Pamanku Kesalahanku

Akhirnya Kau Memanggilnya Papa



Akhirnya Kau Memanggilnya Papa

0Hati Mo Yangyang lembut dan berantakan. Ia mengangguk, "Oke, aku akan mendengarkanmu, aku akan mendengarkanmu…"     

Bibir Latiao menggeliat, akhirnya dirinya masuk ke pelukan Mo Yangyang. Ia berkata dengan cemberut, "Ma... Mama akhirnya bangun, Mama tidak boleh seperti kemarin, aku sangat takut."     

Mo Yangyang memeluk Latiao dengan erat, lalu menurunkan dagunya ke atas kepalanya, "Jangan khawatir, mama tidak akan pernah seperti itu lagi."     

Semua yang terjadi kali ini memang sangat aneh, seperti mimpi yang tidak realistis.      

Mo Yangyang hampir tidak bisa bangun, karena dunia dalam mimpinya benar-benar... terlalu nyata. Berdarah, kejam, menyakitkan... seolah-olah hatinya akan tercabik-cabik sepotong demi sepotong.     

Rasa sakit seperti itu, bahkan jika sekarang sudah bangun, jantungnya masih berdebar ketakutan saat mengingatnya.      

Mo Yangyang menyentuh Latiao dan menjawab perlahan, "Mama akan melindungimu, membiarkanmu tumbuh dengan bahagia, melihatmu kuliah, menikah dan punya anak!"     

Latiao mengerutkan kening dalam pelukan Mo Yangyang.     

Ini... sepertinya mendengarkan masalah yang membuat alisnya mengerut kuat, tapi... itu tidak beres.     

Mengapa mamaku tiba-tiba mengatakan bahwa dia akan melindunginya dengan baik?     

Padahal jelas-jelas yang mengalami musibah bukan dia!     

Pikiran Latiao berputar cepat, 'Mama... Apakah mama mengalami sesuatu yang mengerikan dalam mimpimu ketika dalam keadaan koma?'     

Latiao mengangkat kepala, wajah kecilnya yang polos penuh dengan keseriusan. Ia berkata, "Aku juga, aku juga akan melindungi Mama, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Mama. Aku akan berusaha agar Mama bisa menua dengan nyaman dan damai…."     

Mo Yangyang mengulurkan tangan, "Kalau begitu, ayo kita saling mengaitkan jari."     

Latiao cemberut dan mengulurkan tangan kecilnya, "Nona Han, kamu benar-benar terlalu kekanak-kanakan. Kamu tidak diizinkan bermain permainan kekanak-kanakan seperti itu lagi denganku."     

Mo Yangyang mengangguk, "Oke… oke… oke! Aku akan membicarakannya nanti!"     

Setelah saling mengaitkan jari kelingking sebagai lambang perjanjian, Latiao mendengar geraman dari perut Mo Yangyang.     

Ia pun bangun, lalu meraih lengan Mo Yangyang, "Ma… Mama lapar, ayo makan."     

Mo Yangyang mengangguk, "Oke, ayo makan."     

Ia tidak berani bangun terlalu cepat, karena dirinya masih merasa pusing.     

Setelah duduk perlahan, Mo Yangyang melihat bahwa tempat Xie Xize duduk tadi malam sudah kosong. Selimut yang menutupi tubuh Xie Xize terlipat rapi di kursi.     

Alis Mo Yangyang mengernyit….     

Gerakan kecilnya ini tertangkap oleh mata Latiao. Dengan sengaja Latiao bertanya, "Mama, kemarin bangun jam berapa? Apakah papa yang membawamu ke sini?"     

Mo Yangyang memandang Latiao dengan heran, "Kamu... memanggilnya papa?"     

Mata Latiao berguling dua kali, lalu memiringkan kepalanya dan berkata, "Hm... bukankah sebenarnya memang begitu? Ah, itu tidak penting. Mama kemarin bangun jam berapa?"     

Mo Yangyang mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah kecil Latiao dan tersenyum, "Ya, sebenarnya…"     

"Aku bangun agak larut tadi malam, sekitar dini hari, lebih jelasnya... aku tidak terlalu ingat."     

Latiao mengenakan pakaiannya, lalu melompat dari tempat tidur. Ia mengenakan sepatunya dengan terampil, "Oh, jelasnya tidak penting, pokoknya mama sudah bangun. Kalau tahu mama akan bangun, harusnya aku kemarin tetap di ranjangmu untuk menjagamu. Setiap malam papa selalu di sana sendirian dan melarangku ke sana. Alhasil ketika kamu bangun, orang pertama yang kamu lihat bukanlah aku."     

Kata-kata Latiao masih sangat menarik.     

Kata-katanya terdengar seperti keluhan. Itu karena setelah Mo Yangyang bangun tadi malam, orang pertama yang dilihatnya bukanlah dia.     

Sebenarnya, ia diam-diam menyiratkan hal-hal baik tentang Xie Xize dalam kata-katanya.      

Ia memberi tahu Mo Yangyang bahwa dalam beberapa hari terakhir ketika dirinya dalam keadaan koma, Xie Xize adalah satu-satunya orang yang menjaganya setiap malam.     

….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.