Pamanku Kesalahanku

Kehilangan Kualitas Diri, Kehilangan Batasan Diri



Kehilangan Kualitas Diri, Kehilangan Batasan Diri

0"Maaf, tapi sebenarnya aku hanya berharap dia bangun…"     

Kalimat ini tiba-tiba membuat marah Latiao, "Tapi kamu tidak boleh mengatakan bahwa hidupnya tidak penting."     

Tidak ada yang menantikan bangunnya Mo Yangyang lebih dari dia dan Xie Xize, tetapi jika peluang untuk bangun dan peluang kematian adalah lima puluh persen banding lima puluh persen, mereka lebih suka mempertahankan kondisi saat ini.      

Selama Mo Yangyang hidup, selalu ada harapan.     

Selama masih hidup, bahkan jika tidak bangun sekarang, mereka akan selalu mencari cara untuk membangunkannya di masa depan.     

Tetapi jika ibunya ini meninggal, maka dia benar-benar hilang, selamanya tidak akan ada kesempatan lagi untuk membangunkannya.      

Bahkan jika dirinya menyesal pun sudah terlambat. Khawatirnya ia akan sedih hingga ingin mati. Tetapi jika mati, ya mati….     

Pada saat ini, Xie Xize tidak mengatakan bahwa dirinya akan segera menghampiri Zhou You, juga tidak akan mengekspos masalah ini dengan mudah.     

Proses penyelamatan tadi begitu sinkron dengan dirinya, sehingga Xie Xize merasa jantungnya hampir mati rasa.     

Sekarang dirinya ingin duduk tenang di sisi Mo Yangyang untuk menemaninya!     

Xie Xize perlu berada di dekatnya sebentar, memandanginya lebih banyak, sebelum dirinya bisa menghilangkan kecemasan dan ketakutan di hatinya.     

Xie Xize berkata kepada Gu Fei dan yang lainnya, "Lanjutkan kesibukan kalian, aku ingin di sini sebentar sendirian."     

Jiang Niancheng khawatir dan bertanya, "Xie Xize apakah… kamu baik-baik saja?"     

Xie Xize menjawab, "Tidak apa-apa, aku lumayan baik-baik saja."     

Latiao melirik punggung Xie Xize. Bahu ayahnya itu membungkuk, tampak kelelahan.     

Latiao pun berbalik badan untuk pergi.      

Setelah beberapa saat, dirinya kembali dengan membawa segelas air.     

Xie Xize sedang menatap Mo Yangyang. Tiba-tiba, punggung tangannya terasa panas.     

Ia menundukkan kepala, menemukan bahwa ada secangkir air panas berasap sedang disodorkan kepadanya.     

Dia sekaligus bisa melihat wajah kecil Latiao yang berekspresi serius.      

Hati Xie Xize menghangat. Rasa takutnya menghilang sedikit akibat tersapu oleh segelas air panas ini     

Ternyata anaknya sendirilah yang menghiburnya. Pada akhirnya, mereka adalah keluarga.     

Ia pun mengambil segelas air panas itu, dan menyentuh bagian atas kepala Latiao, "Pergi bermainlah sebentar, mamamu akan kujaga sendiri."     

Latiao menggelengkan kepala. Ia berusaha untuk menarik kursi lain, lalu naik dan duduk di atasnya.      

Ia tidak bicara, hanya membungkuk di sisi tempat tidur. Wajahnya bersandar di lengan yang ada di atas tempat tidur, lalu memiringkan kepala untuk memandang Mo Yangyang.     

Monitor alat pendeteksi detak jantung menunjukkan angka detak jantung normal. Sudah tidak lagi seperti saat penyelamatan yang dilakukan oleh empat dewa yang berpacu dengan waktu beberapa menit yang lalu.      

Di laboratorium, semua orang sibuk.     

Jiang Niancheng dan yang lainnya sesekali melihat Xie Xize.      

Xiao Chu berbaring di tempat tidur dengan tenang, tetapi, dirinya mencoba mendengarkan gerakan Latiao dan yang lainnya.      

Tidak ada yang menghampiri Zhou You untuk mengajaknya bicara. Lelaki itu berdiri di tempat seolah-olah telah dilupakan oleh semua orang.     

Xie Xize juga tidak mencari gara-gara dengannya lagi, dan Latiao tidak memarahinya lagi.     

Zhou You merasa sangat aneh saat ini. Ia diabaikan oleh semua orang, seolah-olah sedang dikucilkan oleh mereka.     

Zhou You ingin bicara, tetapi ketika membuka mulut, dirinya tidak tahu kata-kata yang perlu diucapkannya.     

Ia ingin keluar dari laboratorium, tetapi... keluar dari sini terasa lebih seperti kabur.     

Ia harus menunggu Xie Xize beristirahat dengan baik, baru nanti menghadapinya.     

Ia tahu bahwa Xie Xize sangat… sangat… sangat marah kali ini.     

Mungkin, dirinya akan benar-benar dijemput oleh Keluarga Zhou sebentar lagi.     

Mungkin, jalan keluar terbaik baginya saat ini adalah pergi dari sini diam-diam, mumpung tidak ada yang peduli padanya sekarang…     

Hanya saja….     

Setelah berpikir sebentar, Zhou You masih merasa, 'Hash… ya sudahlah, ya sudahlah….'     

Jika dirinya benar-benar melarikan diri secara diam-diam saat tidak ada yang peduli padanya sekarang, maka ia tidak hanya akan kehilangan kualitas diri, tetapi juga... kehilangan batasannya sebagai seorang lelaki.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.