Pamanku Kesalahanku

Mama, Bibi Dongzhi Sudah Pergi



Mama, Bibi Dongzhi Sudah Pergi

0"Dia akan bangun sendiri, nanti pasti akan bangun." Ucap Nenek Han.      

Xie Xize tahu, alasan Latiao tidak tidur adalah menganggap dirinya sebagai lelaki dewasa. Akhirnya, setelah mengandalkan putranya untuk menghapus keluhannya, Xie Xize merasa sedikit tidak berguna.     

Ia menatap Mo Yangyang dan mengangguk, "Oke, ayo kita makan dulu, biarkan dia tidur."     

Mo Yangyang menoleh dan melihat sekeliling, "Hei, bagaimana dengan Lan Dongzhi, kenapa dia belum bangun? Jangan-jangan dia tidur terlalu larut tadi malam, ya? Aku akan menelponnya. Aku sudah kembali, dia tidak boleh di dalam terus."     

Sekarang Nenek Han dan Xie Xize panik.     

Keduanya berkata pada saat yang sama, "Yangyang…"     

Mo Yangyang berbalik, "Ehmm… ada apa?"     

Ekspresi wajah Nenek Han dan Xie Xize sangat mirip saat ini. Mereka sama-sama ingin mengatakan sesuatu dengan wajah yang terlihat keberatan, terutama, mereka terlihat tidak tahu cara yang tepat untuk mengatakannya.     

Mo Yangyang masih mengenakan celemek. Ada noda tepung putih di wajah sebelah kirinya, "Kalian... apakah ada sesuatu yang ingin kalian katakan padaku?"     

Xie Xize berkata, "Ya... ya ada ... ada sesuatu yang harus kukatakan padamu…."     

Ia tergagap, seakan lupa kata-kata yang ingin diucapkannya.     

Mo Yangyang tersenyum, "Ada apa? Katakan saja, kenapa?... Mungkinkah karena kamu dikurung di kantor polisi akhir-akhir ini, jadi kamu ingin minta maaf padaku?"     

Xie Xize mengelak, "Bukan, bukan…."     

Mo Yangyang cemberut dan bertanya dengan bingung, "Kalau bukan, apa yang kamu takutkan? Kamu terlihat seperti merasa bersalah, seperti merahasiakan sesuatu buruk dariku.. Katakan padaku, ada apa?"     

Xie Xize melirik Nenek Han. Ia hanya melihat Nenek Han berbalik sedikit ke samping, menundukkan kepala untuk makan bubur, seperti memberi isyarat, 'Kamu yang muda, jadi kamu saja yang mengatakannya.'     

Xie Xize menghela napas, "Yangyang, ada sesuatu, kupikir, kamu… kamu…."     

Mo Yangyang menghentakkan kaki, "Duh! kamu ini membuatku penasaran setengah mati, cepat katakan padaku…."     

Xie Xize membuka mulutnya "Anu… anu…"     

Pada saat kritis, Latiao muncul dan menyelamatkan Xie Xize. Ia turun ke bawah melalui tangga dan berkata, "Aku saja yang bicara."     

Mo Yangyang berteriak kaget ketika melihat Latiao, "Latiao, kenapa kamu sudah bangun?"     

Ia berjalan beberapa langkah dengan cepat, menghampiri Latiao dan berjongkok. Mo Yangyang pun mengulurkan tangan untuk memegang wajah Latiao, "Kenapa kamu jauh lebih kurus daripada terakhir kali kita bertemu? Kenapa pipi tembammu hilang?"     

Anak itu kehilangan berat badan dengan sangat cepat. Latiao belum tidur dengan baik baru-baru ini, juga tidak makan tepat waktu, sehingga tubuhnya menyusut sangat cepat.      

Sekarang fitur wajahnya semakin halus. Jika berdiri di samping Xie Xize, tidak bisa dibedakan sama sekali, mereka tampak sama persis.     

Latiao membiarkan Mo Yangyang meremas wajahnya, lalu berkata, "Aku sudah memperkirakan akan bangun di saat kalian sudah datang."     

Kemudian, anak kecil ini memandang Mo Yangyang dengan tenang dan berkata, "Ma, Bibi Dongzhi sudah pergi."     

Mo Yangyang belum terlalu merespon dan bertanya lagi, "Apa?"     

Xie Xize dan Nenek Han tidak bergerak, menatap Mo Yangyang dengan gugup.     

Latiao mengulangi, "Pada malam mama ditangkap, Bibi Dongzhi pergi."     

Mo Yangyang tertegun….     

Setelah beberapa saat, Mo Yangyang sadar kembali. Ia menjadi cemas, "Pergi? Ke mana dia bisa pergi? Dia orang yang sangat jahat dan temperamennya buruk. Selain aku, dia tidak punya teman lagi, dia...."     

Mo Yangyang tiba-tiba teringat sesuatu, lalu berbalik untuk menatap Xie Xize, "A...Apa...Apakah...dia pergi… dengan orang-orang dari Kota Xia...yang...mengejarnya itu?"     

Latiao mengangguk, "Ya ... orang Keluarga Gong dari Kota Xia, yang membawanya pergi…."     

"Keluarga Gong?" Wajah Mo Yangyang memerah dengan marah, lalu mengumpat diri sendiri, "Sialan ... bajingan ... mentang-mentang aku tidak di rumah, mereka…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.