Pamanku Kesalahanku

Pokoknya Perempuan



Pokoknya Perempuan

0Cepat atau lambat, Xie Xize akan membawa Mo Yangyang dan Latiao ke Kota Xia untuk bertemu dengan semua orang di Keluarga Xie.     

Tak satu pun dari mereka yang bisa mengatakan apa pun yang tidak baik pada istri dan anak Xie Xize.      

Nenek Han menganggukkan kepala. Kemudian ia memperhatikan tubuh tiga orang keluarga yang lebih kurus dari sebelumnya ini.      

"Hei… lain kali, kalau tidak bisa ke Kota Xia, tidak perlu ke sana."     

Mo Yangyang tersenyum, "Aku juga merasa begitu. Menurutku… tempat itu tidak cocok untukku."     

Ya, Kota Xia memang memberi kesan yang tidak begitu baik padanya.      

Ia tidak akan punya keinginan untuk pergi ke kota itu.      

Xie Xize menggenggam tangannya, "Kalau begitu, sebisa mungkin kita tidak usah kembali ke sana."     

Latiao mengangkat kepala dan bertanya, "Nenek, saat kami tidak di rumah akhir-akhir ini, apakah nenek merindukan kami?"     

Nenek Han mengetuk ujung hidung Latiao, "Ya. Pagi, siang, malam, nenek terus merindukan kalian. Kalau tidak ada Gu Fei, nenek mungkin akan buta karena terus-terusan menangis merindukan kalian."     

Mo Yangyang tidak bisa menahan perasaan sedih. Ia diam-diam bersumpah bahwa dirinya tidak akan pernah meninggalkan Nenek Han lagi lain kali.      

Kemudian, ia menatap Gu Fei, "Terima kasih Gu Fei, atas beberapa hari ini…."     

Gu Fei mengepalkan tangannya erat-erat, "Ini hanya masalah sepele, masalah sepele. Aku juga harus berterima kasih pada kalian, karena telah memberiku hari libur. Kalau tidak, mana mungkin aku bisa sesantai ini."     

Nenek Han tersenyum, "Anak ini, baik sekali. Yangyang, kamu seperti lebih tua dua bulan lebih darinya, kamu seperti kakak perempuannya. Coba lihat dia, nanti carikan dia pacar."     

Mo Yangyang mengangguk, "Oke, oke, serahkan saja masalah itu padaku."     

Wajah Gu Fei langsung merah tersipu, "Ti… Tidak usah, tidak usah, aku, aku…."     

Gu Fei seketika tergagap, tidak bisa mengeluarkan kata-kata.     

Gara-gara topik pembicaraan ini, suasana di rumah tiba-tiba jadi hidup kembali.      

Mo Yangyang dan Nenek Han, terus menanyakan tipe gadis yang disukai.     

Awalnya, Gu Fei merasa sangat malu.      

 Namun akhirnya, ia berbisik, "Anu… itu…."     

"Pokoknya perempuan, itu sudah cukup."     

Mo Yangyang dan lainnya tertawa terbahak-bahak.      

"Hahaha, tipemu terlalu sederhana. Jangan malu-malu, beri tahu saja tipemu pada kakak."     

Wajah Gu Fei semakin panas dan merah. Ia tersipu dan berkata, "Aku… ingin, perempuan yang… pribadinya baik… yang paling penting dia seperti bos, bisa… memasak…."     

Mo Yangyang mengangguk, "Bagaimana penampilannya?"     

Gu Fei menggelengkan kepala, "Penampilan... tidak terlalu penting. Lagi pula, saat tua nanti, tetap sama...."     

Senyum di wajah Mo Yangyang semakin dalam,     

Gu Fei ini, sungguh, seorang pemuda yang sangat baik.      

Meski usianya satu sampai dua bulan lebih tua, tapi dia selalu seperti masih sekolah. Hidupnya sederhana, kepribadiannya juga polos.     

Mo Yangyang mengangguk, "Oke, serahkan padaku, aku berjanji akan mencarikan pacar yang membuatmu puas."     

Latiao bersuara, "Paman Gu, serahkan saja urusan kejombloanmu itu pada mamaku."     

Dengan wajahnya tersipu Gu Fei membalas, "Terima kasih bos…."     

Ucapannya itu sangat serius.     

Ia menganggap serius kata-kata Mo Yangyang yang akan mencarikannya pacar. Dirinya tidak berpikir bahwa Mo Yangyang hanya bercanda.      

Tentu saja, Mo Yangyang juga tidak bercanda.     

Ia merasa, sangat sulit untuk menemukan anak laki-laki seperti Gu Fei zaman sekarang. Jika seorang gadis yang baik bisa menikah dengannya, pasti akan bahagia.      

******     

Di tempat Sui Yuanyuan, sejak Xie Xize dan Latiao pergi dari kantor polisi, situasinya tidak perlu ditanyakan lagi.      

Zhou Mingye khawatir selama dua hari karena takut Xie Xize akan membunuh Sui Yuanyuan.     

Walau demikian, dua sampai tiga hari telah berlalu... namun tidak ada siapapun lagi yang datang untuk menemui Sui Yuanyuan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.