Menjadi Istri Sang Bintang Film

Sungguh Tidak Pergi?



Sungguh Tidak Pergi?

0Si kecil akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Siapa suruh membuat kakek jadi cemas?     

Ketika si kecil tiba di ruang pemeriksaan, kakek Mo juga mengikutinya.     

Mo Xu duduk di kursi koridor depan pintu, sementara Jiang Tingxu berdiri bersandar di samping.     

"Xiao Jiang Jiang, duduklah."     

Jiang Tingxu menatap memberi isyarat kepada Mo Xu.     

"Tidak perlu, mereka akan segera keluar."     

Mereka melakukan pemeriksaan X-ray untuk melihat apa ada luka di tulang atau bagian dalam lainnya.     

Mo Xu kali ini sengaja menggoda, "Xiao Jiang Jiang, aku belum pernah melihatmu begitu tegang sebelumnya. Ada apa ini? Tiba-tiba kamu menemukan hati nuranimu?"     

Mereka berdua sudah dekat sejak kecil, jadi mereka sudah terbiasa bicara seperti ini.     

Tentu saja Jiang Tingxu tahu bahwa ucapan Mo Xu ini hanya sekedar menggoda tanpa memiliki arti berlebihan.     

Tetapi ucapan itu membuat Jiang Tingxu kembali berpikir. Dia teringat dengan tatapan Mo Xu dan para pelayan yang terlihat terkejut ketika kembali melangkahkan kaki di rumah keluarga Mo.     

Lalu bagaimana dengan orang lain yang melihatnya?     

Kemungkinan tatapan mereka sangat jejas, bukan?     

Diam-diam, si kecil yang sensitif itu mengalami banyak sakit hati, bukan?     

Semakin lama pertanyaan itu semakin menyakiti hatinya. Tidak heran, kini Xiao Ning Ning tidak memanggilnya dengan sebutan ibu lagi!     

Raut wajah Jiang Tingxu semakin terlihat tidak tenang.     

Mo Xu tidak bisa memahami perasaan Jiang Tingxu saat ini.     

"Xiao Jiang Jiang? Apa kamu bodoh?"     

Tanpa diduga, Jiang Tingxu tiba-tiba mendongak ketika mendengar ucapan Mo Xu ini.     

"Kamu benar. Aku memang sudah bodoh selama bertahun-tahun!"     

"Eh?"     

"Kenapa dia ini?"     

Raut wajah Mo Xu membeku, dia menatap Jiang Tingxu dengan curiga dan kebingungan.     

Tapi Jiang Tingxu malah tersenyum, senyum yang sangat ironis. Kemudian perlahan dia mulai berkata, "Mulai sekarang, aku tidak akan bodoh lagi!"     

"Apanya yang tidak akan bodoh?"     

"Xiao Jiang Jiang, ada apa denganmu?"     

"Kenapa dia jadi terlihat menakutkan?"     

"Tidak ada." Jiang Tingxu sama sekali tidak bermaksud untuk memecahkan keraguan Mo Xu.     

Klik!     

Pintu ruang pemeriksaan terbuka.     

Seorang dokter keluar membawa hasil pemeriksaan diikuti dengan kakek Mo dan cucunya.     

"Ada luka memar di dalam, tidak sampai melukai tulang, pihak keluarga tidak perlu khawatir."     

Meskipun sebelumnya Jiang Tingxu sudah bisa menebak hasil pemeriksaan ini, tapi ia benar-benar lega setelah mendengar laporan akurat dari dokter.     

"Apa di rumah ada iodoform? Jika ada, aku tidak akan memberikan resep. Setelah pulang nanti, sering-seringlah membersihkan luka si anak. Hati-hati jangan sampai menyentuh air dan tunggu sampai lukanya mengering."     

"Ya, terima kasih, Dokter," ucap Jiang Tingxu.     

Si kecil hanya diam di samping ibunya.     

Mo Xu ingin menggendong si kecil, tapi si kecil malah menatapnya tajam seperti mengatakan "tidak mau!"     

Jiang Tingxu mengambil hasil X-Ray dari dokter, lalu melihat anak yang menempel di kakinya, dia pun mengulurkan tangannya untuk menggendongnya.     

Kakek Mo benar-benar lega melihat hal ini. "Ayo, kita pulang."     

Kakek Mo sangat mencintai ibu dan anak ini.     

...     

Mo Xu mengemudikan mobil itu kembali ke rumah, sedangkan Kakek Mo, Jiang Tingxu dan si kecil duduk di kursi belakang.     

"Tingxu, hari ini tinggallah di rumah. Kamu sudah lama tidak pulang."     

"Baiklah!" Jawaban dari Jiang Tingxu sangat lugas dan tanpa keraguan.     

Sebenarnya, tanpa perlu diminta oleh Kakek Mo, dia memang ingin tinggal di sana. Meskipun si kecil tidak terluka parah, tapi dia tetap gelisah dan takut. Karena itu, bagaimana Jiang Tingxu bisa meninggalkan si kecil?     

Benar saja, setelah mendengar ini, si kecil yang duduk di pelukan ibunya mengangkat kepalanya dengan manja.     

"Jiang Tingxu, apa kamu benar-benar ingin tinggal?" Tanya si kecil yang tampak tidak percaya dengan apa yang dia dengar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.