Pamanku Kesalahanku

Mimpi Jadi Kenyataan!



Mimpi Jadi Kenyataan!

0Mata Xiao Chu masih begitu cerah dan jernih.     

Mata itu seperti yang Mo Yangyang lihat kala itu, tepatnya saat pertama kali bertemu dengannya waktu hujan hari itu.      

Mo Yangyang tersenyum dan berkata, "Xiao Chu, kamu harus segera sembuh. Setelah kamu sembuh nanti, restoran kita akan terus buka. Oh iya, setelah kamu sembuh nanti, aku akan membawamu dan Latiao ke tempat penampungan kucing liar. Kita bawa pulang dua ekor kucing. Oh, sepertinya ditambah satu ekor anjing bagus juga!"     

Xiao Chu tersenyum dan mengangguk.      

Di dalam matanya, ada harapan. Seperti di musim semi, yang penuh dengan semangat.      

Mo Yangyang suka dengan tatapan mata seperti itu.      

Tidak peduli jenis orang semacam Xiao Chu itu, perempuan ini juga tidak akan semudah itu percaya kalau pemuda ini mungkin pernah berbuat jahat.     

Apalagi setelah datang ke sini…     

Pemuda ini tampaknya tidak menyakiti Mo Yangyang, juga tidak menyakiti Latiao.     

Ia malah menyelamatkannya.      

Jadi, tidak masalah asal-usulnya, pemuda ini adalah Xiao Chu, itu saja.     

Latiao yang berada di samping angkat bicara, "Kak Xiao Chu, kita harus mengadopsi dua kucing yang bagus. Mereka tidak boleh jelek, aku tidak mau yang jelek!"     

Xiao Chu mengerutkan bibirnya, dan menatap Mo Yangyang.      

Mo Yangyang menyentuh kepala Latiao, "Tidak masalah jelek atau bagus, kita menyukainya saja itu sudah cukup. Sama seperti manusia, asalkan perasaan saling selaras, itu sudah cukup!"     

Latiao cemberut dan berkata, "Baiklah kalau begitu... saat kita ke sana, aku mau melihat-lihat, dan memilih kucing yang kusuka!"     

Senyum muncul di wajah Xiao Chu. Ia menatap Mo Yangyang dengan serius.     

Ia mengerti makna tersembunyi dari ucapan Mo Yangyang barusan.     

Mo Yangyang berkata kepada Xiao Chu, "Aku tidak bisa menemanimu di sini terlalu lama, aku harus pulang untuk kembali bersama Nenek Han. Karena aku belum kembali selama beberapa hari dan meninggalkannya sendirian di rumah, jadi dia pasti sangat khawatir. Tunggu setelah aku pulang dan melihat Nenek Han, aku akan menjengukmu lagi."     

Xiao Chu bergegas menggelengkan kepala.      

Sambil menggunakan isyarat melalui gerakan mata, ia mendesak Mo Yangyang untuk segera pulang.      

Sebelum pergi, Mo Yangyang mengulurkan tangan untuk memegang tangan Xiao Chu yang penuh dengan luka yang masih belum sembuh. Ia berkata layaknya kakak perempuan, "Xiao Chu... tidak peduli siapa kamu sebelumnya, sejak hari hujan itu kamu datang ke restoranku dan menjadikanmu bagian dari restoranku, kamu hanyalah Xiao Chu…."     

Bulu mata Xiao Chu bergetar!     

Mo Yangyang menatapnya dan tersenyum, "Aku sangat senang kamu bisa hadir di sisi kami."     

"Aku pergi dulu, istirahatlah dengan baik!"     

Mo Yangyang melambaikan tangan.      

Xie Xize mendorongnya pergi.      

Setelah mereka pergi, mata Xiao Chu perlahan mulai merah!     

Ketika keluar dari laboratorium, Mo Yangyang menghela napas panjang. Ia mengangkat kepala dan bertanya, "Paman Kelima, apakah menurutmu aku orang yang tidak beruntung, atau apakah aku... orang yang beruntung?"     

Xie Xize tersenyum dan berkata, "Kamu hanya orang biasa!"     

Latiao yang berjalan di samping memutar bola mata.     

'Kalau begini, kamu tidak bisa mengejar orang yang kamu cintai, papa…'     

Mo Yangyang tidak bisa menahan diri untuk membiarkannya begitu saja, "Paman Kelima, kamu benar-benar tidak romantis sama sekali. Di saat seperti ini, bukankah kamu seharusnya mengatakan bahwa 'tidak peduli kamu beruntung atau tidak, di masa depan aku hanya akan membuatmu menjadi orang yang bahagia di dunia', kan!"     

Xie Xize tersenyum, "Oke, kalau begitu selanjutnya aku akan berkata begitu."     

Latiao menghela napas panjang dan menatap punggung Xie Xize. Ia sangat kecewa pada sikap papanya yang tidak sesuai harapan.      

Berarti waktu itu, Latiao dibuat secara tidak sengaja.      

Kalau tidak, berdasarkan temperamen ayahnya, ia masih belum tahu kapan diriya akan lahir.     

Mo Yangyang juga menghela napas, "Paman Kelima, kamu benar-benar… sangat tidak asyik…."     

Tepat setelah selesai berbicara, asisten Xie Xize, Xiao Meng, berlari menghampirinya, "Doktor, Keluarga Zhou sudah datang."     

Xie Xize mengangguk, "Bawa mereka menemui Zhou You."     

Xiao Meng berkata, "Hanya saja... Nona Tertua Keluarga Zhou berkata... ingin bertemu dengan Anda dan ingin mengucapkan terima kasih. Saya sudah mengatakan kepada mereka bahwa tidak perlu, tetapi mereka bersikeras."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.