Pamanku Kesalahanku

Memalukan



Memalukan

0Para anggota Keluarga Zhou ini baru saja tiba, dan belum mengetahui situasinya. Sayangnya adik-adik dan ponakan ini merebut giliran kakak tertua Zhou You bicara demi mengekspresikan diri dan unjuk diri.      

Akibatnya, tidak hanya diri mereka sendiri saja yang malu, tetapi juga Keluarga Zhou.     

Pada akhirnya, ini tentang reputasi Keluarga Zhou. Zhou Fang berdiri dan berkata, "Saya benar-benar minta maaf, Doktor Xie, Nyonya Xie. Anak ini... hanya mendengar nama Anda, dan tidak tahu begitu banyak tentang Anda."      

"Tetapi dia benar-benar tidak memiliki niat buruk, dia hanya ingin peduli pada Nyonya Xie, hanya saja dia terlalu berlebihan. Dengan adanya Doktor Xie, kondisi tubuh Nyonya Xie pasti akan sembuh secepat mungkin. Saat pulang nanti, kami pasti akan menindak tegas anak ini, juga menyuruhnya banyak membaca buku lagi." Tambahnya.     

Apa yang dikatakan Zhou Fang cukup sesuai.      

Xie Xize mengangguk, "Istriku sedang tidak sehat dan tidak bagus berada di luar. Orang luar juga tidak boleh tinggal terlalu lama di lembaga penelitianku. Karena kalian semua sudah datang, jadi cepat bawa dia pergi!"     

Setelah mengatakan itu, ia langsung berkata kepada Xiao Meng, "Antar keluarga Zhou ke depan."     

Kata-kata ini adalah pengusiran secara langsung.     

Xiao Meng mengangguk, "Baik, Doktor."     

Xie Xize bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal pada Zhou Fang dan yang lainnya. Ia langsung saja mendorong Mo Yangyang pergi.     

Saat berjalan melewati gadis cantik di samping Zhou Fang, Mo Yangyang melihat tahi lalat merah di punggung tangannya.     

Mo Yangyang mengerutkan alis….     

Kenapa… ia merasa, mengenal itu?     

Mo Yangyang mengangkat kepala, memandang gadis itu dengan tatapan penuh tanya.     

Gadis itu memberi Mo Yangyang senyum manis.     

Ya, dia memang sangat cantik, matanya besar dan cerah, bibirnya merah muda. Dia mengenakan mantel kasmir berwarna merah muda salmon dengan kerah bulu putih yang terlihat sangat menawan.     

Gadis itu memandang Mo Yangyang tanpa ada permusuhan sama sekali, sehingga Mo Yangyang ingin membalas tersenyum.      

Namun Xie Xize langsung menariknya mundur, sehingga senyumnya tidak sampai padanya sama sekali.      

Setelah berjalan keluar dari gerbang dan masuk ke mobil, Xie Xize berkata kepada Mo Yangyang, "Jangan tersenyum sembarangan pada orang asing."     

Mo Yangyang tertegun sejenak, lalu berkata, "Gadis muda itu, dia juga tersenyum padaku, jadi tidak masalah kalau aku membalasnya tersenyum sopan, kan?"     

Xie Xize menjelaskan, "Wajah bisa dilihat, tetapi hatinya tidak. Bagaimana kamu tahu bahwa jika dia tersenyum padamu berarti dia tidak berniat membunuhmu di dalam hati?"     

"Aku setuju." Latiao mengangkat tangan.      

"Mama, kamu menganggap enteng pemikiran orang lain. Jangan melihat orang dari wajahnya saja. Bukan hal yang buruk untuk lebih waspada dengan orang lain."     

Mo Yangyang yang dididik oleh suami dan anaknya, tidak bisa menahan tawa, "Oh, iya, aku mengerti..."     

******     

Keluarga Xie Xize yang terdiri dari tiga orang berangkat dengan mobil. Di luar gedung lembaga penelitian, hanya menyisakan Keluarga Zhou.     

Xiao Meng sudah mengantar mereka keluar.     

Zhou Fang melihat bahwa Xie Xize sangat protektif terhadap Mo Yangyang. Selain itu, anggota keluarga Xie Xize ada tiga, anaknya sudah cukup besar. Bisa dibilang tujuannya mencuri hati Xie Xize gagal.      

Artinya, tidak ada gunanya lagi untuk tetap berada di sini.      

Zhou Fang masih berkata kepada Xiao Meng, "Tolong sampaikan kepada Doktor Xie, kami sangat tulus berterima kasih kepada Doktor Xie. Jika ada kesempatan pergi ke Hanjing di lain waktu, Keluarga Zhou kami pasti akan melayaninya dengan baik."     

Xiao Meng tersenyum dan mengulurkan tangan, "Nyonya Zhou sangat sopan, terima kasih."     

Zhou Fang menoleh ke gadis di belakangnya dan berkata, "Ayo pergi."     

Zhou Yue masih tidak rela, ia menggertakkan gigi, "Pergi begitu saja?!"     

Zhou Fang memarahi dengan suara rendah "Kalau kamu tidak mau pergi, apa lagi yang ingin kamu lakukan? Apakah kamu masih punya muka untuk berada di sini"     

Setelah selesai berbicara, ia bahkan tidak melirik keponakannya, menunjukkan bahwa dirinya tidak ingin terlalu memperdulikannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.