Pamanku Kesalahanku

Dibenci, Dihina, Dikucilkan, Diabaikan



Dibenci, Dihina, Dikucilkan, Diabaikan

0Zhou You menghela napas.     

Tidak peduli yang Xie Xize rencanakan, ia akan menerimanya....     

Bahkan jika harus menghadapi Keluarga Zhou lagi, itu tidak masalah.     

Jika bisa melarikan diri sekali, maka dirinya masih bisa melarikan diri untuk kedua kalinya.     

Jadi, tidak ada yang bicara, Zhou You hanya berdiri diam di tempat.      

Saat mulai lelah berdiri, jadi langsung saja duduk di lantai.      

Penantian ini, membuatnya menunggu sampai langit jadi gelap.      

Jiang Niancheng dan yang lainnya membawa Latiao untuk makan malam.     

Saat lewat di depan Zhou You, semua orang masih mengabaikannya.     

Zhou You menggaruk kepala. Hei, meskipun dia selalu merasa bahwa dirinya tidak membutuhkan teman…     

Namun hari ini, dirinya dibenci, dihina, dikucilkan, bahkan diabaikan. Perasaan ini, sungguh membuatnya… tidak nyaman!     

Zhou You memandang Xie Xize di depannya. Ia ingin berbicara dengannya.     

Tiba-tiba ia melihat Xie Xize berdiri. Dirinya pikir Xie Xize akan pergi, tetapi ia tidak menyangka Xie Xize malah pergi untuk mengambil alat pemotong kuku.      

Xie Xize kembali duduk. Dengan terampil memegang tangan Mo Yangyang, lalu memotong kukunya.     

Di laboratorium yang sunyi pun terdengar suara "Klik! Klik!"      

Xie Xize berkata sambil memotong kuku, "Yangyang, kami tidak terburu-buru, jangan terlalu menekan dirimu sendiri. Kamu sudah terlalu lelah sebelumnya, manfaatkan kesempatan ini untuk lebih banyak beristirahat... Aku.. dan anak kita, kami akan selalu bersamamu, selalu di sisimu, jangan takut!"     

"Tidak usah mengkhawatirkan ibumu di sana. Aku meminta Gu Fei ke rumah. Beberapa hari ini dia menemaninya di rumah."     

"Oh iya, ibu tidak tahu tentang kondisimu yang masih koma. Dia mengira aku membawamu dan Latiao pulang ke Kota Xia."     

Xie Xize menceritakan situasi beberapa hari ini dengan sederhana dan tenang, seolah-olah Mo Yangyang sudah sadar.     

Setelah memotong kukunya, Xie Xize merapikan kukunya yang tidak rata.     

Ia adalah lelaki yang sangat serius dalam pekerjaan tangan. Semuanya dilakukan dengan sempurna.     

Setelah mengikir dan menghaluskan kuku, ia melepaskan kulit mati di kedua sisi kuku.     

Setelah kuku di kedua tangan dipotong, Xie Xize memegang tangan Mo Yangyang dan berkata, "Kamu selalu bilang bahwa koki yang memasak harus memiliki tangan yang paling bersih, sehingga kamu tidak pernah ingin mengecat kukumu. Nanti, aku akan menyuruh penanggung jawab kosmetik di lab untuk membuatkanmu dua botol cat kuku alami dari bahan tanaman, jadi kamu bisa mengecat kukumu…."     

Xie Xize seperti mengatakan kata-kata ini pada diri sendiri. Zhou You yang terus mendengarkan, hatinya bergetar kaget.      

Ia tahu betul betapa sombongnya Xie Xize itu.      

Namun saat ini, orang yang sombong seperti itu ternyata bisa bertekad kuat demi seorang perempuan. Bahkan mau memikirkan hal sepele demi perempuan itu.      

Xie Xize juga bersedia memotong kukunya. Jika tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, siapa yang akan percaya Xie Xize melakukan itu?     

Namun kelihatannya, Xie Xize sangat mencintai perempuan ini.      

Setelah ragu-ragu, Zhou You berjalan di belakang Xie Xize dan berkata, "Maaf, apa pun yang kamu rencanakan untukku, terserah kamu, aku tidak akan mengeluh…."     

Xie Xize sedang mengemasi peralatan untuk memotong kuku, lalu berkata dengan enteng, "Aku sekarang menyesal telah menyelamatkanmu ketika kamu sekarat karena kelaparan."     

Zhou You mengepalkan tangan, tidak tahu kata yang tepat untuk membalasnya saat ini.     

Ia berjuang sejenak dan berkata, "Aku memang sangat egois, dan bahkan... hatiku sangat gelap dan kejam, tetapi aku tadi... tidak punya niat untuk menyakitinya...."     

Hanya saja, Xie Xize seketika berkata dengan ringan, "Kamu berniat menyakitinya!"     

Ia mengangkat kepala dan menatap Zhou You dengan tenang, "Zhou You, kamu berani mengatakan bahwa kamu tidak berpikir pada saat itu. Jika Mo Yangyang meninggal, kamu bisa meneliti tingkatan kesedihanku, apakah kamu sungguh ingin melihat seseorang yang sangat cinta mati dengan kekasihnya masih bisa hidup setelah kehilangan orang yang dicintainya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.