Pamanku Kesalahanku

Kerinduan Pada Mereka Sangat Dalam



Kerinduan Pada Mereka Sangat Dalam

0Gu Fei berpikir dalam hati, 'Ah, kali ini jelas bukan Mo Yangyang.'     

Hanya saja ia jelas tidak bisa mengungkapkan isi hatinya, jadi dirinya menundukkan kepala dan berkata, "Mu… Mungkin saja."     

Setelah mengatakan itu, terdengar suara ketukan pintu.      

Nenek Han bergegas berdiri, "Ada orang mengetuk pintu…."     

Gu Fei segera mengatakan, "Nenek, biar aku saja yang membukakan."     

Tetapi Nenek Han melambaikan tangan dan berkata, "Aku saja, aku saja, mungkin itu Yangyang dan Latiao...."     

Gu Fei berkata, "Nenek pelan-pelan, jangan berjalan terlalu cepat, nanti kepleset...."     

"Tidak apa-apa…."     

Nenek Han sangat terburu-buru. Ia tiba di pintu hanya dalam hitungan detik.      

Gu Fei merasa berat hati. Padahal Nenek Han sudah tidak terlalu sering bertanya tentang Mo Yangyang dan Latiao dalam beberapa hari terakhir, bahkan dirinya juga bisa terlihat seperti tidak terlalu merindukan mereka.     

Akan tetapi, melihat ekspresi cemasnya, siapa yang bisa mengatakan bahwa orang tua ini tidak merindukan mereka?     

Kerinduannya pada mereka menggila, amat besar, dan tersembunyi… sangat dalam.      

Nenek Han membuka pintu. Iaa melihat Xie Xize berdiri di luar pintu, tetapi tidak melihat Latiao dan Mo Yangyang.     

Ia bertanya dengan curiga, "Xize, kenapa kamu sendirian? Mana Yangyang dan Latiao?"     

Xie Xize menggosok hidung, "Bu… mereka…."     

Melihat ekspresi ragu-ragu Xie Xize, hati Nenek Han tiba-tiba menegang, lalu bertanya dengan cemas, "Ada apa dengan mereka? Apa terjadi sesuatu?"     

Xie Xize berkata, "Anu… mereka…."     

Nenek Han sekarat karena cemas, "Ayolah, cepat katakan padaku, apa yang terjadi pada mereka?"     

Tangan Nenek Han gemetar cemas, ia masih berkata seraya menunjukkan kekhawatiran. "A… Apa yang terjadi pada mereka? Aku mengizinkan Yangyang bersamamu karena kupikir kamu bisa melindungi ibu dan anak itu. Namun jika kamu tidak bisa melindunginya, bahkan jika aku mempertaruhkan masa tuaku ini, aku tidak akan membiarkanmu tinggal bersama Yangyang...."     

Setelah Nenek Han bicara, wajahnya berubah merah karena marah!     

Sejak Xie Xize melangkah ke rumah Mo Yangyang dan bertemu dengan Nenek Han, Nenek Han tidak pernah mengatakan kata-kata yang berat kepadanya.     

Xie Xize dengan cepat menjelaskan, "Bu, tidak… tidak, bukan…"     

Sebelum selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara gembira Latiao, "Nenek...."     

Dia melompat keluar dari samping seperti peri. ,     

Nenek Han terkejut, tetapi ketika melihat dengan jelas bahwa yang muncul adalah Latiao, ia langsung membungkuk dan memeluknya, "Sayangku, kamu membuat nenek khawatir setengah mati!"     

Latiao mengangkat kepala dan mencium wajah Nenek Han, "Nenek, maafkan aku. Aku sudah membuat nenek khawatir. Aku hanya ingin memberimu kejutan, senang tidak?"     

Nenek Han mengangkat tangan dan menepuk pantat Latiao, "Senang-senang… anak bau, bisa saja mengagetkan nenek…."     

Saat berbicara, mata Nenek Han memerah terharu.     

Ia mengangkat kepala dan bertanya, "Mamamu? Di mana dia?"     

Xie Xize mendorong Mo Yangyang muncul.     

"Ibu…."     

Sambil memanggil, Mo Yangyang sambil menggosok hidung, dan air mata mulai jatuh.      

Ketika Nenek Han melihat bahwa Mo Yangyang sedang duduk di kursi roda, wajahnya sangat kusam, lalu segera berkata, "Apa yang terjadi? Kenapa kamu duduk di kursi roda? Mana yang sakit? Apakah kamu terluka di Kota Xia, atau apakah Keluarga Xie memperlakukanmu dengan tidak baik? Apakah mereka memarahimu?"     

Tanpa menunggu Mo Yangyang menjelaskan, Nenek Han memarahi Xie Xize, "Aku menyuruhmu untuk menjaga Yangyang dengan baik, bagaimana caramu menjaganya? Anakku di sini selalu riang gembira, tetapi kenapa saat kembali dia duduk di kursi roda?"     

Xie Xize terdiam….     

Mo Yangyang bergegas menjelaskan, "Ibu, bukan begitu… ini tidak ada hubungannya dengan dia… Keluarga Xie juga tidak menyakitiku."     

Nenek Han dengan cemas bertanya "Kamu sekarang baik-baik saja, tapi kenapa duduk di kursi roda?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.