Pamanku Kesalahanku

Kalian Berdua Kawin Lari?



Kalian Berdua Kawin Lari?

0Gu Suisui bertanya pada Lan Dongzhi, "Hei, siapa sebenarnya orang ini? Ayo beritahu."     
1

Lan Dongzhi menutup mata, "Tidak tahu, jangan tanya aku… aku lelah, aku ingin tidur, kuserahkan orang itu padamu…."     

Lan Dongzhi langsung kelelahan. Perutnya menyusut kesakitan. Ia tidak tahu, akan terjadi sesuatu atau tidak.      

Gu Suisui mengangkat kepala, melihat Lan Dongzhi memejamkan mata.     

Ia menggelengkan kepala. Setelah membersihkan seluruh luka Gong Xin, ia mengoleskan obat. Begitu darah sudah berhenti keluar, dirinya mengambil pisau bedah dan mengiris luka itu…..     

Peluru masuk sangat dalam. Butuh banyak waktu bagi Gu Suisui untuk mengeluarkannya.      

Hanya menggunakan pisau dan pinset, tanpa ada obat bius. Jika yang dioperasi adalah orang biasa, pasti sudah mati karena kesakitan.      

Walau demikian, setelah Gong Xin tersadar akibat rasa sakit, ia tidak meronta-ronta.      

Setelah beberapa saat, sebuah peluru berhasil dikeluarkan. Gu Suisui meletakkan peluru itu di piring sebelah.      

Kemudian, ia menjahit luka yang tadi dibelah.      

Gu Suisui melirik Gong Xin sekilas, lalu berkata, "Kamu sungguh bisa menahan sakit."     

Kemudian wajahnya memunculkan ekspresi jiwa gosip, "Hei, katakan padaku… apa hubunganmu dengan Lan Dongzhi?"     

Gong Xin tidak menjawab. Ia menolehkan wajahnya yang pucat melihat Lan Dongzhi yang tertidur.      

Gu Suisui menjahit luka Gong Xin, sambil bertanya, "Biar kutebak, kamu menyukainya, tetapi dia tidak menyukaimu karena dia menyukai lelaki lain? Cinta kalian bertepuk sebelah tangan?"     

Gong Xin memejamkan mata, menunjukkan bahwa dirinya tidak ingin menghiraukannya.      

Gu Suisui mengencangkan bibir "Kalian ini, terlalu membosankan."     

"Hei, kamu tidak kenal sakit? Lukamu sudah seperti ini, kamu bahkan tidak berdecit sedikitpun. Sungguh, ini kali pertamanya aku menemukan orang semacam kamu…."     

Gong Xin masih saja tidak menanggapi.      

Walau demikian, Gu Suisui kelihatannya tidak terlalu peduli dengan sikap Gong Xin yang mengabaikannya. Ia hanya mengoceh sendiri.      

"Apa kalian mengalami peristiwa adu tembak tingkat neraka sebelum ini? Atau hei… jangan-jangan kalian berdua… kawin lari?"     

"Ayo bicaralah. Kamu tidak bosan diam terus?"     

"Aku memahami beberapa gadis seperti Lan Dongzhi ini. Namun aku belum pernah bertemu dengan orang yang berkorban untuknya."     

Di tempat Gu Suisui yang lusuh, kosong dan bahkan suram, suaranya sendiri terus bergema.      

Peluru kedua berhasil diambil, dan semua luka sudah selesai dijahit. Gong Xin tiba-tiba angkat bicara, "Bantu aku mengambil ponselku."     

Gu Suisui terkesima, "Wah, ternyata kamu bisa bicara. Kukira kamu bisu."     

"Kalau kamu ingin aku membantumu, bicaralah lagi agar aku bisa mendengar suaramu!"     

Gong Xin hanya menjawab singkat, "Terima kasih."     

******     

Asisten Gong Shenye berjalan menghampiri Gong Shenye, "Tuan Muda Ye, Nona Zheng sudah diantar pulang. Tuan Zheng bilang… besok dia akan datang secara pribadi untuk berterima kasih."     

Hanya saja, Gong Shenye tidak bicara.      

Asisten menjawab, "Gong Xin dan Nona Dongzhi sudah kabur dari rumah sakit. Orang-orang suruhan Presdir Gong, dan orang-orang utusan Anda, semuanya mati kecuali Gong Xin. Nona Dongzhi terluka atau tidak, masih belum diketahui. Saya sudah menyuruh seseorang untuk mencari mereka."     

Tangan Gong Shenye meremas ponsel, dan masih juga belum bicara.      

"Tuan Muda Ye… saya khawatir…."     

Asisten terdiam sejenak, lalu berkata, "Nona Dongzhi sangat ingin kabur, kali ini, bisakah dia…"     

Gong Shenye menyerahkan ponsel ke asistennya, "Gong Xin sudah mengirimkan lokasi posisinya. Bawalah orang ke sana, dan bawa gadis itu ke tempat yang sudah disiapkan."     

Asisten tertegun sejenak, lalu segera menerima ponsel itu, "Baik, kalau begitu saya akan mengurusnya."     

Setelah mengatakan itu, ia berbalik badan dan berjalan pergi.      

Namun tanpa diduga, Gong Shenye tiba-tiba menghentikannya.      

"Tunggu."     

Asisten berhenti, "Tuan Muda Ye, apakah Anda punya perintah lagi?"     

Gong Shenye berkata, "Aku sendiri saja yang ke sana."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.