Pamanku Kesalahanku

Aku Tidak Perlu Berjalan



Aku Tidak Perlu Berjalan

0Xie Xize meremas tangan Mo Yangyang dan bangkit, lalu memberinya segelas air hangat "Minum dulu, aku akan membuatkanmu sesuatu untuk dimakan."     

Mo Yangyang berkata, "Aku ikut denganmu."     

Setelah membantu Mo Yangyang minum, Xie Xize berkata, "Tubuhmu masih lemah, sementara ini lebih baik jangan berjalan dulu."     

Mo Yangyang merentangkan kedua tangannya, "Aku tidak bilang ingin jalan."     

Xie Xize tertegun sejenak, lalu tersenyum.     

"Kamu benar, kamu tidak perlu berjalan."     

Xie Xize pun membungkus Mo Yangyang dengan selimut, lalu menggendongnya.      

Setelah mereka berdua meninggalkan laboratorium, barulah Zhou You pulih dari keterkejutannya barusan.     

Ia langsung berbalik badan, dan hanya menemukan Xie Xize melangkah keluar dari pintu laboratorium sambil menggendong Mo Yangyang.      

Mulut Zhou You ternganga. Ada ribuan perasaan di hatinya, yang membuatnya tidak tahu kata yang tepat untuk diucapkan.     

Di sisi lain… Xiao Chu yang diam-diam memperhatikan semua kejadian ini, mulai memahami sesuatu yang tertangkap di matanya.      

Ya, Mo Yangyang tidak lagi dalam bahaya, sehingga Xiao Chu bisa menutup mata seolah-olah dirinya tidak melihat apa-apa.     

Zhou You menundukkan kepala menatap tangannya sendiri. Suhu di kulit Mo Yangyang seolah-olah masih terasa di antara jari-jemarinya.     

Momen saat Mo Yangyang membuka mata terus terngiang di dalam benaknya...     

Sepertinya ada badai menyeramkan di hatinya.     

Ini adalah perasaan yang rumit untuk dideskripsikan, dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.      

Kejutan ini bahkan jauh lebih besar daripada saat Xie Xize menghancurkan impiannya tadi.      

Zhou You menjadi tidak paham, tidak mengerti!     

*****     

Mo Yangyang meminta Xie Xize menggendongnya pergi menemui Latiao terlebih dahulu.      

Latiao sedang berbaring di ruang istirahat Xie Xize. Tubuh kecilnya meringkuk seperti bola.     

Beberapa hari ini, anak itu sudah kehilangan berat badan.      

Mo Yangyang meraih kerah Xie Xize, lalu bertanya dengan suara rendah, "Apa yang kamu lakukan sampai anakmu kurus begitu?"     

Xie Xize berkata dengan serius, "Salahkan aku, karena tidak merawatnya dengan baik dan membiarkannya menderita bersamaku."     

Mo Yangyang langsung menjawab, "Hm, ternyata yang dikatakan di internet memang benar, anak jangan sampai diserahkan kepada ayahnya. Aku dulu merawatnya sampai gemuk, tapi sekarang, malah jadi kurus seperti monyet."     

"Kamu benar, anak kecil memang lebih baik dirawat ibunya…."     

"Hash…. Kenapa? Kamu ingin lepas tanggung jawab, ya?" Tegur Mo Yangyang.     

Xie Xize hanya tersenyum, lalu menjawab, "Bukan begitu, aku tetap bertanggung jawab menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga. Kalau anak tidak patuh, aku akan membantumu memberinya pelajaran…."     

Mo Yangyang mengerutkan bibirnya, "Itu tidak terlalu buruk."     

Xie Xize berkata, "Biarkan saja dia tidur, ayo kita pergi ke dapur dulu."     

Mo Yangyang menjawab, "Oke."     

Lembaga penelitian Xie Xize masih punya dapur, hanya saja... karena yang memasak di sini para lelaki dewasa yang tidak bisa memasak, jadi kompornya hanya digunakan merebus air untuk membuat mie instan. Paling rumit, mereka mencampurkan telur ayam, potongan ham, dan tidak ada yang lain lagi.      

Kemudian, kemunculan Mo Yangyang membuat mereka semakin jarang menggunakan dapur, karena Mo Yangyang akan datang membawa makanan.      

Karena hanya digunakan sesekali…     

Maka bahan-bahan makanan di sini… bisa dikatakan sangat sedikit.      

Mo Yangyang meminta Xie Xize untuk membuka lemari es. Hanya ada beberapa bihun di dalamnya. Sedangkan bahan lainnya... tidak ada.     

Mo Yangyang mendengus.      

Xie Xize buru-buru berkata, "Besok aku akan menyuruh seseorang membeli bahan-bahan makanan untuk mengisi kulkas."     

Mo Yangyang berkata dengan lemah, "Sudahlah, sudahlah... makan bihun lagi, tidak masalah…."     

Ehm… Ia benar-benar lapar sekarang, lapar sampai perutnya keroncongan.      

Penglihatannya agak pusing.      

Xie Xize menempatkan Mo Yangyang di kursi roda. Seluruh tubuhnya kecuali kepala, dibungkus selimut. Xie Xize berkata, "Kamu istirahat saja, aku akan memasak mie untukmu."     

Mo Yangyang ragu, "Kamu bisa?"     

Xie Xize terdiam, tatapannya agak sinis seolah merasa tersinggung oleh ucapan suaminya ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.