Pamanku Kesalahanku

Tidak Bisa Lepas dari Jalan Takdir



Tidak Bisa Lepas dari Jalan Takdir

0Dalam angin dingin di pagi hari musim dingin, abu bekas kebakaran ikut terhembus. Restoran dua lantai itu pun sudah terbakar, hanya menyisakan arang hitam. Meskipun api telah padam, tetapi tempat itu masih berasap....     

Tubuh kecil Latiao berdiri di sana, memandangi reruntuhan di depannya yang telah dimakan api. Kedua matanya tampak lesu.      

Ia tidak bisa lagi membedakan antara kenyataan dan halusinasi. Di depan matanya, kobaran api yang disaksikannya di kehidupan sebelumnya terus muncul.      

Anak ini hanya bisa bergumam sedih sekaligus benci, "Jelas-jelas waktu sudah berlalu... tetapi kenapa, masih terjadi?..."     

Di kehidupan sebelumnya, Mo Yangyang mati dalam kebakaran….     

Di kehidupan sekarang, mereka telah pindah dari restoran lama. Tahun ini sudah hampir berakhir, dan tanggal insiden kebakaran yang menewaskan Mo Yangyang di kehidupan sebelumnya sudah berlalu. Namun setelah seperti ini, kenapa kejadian yang sama masih terjadi?     

Mungkinkah lintas takdir sudah tergambar? Jadi sekeras apapun dirinya berusaha dan sekeras apapun perjuangannya, dirinya tidak bisa lepas dari lintasan takdir yang telah ditulis oleh Tuhan.     

Walau demikian, dirinya tetap tidak rela.      

Setelah dilahirkan kembali, jika dirinya bahkan tidak bisa melindungi ibunya, apa artinya ia dilahirkan kembali? Apa gunanya ia hidup lagi?     

"Ma… Mama…" Latiao seperti kehilangan jiwanya, memanggil ibunya dan bergegas menuju reruntuhan.     

Di sisi lain, Zhou Mingye yang baru saja menyelesaikan penyelidikan pun baru keluar dari restoran. Ketika melihat Latiao, ia buru-buru menggendongnya.      

"Latiao Latiao… ibumu baik-baik saja… ibumu tidak ada di dalam…."     

Mendengar ini, Latiao akhirnya mendapatkan semangat kembali. Ia meraih lengan baju Zhou Mingye dan segera bertanya, "Lalu... di mana dia? Di mana mamaku?"     

Zhou Mingye menjawab, "Ayahmu membawa ibumu ke laboratoriumnya. Jangan khawatir, dia baik-baik saja."     

Latiao tiba-tiba merasa jiwanya kembali, dan hatinya sedikit tenang.      

Ya, mamanya baik-baik saja. Syukurlah kalau begitu… syukurlah….     

Latiao pun memunculkan ekspresi yang ingin menangis, juga ingin tertawa.      

Ia berpikir bahwa dirinya tidak pernah lepas dari nasib kehidupan sebelumnya. Sepertinya... dilahirkan kembali memang ada gunanya.     

Ia berkata, "Cepat turunkan aku."     

Zhou Mingye menurunkannya, "Jangan takut, aku pasti akan menyelidiki dalam-dalam kebakaran restoran ini, dan aku pasti akan menangkap pelaku pembakaran...."     

Sebelum selesai berbicara, Latiao sudah berlari pergi.     

Tubuhnya yang mungil, diselingi dengan kecepatannya menerobos kerumunan, ia pun dengan cepat keluar dari kerumunan.      

Saat melihat pengawal yang mencoba masuk tetapi gagal menerobos kerumunan itu, Latio hanya memberikan perintah singkat. "Cepat, pergi ke laboratorium ..."     

Pengawal mengangguk "Oh, siap!"     

*******     

Pengawal itu memutar mobil dan pergi. Kemudian, ia bertanya kepada Latiao, "Tuan muda, kenapa restoran nyonya terbakar?"     

Suasana hati Latiao saat ini jauh lebih santai daripada ketika berangkat tadi, "Kalau terbakar, maka biarkan terbakar saja. Hal yang terpenting adalah keselamatan mamaku…."     

Restoran itu terbakar, hal ini menunjukkan bahwa bencana yang menimpa ibunya di kehidupan sebelumnya telah berakhir.     

"Benar, yang penting nyonya selamat."     

Mobil melaju ke lembaga penelitian. Melihat kedatangan Latiao, pengawal di pintu segera membiarkan mereka masuk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Latiao bergegas ke gedung lembaga penelitian, tetapi tidak menemukan seorang pun di beberapa ruangan.     

Ia langsung berlari ke laboratorium, tetapi dirinya hanya melihat Wang Chu dan asisten Xie Xize, Xiao Meng, sedang berdiri di lorong seolah menunggu sesuatu.     

Latiao berlari ke arah mereka dan bertanya, "Di mana mamaku?"     

Wang Chu buru-buru berkata, "Sst pelankan suaramu, di dalam masih dilakukan penyelamatan."     

Latiao berkata dengan cemas, "Bukankah katanya mamaku baik-baik saja? Kenapa masih dilakukan penyelamatan?"     

Wang Chu segera berkata, "Tuan Kecil, kamu tidak boleh terburu-buru masuk, bukan ibumu yang diselamatkan di dalam...."     

Latiao menggertakkan gigi, "Lalu siapa? Jangan-jangan…. Xize?"     

Wang Chu terdiam….     

Anak ini tampak tidak berharap ayahnya sendiri baik-baik saja.      

Xiao Meng menjawab, "Tuan Muda, yang diselamatkan di dalam adalah Xiao Chu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.