Pamanku Kesalahanku

Hukum



Hukum

0Zhou Mingye bisa yakin bahwa Xie Xize dan Latiao punya niat untuk membunuh Sui Yuanyuan.     

Jika mereka ingin melakukannya, rumah sakit adalah yang paling cocok.     

Namun, apakah mereka akan melakukannya?     

Beberapa hari ini, mereka bahkan tidak bertanya.     

Zhou Mingye benar-benar tidak bisa mengerti tingkah ayah dan anak itu. Dia tidak bisa benar-benar bermain dengan manusia ber- IQ tinggi….     

Zhou Mingye hanya berharap semua dugaannya ini hanya karena terlalu banyak berpikir. Ia juga berharap Xie Xize dan Latiao sama sekali tidak berpikir untuk melakukan sesuatu pada Sui Yuanyuan.      

Zhou Mingye menghela napas panjang lega ketika berjalan keluar dari rumah sakit. Ia berharap kondisi Sui Yuanyuan akan segera membaik. Jika tidak, hakim tidak akan bisa menghukumnya seperti ini.     

Ia adalah seorang polisi. Dirinya tentu berharap bahwa semua penjahat pada akhirnya dihukum oleh hukum lewat pengadilan, bukan tindakan pribadi orang lain.     

Satu hari berlalu, berlalu dengan tenang dan damai.      

Zhou Mingye terus memperhatikan situasi yang terjadi di rumah sakit. Untungnya, tidak ada berita buruk!     

Keesokan harinya, setelah berkonsultasi dengan salah satu ahli, kabar baik pertama akhirnya datang dari rumah sakit!     

Ahli bedah saraf domestik terkemuka memberikan rencana perawatan baru, dan rumah sakit siap untuk merawat sesuai dengan rencana ini!     

Satu hari telah berlalu lagi. Pagi-pagi sekali, polisi yang berjaga di rumah sakit memanggil Zhou Mingye. Dia melaporkan bahwa Sui Yuanyuan bangun di pagi hari, dan sudah bangun dengan pikiran yang jernih.      

Efek pengobatan bisa dilihat hasilnya, sangat jelas.     

Zhou Mingye sangat senang. Ia meminta mereka untuk terus fokus menjaganya dengan seksama. Dirinya akan menyempatkan waktu untuk pergi ke sana pada sore hari.     

Pukul lima sore, matahari menggantung di sebelah barat!     

Dua perawat datang sambil membawa obat, siap untuk menginfus Sui Yuanyuan.     

Mereka memberi Sui Yuanyuan obat baru. Dengan pengobatan dokter saraf tersebut, efeknya memang jauh lebih baik.     

Sui Yuanyuan terjaga saat ini, tetapi berbaring tidak bergerak di tempat tidur. Matanya sedikit kusam, tetapi untungnya, dia tidak gemetar. Ya, perempuan ini sudah tidak berbicara pada dirinya sendiri, dan tidak bersikap layaknya orang gila.     

Sambil menyuntik, kedua perawat itu mengobrol.     

Perawat A berkata, "Kuberitahu kamu, tadi malam aku mengajari anakku yang nakal. Dia hampir membuatku marah… Aku bahkan tidak bisa habis pikir sekarang. Dia salah menjawab perkalian 3 kali 7. Aku sudah bilang jawabannya 800 kali, tetap saja dia menjawab 23. Menurutmu, kenapa bisa 23?"     

Perawat B menanggapi, "Hei, siapa bilang tidak? Anak perempuanku juga. Aku hampir pingsan waktu itu gara-gara marah…. Jika bukan karena suamiku yang mengambilnya dengan tangannya sendiri ketika persalinan, aku akan ragu salah membawa bayi atau tidak."      

"Hah… Semua orang bilang, anak perempuan adalah jaket empuk kecil yang menghangatkan hati ibunya, tetapi kenapa sekarang aku merasa anakku seperti penagih hutang?" Tambah perawat B.     

Keduanya adalah seorang ibu, dan mereka mengeluh tentang anak-anak mereka sendiri.     

Perawat A kembali berkata, "Menurutmu bukankah anak zaman sekarang keterlaluan? Dulu waktu kita masih sekolah, kita punya banyak adik. Siapa yang bisa mengajari kita? Apa kita memerlukan program bimbingan belajar di rumah? Kita belajar sendiri. Kondisi mereka sekarang baik, tetapi tidak mau belajar baik-baik, pokoknya dia masih keras kepala denganku…."     

Perawat B kembali menyahut, "Anakku bahkan lebih menyebalkan. Aku sudah bilang jangan sampai salah lagi, soalnya nanti bisa dihukum... tetapi coba tebak bagaimana tanggapannya?"     

Ketika para perawat mengobrol, tidak ada yang melihat situasi Sui Yuanyuan.     

Ketika perawat menyebut kata "hukum", mata kusam Sui Yuanyuan tiba-tiba bergerak.     

Perawat B kala itu berkata, "Anak nakal itu bilang padaku, kalau aku menghukumnya, dia akan berubah menjadi burung kecil, lalu meninggalkan rumah dan membuatku tidak bisa menemukannya. Sungguh, itu membuatku marah, tetapi juga ingin tertawa. Jadi aku harus bagaimana coba?...."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.