Menjadi Istri Sang Bintang Film

Hanya Terlihat Terkejut



Hanya Terlihat Terkejut

0Mansion tua milik keluarga Mo dibangun di tempat yang tenang di pinggiran kota, yaitu di dalam distrik Yuncheng.     

Mereka bilang mansion keluarga Mo ini warisan turun temurun dari leluhur keluarga Mo. Bahkan selama periode tertentu... kediaman ini sempat dilindungi secara khusus. Rumah ini sudah memiliki sejarah ratusan tahun. Biaya pemeliharaannya saja sudah sangat mahal.     

Tapi entah mengapa, rumah sebesar ini, kini ditinggali pria tua dan anak kecil di samping Jiang Tingxu ini. Selain mereka hanya ada beberapa pelayan.     

Dua generasi lain dari keluarga Mo tampaknya tidak terlalu suka tinggal di sini. Mereka semua sudah pindah sejak awal.     

Jiang Tingxu juga pernah tinggal di mansion ini selama beberapa tahun ketika ia masih kecil. Dia pindah saat Mo Boyuan melanjutkan SMA dan harus menetap di tempat lain.     

Pada saat itu, siapa yang tidak tahu bahwa selalu ada pengikut di belakang pangeran Mo yang tidak bisa disingkirkan?     

"Eh...." Tiba-tiba Jiang Tingxu teringat masa lalu itu, dadanya mulai berdebar, tapi dia menahannya.     

"Itu semua adalah kenyataan yang pernah terjadi, tidak perlu terlarut mengingatnya, lebih baik menerimanya dengan tenang!"     

"Jiang Tingxu, kamu kenapa?" tanya si kecil dengan cemas.     

Jiang Tingxu tersadar begitu mendengar pertanyaan si kecil, kemudian ia menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Ayo kita turun."     

"Baiklah."     

...     

Ketika ibu dan anak itu memasuki gerbang mansion, mereka melihat kepala pelayan datang menyambut. "Nyonya muda, Tuan muda kecil."     

"Paman Jin."     

"Halo, Kakek Jin."     

Paman Jin adalah kepala pelayan di mansion itu dia juga bawahan langsung Tuan Mo selama bertahun-tahun. Seperti Paman Mu, dia menyaksikan tiga generasi keluarga Mo lahir hingga dewasa.     

Tentu saja, hanya ada satu generasi terakhir, dan mereka berusia kurang dari empat tahun.     

"Paman Jin, apa Kakek ada di rumah?"     

"Ya, ya, kemungkinan ...."     

Paman Jin tidak perlu menjelaskan, karena tiba-tiba terdengar raungan kakek yang sedang marah di halaman yang begitu luas.     

Tidak ada seorang pun selain Mo Xu yang bisa membuat lelaki tua itu mengaum seperti ini.     

"Ya, paman kecil membuat kakek marah lagi!"     

Bahkan Xiao Ning sudah terbiasa. Dapat dilihat betapa tidak bisa diandalkannya pria bernama Mo Xu itu.     

Ibu dan anak itu pergi bersama Paman Jin. Dalam perjalanan, beberapa pelayan yang melihat pun terkejut melihat mereka. "Bagaimana nyonya muda kembali dengan tuan muda kecil?"     

Mereka mengira sedang salah lihat.     

Jiang Tingxu menyadari tatapan para pelayan itu dan mulai merasa sedikit sesak, tapi dia tidak menghiraukannya, dia hanya melihat punggung orang yang berjalan yang di depannya.     

Orang-orang yang melihat semakin terkejut ketika si kecil tiba-tiba menggenggam tangan Jiang Tingxu dengan erat.     

Paman Jin melirik para pelayan yang menatap mereka, mereka pun dengan segera membubarkan diri.     

Ehem.     

Sebenarnya Jiang Tingxu ingin mengatakan, itu sungguh tidak perlu. Hanya beberapa orang yang menatapnya dengan terkejut, sedangkan dia pernah mengalami kejadian yang bahkan seratus kali, ribuan kali lebih berat dari ini! Tapi demi putranya, dia menelan semua kata-kata itu.     

Raungan pria tua itu terdengar semakin dekat. Begitu ibu dan anak itu tiba di pintu, Mo Xu bergegas keluar.     

Untungnya, reflek Jiang Tingxu cukup cepat, dia dengan cepat menarik putranya.     

"Brak!"     

Paman kecil Mo tidak seberuntung itu, dia jatuh ke tanah dengan suara yang keras, sudah pasti rasanya menyakitkan.     

Tuan Mo menghampirinya ke luar ruangan, kemudian dia terkejut ketika melihat ibu dan anak itu. "Tingxu, kamu kembali? Ayo masuk, duduk di dalam." Wajah tua itu tersenyum dengan penuh semangat.     

Sikap yang ia tunjukkan kepada cucunya sangat berbeda dari anaknya sendiri, seperti langit dan bumi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.