Pamanku Kesalahanku

Apakah Bisa Meramalkan Masa Depan Adalah Hal yang Baik?



Apakah Bisa Meramalkan Masa Depan Adalah Hal yang Baik?

0Di luar gedung lembaga penelitian, ada barisan mobil yang panjang. Di setiap mobil terdapat penjagaan pengawal.      

Mobil-mobil itu tidak terlihat seperti menjemput seseorang, lebih terlihat seperti mau menangkap seseorang.      

Situasi ini… sangat persis dengan yang ada di mimpi Mo Yangyang, tidak kurang dan tidak lebih.      

Mo Yangyang menggigit bibir bawahnya.      

Ia mendengar, suara seorang laki-laki, "Aku akan kembali bersama kalian. Kalian tidak usah bertemu Tuan Kelima Keluarga Xie."     

Disusul kemudian, Mo Yangyang mendengar suara perempuan yang agak tidak berdaya, "Kami tentu saja harus berterima kasih pada Tuan Kelima Keluarga Xie. Jika bukan karena dia, kami sekarang tidak akan tahu keberadaanmu. Kamu ini masih saja jadi anak yang tidak mau patuh."      

"Huh, apa yang tidak baik dari keluarga kita, yang pada akhirnya membuatmu tidak senang, yang membuatmu kabur dari rumah tanpa meninggalkan sepatah kata pun? Sudah bertahun-tahun kamu tidak pulang, tidak mengirim kabar. Apa kamu tahu seberapa khawatir ibu, ayah, nenek, dan kakek padamu?" Tambah perempuan itu.     

"Itu benar. Kamu ini sudah besar. Sejak kecil kamu sudah membuat kami khawatir, sekarang sudah besar juga masih saja membuat kami khawatir. Apa kamu tahu betapa sibuknya kami masing-masing?... Apa kamu tahu kami semua ini sudah bertugas mengurus semua anggota keluarga?"     

"Aduh, kakak kedua, jangan bicarakan itu... sudah untung kita menemukannya, tolong jangan terlalu banyak bicara. Cepat kita bawa pulang dia. Ibu, ayah, kakek, dan nenek sudah menunggu!"     

"Dik, kamu bisa bicara baik-baik dengan kakak, kan?"     

"Duh, kakak kedua, apa maksudmu? Bukankah ayah dan ibu bilang begitu, kita harus segera membawa pulang Zhou You sesegera mungkin, baru kita bicara lagi. Kondisi Zhou You yang masih baik-baik saja, itu sudah cukup. Haruskah berdebat sebanyak mungkin dengan keluarga sendiri?"     

"Jangan berpura-pura menjadi orang baik di sini. Beberapa tahun terakhir, bukankah kamu mengambil banyak hal dari rumah ibu mertuamu? Kamu sangat ingin memasukkan anak perempuan dan anak laki-lakimu ke rumah kita. Apakah kamu pikir aku tidak tahu? Sekarang Zhou You sudah ditemukan, perhitunganmu sudah gagal, jadi bukankah seharusnya kamu membenci dia?"     

Melihat para kakak perempuan Zhou You saling berdebat, tiba-tiba terdengar suara Zhou You yang marah, "Semuanya diam."     

Zhou You berkata dengan nada bicara menghina, "Bukankah kalian ingin aku pulang? Ayo, cepat jalan! Kalau tidak, kalau aku sampai menyesali keputusanku ini, kalian... tidak akan bisa lagi menemukanku seumur hidup."     

Sebenarnya mereka sudah tidak bertemu selama… 8 tahun, kan?     

Akan tetapi, nyatanya keluarganya masih seperti dulu. Sungguh, bahkan lebih buruk dari sebelumnya.     

Zhou You melirik para kakak perempuannya.      

Selain kakak perempuan tertua yang khawatir sungguhan, kakaknya yang lain... mungkin berharap Zhou You bisa mati di luar.     

Properti keluarga, keuntungan, harta….     

Itulah yang mereka inginkan.      

Apalagi tanpa Zhou You, Keluarga Zhou yang besar hanya akan bisa dibagikan pada putri-putri mereka.     

Sebenarnya, Tanpa Zhou You, kakak-kakaknya ini lebih untung.      

Zhou You tersenyum dingin….     

Katanya dirinya adalah anggota favorit di Keluarga Zhou sejak kecil, tapi... sebenarnya, mungkin hanya dia sendiri yang tahu.     

Jika keluarga benar-benar hangat, saudara kandung harmonis, orang tua memberi kasih sayang penuh, suasana keluarga sangat membahagiakan, siapa yang cukup bodoh untuk diam-diam kabur?     

Mo Yangyang mengepalkan telapak tangannya erat-erat.      

Hal yang baru saja dikatakan Zhou You, persis sama dengan yang ada di mimpinya!     

Sampai sekarang... Mo Yangyang tidak mau mengakuinya. Dan jika dirinya mencoba membuat alasan, ia merasa itu tidak mungkin.     

Ini semua seperti yang terjadi di mimpinya.      

Seseorang yang tidak ada hubungannya dengan dirinya, pendapat yang terjadi, hal-hal yang tidak ada hubungannya dengannya.      

Ia… bisa meramal, yang terjadi di masa depan.      

Mampu memprediksi masa depan mungkin merupakan hal yang baik bagi orang lain. Tetapi bagi Mo Yangyang, hal itu hanya akan tekanan batin dengan sangat tinggi, membuatnya cemas akan masa depan….     

Ia hanya berharap bahwa, hanya kejadian ini saja yang bisa diramalkannya, dan hanya satu kali saja.      

Ia berharap, hari ini tidak bermimpi lagi, supaya besok… dirinya bisa tenang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.