Pamanku Kesalahanku

Mimpi Jadi Kenyataan



Mimpi Jadi Kenyataan

Latiao menghela napas dalam hati, 'Menjadi anak tertua memang tidak enak! Aku harus mengkhawatirkan orang tuaku lagi.'     

Mo Yangyang mengangkat bibirnya, "Orang pertama yang kulihat ketika aku bangun tadi malam bukanlah papamu...."     

Latiao tiba-tiba mengangkat kepala, "Bukan dia, lalu siapa?"     

Mo Yangyang berkata, "Dia... seorang lelaki yang belum pernah kulihat sebelumnya. Dia... berdiri di samping ranjangku pada saat itu. Kalau bukan karena aku linglung saat baru saja bangun, mungkin aku sudah menjerit ketakutan!"     

Latiao menebak dengan nada suara tidak senang, "Itu Zhou You!"     

Jiang Niancheng dan yang lainnya memang mengenalnya, namun Mo Yangyang tidak mengenalinya,     

Di lab ini, satu-satunya orang yang tidak dikenali Mo Yangyang hanyalah Zhou You!     

Setelah Latiao selesai bicara, tubuh Mo Yangyang bergetar hebat!     

Tangannya gemetar, pupil matanya mengecil, "Namanya… benar-benar Zhou You?"     

Melihat reaksi aneh Mo Yangyang, Latiao tampak sangat terkejut dan sedikit ketakutan. Ia dengan cepat meraih tangannya, "Ma, ada apa denganmu? Apakah Zhou You melakukan sesuatu padamu? Aku akan mendatanginya untuk membuat perhitungan padanya…."     

Mo Yangyang meraih tangan Latiao, "Tidak… tidak, aku hanya...aku…"     

Seketika ia tidak tahu kata yang harus dikatakannya untuk sementara waktu.     

Lagi pula, bukankah Zhou You melakukan sesuatu padanya?     

Namun tadi malam, tepat setelah dirinya tertidur, ia bermimpi, mimpi yang tidak bisa dijelaskan.     

Dalam mimpi itu, ada sekelompok orang asing. Mereka bilang akan mengambil orang yang pertama kali dilihatnya setelah bangun. Mereka... menyebut Zhou You!     

Awalnya, Mo Yangyang tidak menganggap serius mimpi ini setelah bangun.      

Ia pikir itu hanya pikiran acak, dan dirinya juga hampir melupakannya.      

Namun, ketika Latiao menyebut nama "Zhou You", pikiran Mo Yangyang langsung teringat pada mimpi yang tidak bisa dijelaskan tadi malam.     

Ia bermimpi bahwa orang-orang itu menyebut nama Zhou You!     

Dan dirinya benar-benar bernama Zhou You!     

Apakah… ini kebetulan?     

Latiao mengguncang lengan Mo Yangyang, "Ma… ada apa denganmu?"     

Mo Yangyang kembali sadar. Ia menekan keterkejutan di hatinya, dan berkata, "Tidak apa-apa, mungkin itu kebetulan, itu hanya kebetulan…"     

Mungkin... tadi malam, Xie Xize memberitahunya bahwa nama orang itu adalah Zhou You, namun dirinya sempat lupa.     

Mo Yangyang menghibur dirinya sendiri seperti ini. Ia merasa bahwa setelah bangun, ingatannya agak kacau.     

Latiao merasa tidak sesederhana itu. Ia bertanya, "Ma, apa ada sesuatu yang mengganjal di pikiranmu? Bisakah mama memberitahuku?"     

"Sebenarnya… bukan apa-apa."     

Mo Yangyang tidak ingin mengatakan apa-apa pada awalnya, tetapi mata Latiao begitu gigih. Lagi pula, karena ini adalah putranya, ia sepertinya tidak bisa menyembunyikan apapun.     

Ia pun berkata, "Tadi malam... mama bermimpi ketika baru saja tertidur lagi. Di mimpi itu, mama melihat sekelompok orang datang di pagi hari, dan bilang ingin membawa orang itu, orang yang mama lihat saat pertama kali bangun koma."      

"Sekelompok orang itu memanggilnya Zhou You. Papamu sebelumnya sudah memberi tahu mama namanya tadi malam, tetapi mungkin karena mama lupa, jadi mama pikir mama tidak mengenalnya. Itu sebabnya mama terkejut saat mama mendengarmu menyebut Zhou You!" Tambahnya.     

Mo Yangyang mengangkat bahu dan melanjutkan, "Mama juga tidak tahu alasan dibalik mimpi seperti ini. Mungkin setelah bangun tadi malam dan melihatnya, wajahnya secara tidak sengaja tercetak di benak mama...."     

Latiao tidak bicara.      

Kejutan di hati Latiao, mungkin tidak lebih berkurang dari Mo Yangyang.      

Karena, mimpi Mo Yangyang ini, kira-kira akan jadi kenyataan tidak lama lagi.      

Xie Xize telah menyuruh asistennya untuk memberi tahu Keluarga Zhou.     

Orang-orang dari Keluarga Zhou sudah dalam perjalanan. Jika dihitung-hitung, mereka akan segera tiba. Mungkin mereka tiba jam 9 pagi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.