Pamanku Kesalahanku

Tidak Sentimental Perkara Cinta atau Tidak



Tidak Sentimental Perkara Cinta atau Tidak

0Jiang Niancheng berjalan ke samping Xie Xize dan berkata, "Latiao sudah datang, dia sedang menunggu di luar, bagaimana… caramu memberitahunya?"     

Xie Xize menjawab, "Memberitahu yang sebenarnya."     

Kemudian ia melirik Xiao Chu, "Kuserahkan dia pada kalian."     

Jiang Niancheng menanggapi dengan ragu, "Anak itu memang melilit pada kita…."     

Xie Xize pun langsung berbalik dan keluar.     

Melihat kemunculannya, Latiao segera berlari, "Di mana mama? Bagaimana keadaannya?"     

Xie Xize bertanya padanya, "Kamu sudah makan?"     

Latiao mengangguk, "Aku sudah makan, aku ingin melihat mama."     

Xie Xize berkata, "Bersihkan dulu tubuhmu dengan desinfektan, aku akan mengajakmu masuk."     

******     

Xie Xize masuk ke laboratorium dengan Latiao yang sudah dibersihkan desinfektan, juga sudah memakai pakaian steril.     

Latiao melihat mata Mo Yangyang yang tertutup rapat. Ia segera bertanya, "Ada apa dengan mamaku? Katanya dia tidak terluka?"     

Xie Xize menjawab, "Dia memang tidak terluka."     

"Lalu kenapa matanya masih tertutup? Kenapa dia tidak bangun?"     

Xie Xize menjawab, "Aku juga tidak tahu."     

Latiao dengan cemas lanjut bertanya, "Bukankah kamu sangat hebat? Bagaimana mungkin kamu tidak tahu?"     

Xie Xize menceritakan semuanya tanpa ada yang disembunyikannya. "Setelah aku menyelamatkan mamamu dari api, aku langsung pergi ke lembaga penelitian dan melakukan berbagai tes padanya."      

"Setelah hasilnya keluar, semuanya kondisi fisiknya tampak normal, dia tidak disuntik dengan obat yang tidak diketahui, dan bahkan tidak ada gejala trauma pada tubuhnya. Namun anehnya, dia malah jatuh koma…." Tambahnya.     

Latiao mendengar dan langsung tercengang, ia lanjut bertanya, "Kenapa bisa begitu?"     

Xie Xize tidak menjawab.      

Ya, dirinya juga ingin tahu.      

Saraf otak Mo Yangyang juga terdeteksi normal, seolah-olah baru saja tertidur.     

Namun… dipanggil bagaimana pun, dia tidak bangun-bangun.      

Latiao berbaring di samping ranjang rumah sakit, lalu meraih tangan Mo Yangyang untuk diguncang-guncangkan, "Ma… Mama, ini Latiao, jangan tidur, bangunlah, lihatlah aku. Mama... waktunya bangun untuk memasak, nenek di rumah menunggumu."     

"Mama… aku belum sarapan, aku kelaparan setengah mati, mama jangan malas, cepatlah bangun…."     

Xie Xize menemukan bahwa, ketika Latiao berbicara, gelombang detak jantung dan gelombang otak yang terlihat melalui layar pendeteksi gelombang, mulai menunjukkan perubahan.      

Juga bisa dibilang, Mo Yangyang mendengar kata-kata itu.      

Padahal sebelumnya… ketika Xie Xize berbicara dengannya, gelombangnya tidak berubah.      

Jantung Xie Xize mendadak seolah-olah tersumbat oleh sesuatu, yang sangat tidak nyaman, tetapi hal ini juga membuatnya merasa sedikit lebih lega.     

Setidaknya Mo Yangyang masih mengkhawatirkan Latiao….     

Syukurlah. Begini, sudah bagus.      

Saat ini, ia tidak punya waktu untuk merasa sentimental…. ini bukan perkara cinta atau tidak.      

Xie Xize meletakkan tangannya di atas kepala Latiao, lalu berkata kepadanya, "Ibumu bisa mendengarmu, jadi katakan padanya beberapa patah kata lagi."     

Latiao meraih tangan Mo Yangyang. Ia pun terus mengajaknya berbicara.     

"Mama... Mama selalu menyuruhku jadi anak baik, tetapi kenapa Mama sendiri tidak baik? Mana janji Mama yang akan memasakkan makanan untukku setiap hari? Mana janji Mama yang akan membacakan cerita padaku setiap malam? Mama lihat sendiri, mama sudah lama sekali tidak membacakan cerita untukku, lalu sekarang juga tidak memasak untukku, apa yang mama inginkan?"     

Gu Fei datang dan berbisik, "Doktor…."     

Xie Xize melirik Mo Yangyang, lalu berbalik dan pergi bersamanya.      

*******     

Satu hari berlalu, Mo Yangyang masih belum juga bangun. Xie Xize berkonsultasi dengan dosen dalam dan luar negerinya, juga memberi tahu mereka semua detail kondisi Mo Yangyang. Ia juga memperlihatkan mereka video dan semua data pemeriksaan fisiknya.      

Akan tetapi mereka semua berpikir itu aneh, seakan sulit mempercayai hal ini.     

Tidak ada yang bisa memberi penjelasan secara spesifik, hanya bisa melakukan observasi.     

Kondisi Xiao Chu telah stabil, hanya saja karena lukanya terlalu parah, jadi masih tidak diketahui saat-saat dirinya bisa bangun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.