Menjadi Istri Sang Bintang Film

Ning Ning Sakit



Ning Ning Sakit

0Perasaan Jiang Tingxu menjadi campur aduk. Selama ini dia tumbuh dan besar di keluarga Mo, sudah pasti dia tidak akan bisa menghilangkan perasaan cintanya kepada keluarga itu.     

Meskipun Jiang Tingxu baru saja berjanji pada Kakek, tapi dia yakin itu tidak akan sama seperti sebelumnya.     

Di luar pintu, seorang paman dan keponakannya semakin menempelkan telinga mereka ke dinding karena mereka tidak bisa mendengar apa yang dikatakan di dalam.     

Tiba-tiba terdengar suara Paman Jin dari belakang. "Tuan muda kedua, tuan muda kecil, kalian ini...?"     

Brak!     

Brak!     

Paman dan keponakan yang sedang menguping itu sangat terkejut sampai mereka terjatuh di waktu yang bersamaan.     

"Aduh ~ aduh ~" Mo Xu menjerit kesakitan.     

Mo Xu jatuh untuk yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari satu jam!     

Apa ini karma atau Mo Xu memang bernasib buruk?     

Sepertinya Mo Xu yang tidak bisa diandalkan kali ini cukup tangkas, dia langsung membalikkan badan ketika terjatuh. Kalau tidak, dia sudah akan menggencet tubuh si kecil dan membuatnya terluka parah.     

Paman Jin yang ikutan terkejut juga tidak sempat melakukan apa-apa.     

Jiang Tingxu dan Kakek Mo yang sedang berbicara di dalam segera berlari ketika mendengar teriakan si kecil.     

Paman dan keponakan yang masih kebingungan itu belum sempat berdiri ini, Jiang Tingxu pun langsung menarik si kecil.     

"Apakah ada yang sakit?"     

Begitu mendengar suara ibunya, Xiao Ning Ning akhirnya tenang, tapi rasa sakit karena jatuh mulai menyebar.     

"Sakit, Ning Ning sakit!"     

Rintihan Ning Ning membuat semua orang di sekitarnya terkejut. Bahkan Mo Xu tidak peduli dengan rasa sakitnya dan langsung berdiri.     

"Bagaimana kamu bisa sampai terjatuh?" Tanya Kakek Mo yang terlihat sangat cemas.     

"Lao Jin, cepat siapkan mobil untuk mengantar Ning Ning ke rumah sakit."     

Paman Jin mengangguk, "Saya akan bersiap sekarang."     

Jiang Tingxu membalikkan tubuh putranya dan mulai memeriksa dengan cepat, reaksinya cukup tenang dan tangkas, tidak seperti orang-orang di sekitarnya.     

Karena Ning Ning tadi jatuh tengkurap, serta lantai itu bersih dan tidak ada benda tajam yang berbahaya. Maka setelah Jiang Tingxu memeriksa bagian luar, ia mulai memeriksa wajah, persendian tangan dan kakinya.     

Untungnya, kecuali beberapa bekas debu di wajah, anak ini tidak terluka, giginya juga tidak copot.     

"Ning Ning, gerakkan tangan dan kakimu."     

Si kecil mengerutkan bibir dengan air mata yang terus mengalir.     

"Ning Ning kesakitan."     

"Baiklah, Ning Ning tahan sebentar. Bergeraklah, supaya Ibu tahu kamu terluka atau tidak."     

Xiao Ning Ning menggigit bibirnya sambil mencoba menggerakkan tangan dan kakinya sesuai perintah Jing Tingxu.     

"Gerakkan sedikit lagi."     

"Hua~ Ning Ning tidak mau bergerak. Jiang Tingxu, Ning Ning kesakitan."     

Kakek Mo yang ada di sebelah menatap dengan cemas, tapi dia juga tahu bahwa apa yang dikatakan cucu menantunya tidak salah.     

"Ning Ning, ibumu benar. Jika kamu bergerak lagi, kita akan tahu sakitnya di mana."     

"Sungguh?" tanya si kecil dengan curiga sambil menangis.     

Kakek Mo sudah terlalu tua, dia tidak mampu berjongkok dengan mudah. Jadi dia hanya bisa sedikit membungkukkan badannya.     

"Kapan Kakek pernah membohongimu? Sungguh, coba sedikit saja."     

Hanya si kecil yang bisa membuat Kakek Mo sampai khawatir dan membujuk seperti ini.     

Mungkin karena sudah tenang dan rasa sakitnya tidak seperti tadi, si kecil mulai menggerakkan tangan dan kakinya.     

Jiang Tingxu merasa lega setelah melihat gerakan persendian tangan dan kaki putranya masih fleksibel.     

"Tidak ada masalah besar."     

Begitu kata-kata ini keluar, kakek, paman Jin dan juga Mo Xu yang ada di sebelah pun akhirnya menghela napas lega.     

"Syukurlah tidak apa-apa, syukurlah!"     

Jika sampai terjadi apa-apa terhadap si kecil, Kakek Mo adalah orang pertama yang tidak terima!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.