Pamanku Kesalahanku

Raga Tak Berjiwa



Raga Tak Berjiwa

0Xie Xize mengabaikan Zhou You. Dirinya benar-benar menghancurkan semua semangat mental di hati Zhou You.      

Ia selalu tahu cara menyerang di tempat yang paling rentan dan penting di hati orang lain.     

Dari dulu dirinya tahu jelas, cara membuat seseorang merasa benar-benar sakit hati.      

Setelah hari ini, entah Zhou You mau terpuruk tidak bisa bangkit lagi, atau merasa mendapatkan pencerahan untuk melangkah lebih baik lagi, kemudian bisa mengalami peningkatan….     

Tentu saja Xie Xize tidak akan peduli lagi, tidak menghiraukan masa depan Zhou You.      

Mulai detik ini, Zhou You sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengannya.      

Pada saat ini, Xie Xize benar-benar menyesal telah memanggil Zhou You datang.      

Gara-gara Zhou You, ia hampir kehilangan Mo Yangyang.     

Xie Xize berbisik kepada Mo Yangyang, "Aku minta maaf... karena menempatkanmu dalam situasi berbahaya seperti tadi."     

Xie Xize menundukkan kepala, menggenggam tangan Mo Yangyang.     

Hatinya sangat berat saat ini.     

Beberapa hari ini, Xie Xize bertanya pada banyak orang soal penyebab kondisi Mo Yangyang sehingga seperti ini.     

Namun, tidak ada yang benar-benar bisa memberikan solusi yang sangat efektif.     

Dosennya di universitas dalam ataupun luar negeri, semua mengatakan bahwa situasi Mo Yangyang ini jarang terjadi. Mungkin, Mo Yangyang jatuh ke dunia yang dipikirnya adalah dunia nyata. Mungkin dirinya memasuki ruang paralel dan menganggap mimpi itu sebagai kenyataan.     

Jadi, sudah terlambat untuk bisa membuatnya bangun.     

Dosen Xie Xize juga mengatakan bahwa, mungkin Mo Yangyang bisa distimulasi.     

Namun mengenai cara menstimulasinya, semua orang tidak punya rencana yang baik.     

Zhou You benar-benar mencoba menstimulasi Mo Yangyang, tetapi... hal itu malah membuat Mo Yangyang hampir mati akibat over stimulasi.     

Oleh karena itu, Xie Xize tidak berani sama sekali menstimulasi lagi. Bahkan jika Mo Yangyang tidak bangun seperti ini, selama masih bernafas, selama masih ada, hati Xie Xize akan menunggu dengan tenang.     

Setidaknya, dirinya tidak akan begitu takut!     

Sekarang, Xie Xize benar-benar tidak berani menuntut terlalu banyak. Ia hanya berharap Mo Yangyang masih tetap hidup, masih tetap ada.     

Tidak lama kemudian…     

Latiao kembali setelah makan malam. Ia melihat wajah Zhou You yang suram, tatapan matanya kosong, seolah-olah seluruh jiwanya telah direnggut. Sosok itu terduduk di lantai, seperti sebuah cangkang tidak berisi.      

Latiao hanya meliriknya, tidak memperhatikannya terlalu lama, juga tidak bertanya.     

Dirinya tahu bahwa Xie Xize pasti telah mengatakan sesuatu yang menghancurkan pertahanan mental Zhou You. Jika tidak, kondisinya tidak akan seperti ini.      

Akan tetapi, Latiao tidak ingin tahu hal yang dikatakan Xie Xize, juga tidak ingin menanyakannya….     

Tidak peduli cara Zhou You dihabisi, itulah yang harus ditanggung olehnya.     

Latiao pun duduk dan berkata kepada Xie Xize, "Aku akan membacakan cerita untuk mama, kamu makanlah."     

Xie Xize menjawab "Aku masih belum lapar."     

Latiao menegaskannya, "Pergilah."     

Xie Xize tersenyum pada tatapan mata serius dan gigih Latiao, "Oke."     

******     

Pada pukul 10 malam, Xie Xize menyuruh Latiao untuk tidur, sedangkan dirinya sendiri masih berada di sisi Mo Yangyang.     

Dalam beberapa hari terakhir, ia sudah terbiasa berada di sisi Mo Yangyang saat malam hari.      

Beberapa hari telah berlalu sejak Mo Yangyang mulai koma dan sekarang, Xie Xize hanya punya sedikit waktu untuk beristirahat. Walau demikian, pria itu sepertinya tidak merasa mengantuk.     

Bahkan jika matanya merah, urat-urat di bola matanya juga merah, muncul lingkar hitam di sekitar matanya, wajahnya kuyu, tapi tidak merasa mengantuk ataupun lelah.     

Pada pukul 1:00 pagi, Xie Xize merasakan lampu di depannya memunculkan bayangan ganda.      

Tanpa sadar, ia perlahan menutup matanya.     

Pada pukul 2:00 pagi, Zhou You, yang sedang duduk di lantai, terhuyung-huyung berdiri seolah-olah jiwanya telah diambil!     

Seperti mayat hidup, ia berjalan ke ranjang Mo Yangyang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.