Pamanku Kesalahanku

Mo Yangyang Bangun



Mo Yangyang Bangun

0Xiao Chu belum tidur. Setelah mendengar sedikit gerakan, ia membuka mata. Dirinya melihat Zhou You, yang ternyata sedang berdiri di depan ranjang. Ia tidak bisa melihat ekspresi wajahnya di bawah cahaya lampu.      

Meskipun Xiao Chu tidak bisa melihat ekspresi Zhou You, tetapi...     

Ia merasakan aura pembunuh dari tubuh Zhou You.     

Xiao Chu seketika cemas, mungkinkah Zhou You punya ide gila untuk membalas dendam setelah disakiti oleh Xie Xize.     

Xie Xize telah menghancurkan mimpinya dan menghancurkan semangat jiwanya, jadi apakah pria itu akan membunuh orang terpenting Xie Xize?     

Jika itu masalahnya, maka pria itu sudah terlalu gila.     

Xiao Chu membuka mulut untuk mengeluarkan suara, tetapi tidak bisa mengeluarkan suara apapun.     

Ia pun melihat Zhou You mengulurkan tangannya ke arah Mo Yangyang.     

Xiao Chu semakin cemas, lalu berusaha untuk bangkit.      

Saat jari dingin Zhou You menyentuh kulit leher Mo Yangyang.     

Ia melihat bulu mata Mo Yangyang bergetar beberapa kali, lalu... kelopak matanya bergerak, dan kemudian perlahan terbuka ...     

Saat ini lampu di lab masih menyala sepanjang malam.     

Saat baru saja Mo Yangyang membuka mata, tatapan matanya sedikit linglung. Cahaya jatuh di matanya, seperti cahaya bintang yang memancar, memantul, sangat cemerlang, memunculkan keindahan tanpa sadar.      

Zhou You tertegun!     

Mata Mo Yangyang silau terhadap cahaya, sehingga dirinya menutup matanya tanpa sadar.     

Setelah beberapa saat, saat mata sudah terbiasa dengan cahaya, kedua mata itu perlahan terbuka.     

Mata Mo Yangyang meneteskan air mata karena rasa sakit yang menyengat. Tetesan air mata mengalir di sudut mata, seperti butiran berlian lantaran terpantul cahaya lampu.     

Zhou You menatap kosong ke arah Mo Yangyang. Pada saat itu, ia melupakan segalanya ...     

Setelah Mo Yangyang melihat Zhou You, pupil matanya sedikit menyusut, lalu menoleh untuk melihat Xie Xize yang sedang duduk di samping tempat tidur sambil menutup matanya.     

 Mo Yangyang kemudian menghela napas lega.     

Ia mengabaikan Zhou You, dan menatap Xie Xize….     

Xie Xize sendiri masih terlelap dalam mimpi saat ini. Dirinya bermimpi tentang masa lalu, tepatnya ketika Mo Yangyang masih di sekolah. Gadis itu berlari gembira keluar dari gerbang sekolah sepulang sekolah.     

Sedangkan dirinya, sedang duduk di mobil memandangnya dengan senyum lebar.     

Tiba-tiba, seekor kucing datang entah dari mana, terus menggesekkan tubuh ke telapak tangannya.     

Dirinya yang terganggu oleh kucing itu, tidak bisa lagi memandang Mo Yangyang!     

Ketika Xie Xize bangun, ia tidak segera membuka mata. Ia dengan jelas merasakan tangan kecil di telapak tangannya sedang mengelus punggung tangannya. Tangan itu tampak sedikit cemas sehingga gesekannya sedikit keras.     

Seperti, anak kucing yang menggesek-gesekkan tubuhnya.      

Xie Xize menahan napas dengan gugup. Ia tidak berani membuka mata, karena takut dirinya masih ada di alam mimpi yang harapannya sia-sia setelah membuka mata.      

Akan tetapi... tangan kecil di tangannya semakin menggesek dan mulai mencubit.     

Seolah sangat tidak senang karena dirinya tidak segera bangun.      

Xie Xize merasakan sedikit kesemutan. Ia memegang tangan kecil itu untuk mencegahnya bergerak, kemudian... membuka matanya.     

Ketika membuka mata, matanya cerah.     

Xie Xize melihat Mo Yangyang di ranjang yang sedang menatapnya dengan penuh semangat. Matanya yang besar dan menunjukkan ekspresi dengan jelas itu begitu jernih.     

Jantung Xie Xize berdetak kencang saat itu. Ia hampir tidak bisa mempercayainya.     

Baru setelah dirinya diam-diam mencubit telapak tangannya sendiri dan merasakan kesakitan, senyum lembut muncul di wajahnya. Kemudian ia berkata, "Sudah bangun!"     

Tidak ada kata-kata rumit, tidak ada ekspresi kegembiraan yang tidak dapat dilukiskan di wajahnya.      

Ia hanya merasa gembira dalam ekspresi tenang.      

Mo Yangyang mengangguk "Hemm, aku sudah bangun…."     

Xie Xize sepertinya tidak melihat Zhou You yang masih tertegun di tempat. Dirinya bertanya kepada Mo Yangyang, "Apakah kamu lapar?"     

Mo Yangyang menjawab, "Lapar sekali…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.