wanita ini berinisiatif datang sendiri ke sini. Jika tidak segera dibasmi, Latiao pasti akan merasa bersalah lagi!     

Kali ini, ia tidak akan membiarkan hal seperti yang dilakukan He Xinyue terulang lagi.     

Latiao berjalan menghampiri. Wajahnya penuh dengan ekspresi naif, "Nenek, ada apa denganmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.