Menjadi Istri Sang Bintang Film

Perjanjian Perceraian di Gunung Zizhen



Perjanjian Perceraian di Gunung Zizhen

0"Ning Ning, jangan menangis, ya. Dengarkan Ibu. Bahkan jika Ibu dan Ayah bercerai, kamu tetaplah anak kami. Hal ini tidak akan pernah berubah!"     

Namun si kecil tetap tidak bisa berhenti menangis setelah mendengar ini.     

"Huaaa~ ~ bukan, bukan seperti itu."     

"Setelah kalian bercerai, kalian pasti akan memiliki keluarga baru. Dan pasti punya bayi lain. Kalau begitu Ning Ning hanya jadi tambahan saja!"     

"Punya ayah dan ibu tiri. Ning Ning menyedihkan sekali!"     

Setelah mendengarkan keluhan putranya, Jiang Tingxu hampir mengira ada yang salah dengan telinganya.     

"Bagaimana bisa anak sekecil ini tahu begitu banyak hal?"     

"Bahkan dia tahu tentang ibu dan ayah tiri!"     

"Apa mungkin anak ini ... pura-pura bodoh?"     

"Ehem."     

Keturunan dari keluarga Mo memang sangat pintar!     

Saat melihat si kecil menangis sesenggukan, dalam hati Jiang Tingxu tidak mampu menahan perasaan tertekannya.     

Jiang Tingxu mengulurkan tangan dan membelai punggung si kecil dengan lembut sambil menepuk lagi dan lagi.     

"Sudah, sudah, jangan menangis."     

Jiang Tingxu benar-benar tidak tahu harus berkata apa kepada anaknya sendiri. Sebenarnya, hanya ada dua jawaban.     

Bercerai atau tidak bercerai.     

Tapi pengalamannya dengan pria itu terus membawa kebencian yang mendalam di hatinya sampai tidak bisa diredam lagi.     

Jika diteruskan, dia takut hasilnya akan lebih buruk!     

Lagi pula, bukankah pria itu selalu ingin menceraikan Jiang Tingxu?     

Di ruang belajar Gunung Zichen, tumpukan tebal perjanjian perceraian sudah ditandatangani oleh Mo Boyuan, hanya tinggal menunggu giliran Jiang Tingxu yang menandatanganinya.     

Heh, orang ini sudah tidak sabar!     

Suasana hati si kecil mulai mereda, tapi` wajahnya sudah basah dan matanya masih terlihat merah seperti kelinci kecil.     

"Jiang Tingxu!" Tiba-tiba si kecil memanggil Jiang Tingxu.     

"Hm?""     

Si kecil mengangkat kepala dari pelukan ibunya. Tapi setelah mendongak, wajahnya tiba-tiba menjadi terlihat serius dan penuh tekad.     

"Setelah bercerai dengan Ayah, apa kamu tidak menginginkan aku? Atau masih mau?" tanya si kecil.     

Pertanyaan ini bagaikan bom yang dilemparkan ke dalam hati dan tiba-tiba meledak di sana.     

Sebenarnya, Jiang Tingxu sudah mempertimbangkan hal itu sebelumnya. Lebih baik si kecil mengikuti ayahnya daripada dengannya.     

Karena dia akan memiliki kehidupan ataupun pendidikan yang terbaik jika tinggal di rumah keluarga Mo, semua yang terbaik.     

Jiang Tingxu tidak yakin apa dia bisa memberikan kehidupan yang terbaik untuk si kecil, dan tentunya apa Mo Boyuan akan menyetujuinya?     

Jiang Tingxu tidak bisa menjamin apa ada kedamaian di sekitarnya, sebab masih ada musuh tidak jelas yang bisa mengganggunya, hal ini terlalu berbahaya untuk si kecil.     

Kalau tidak ada hal-hal semacam itu, mana mungkin seorang ibu rela berpisah dari anak yang dilahirkannya setelah mengandung selama sembilan bulan?     

Demi keselamatan si kecil, Jiang Tingxu harus membuat pilihan.     

Tapi tiba-tiba si kecil kembali berkata, "Jiang Tingxu, kamu menginginkanku atau tidak, kenapa kamu sampai ragu?"     

Jiang Tingxu hampir tersedak karena menghadapi pertanyaan dari si kecil.     

"Bukan ragu, Ning Ning. Ada terlalu banyak hal di sekitar Ibu yang belum jelas. Ini mungkin sangat berbahaya, jadi Ibu tidak bisa membawamu."     

Awalnya Jiang Tingxu tidak ingin mengatakan hal ini, tapi si kecil terlalu sensitif. Dia tidak ingin anak ini membencinya di masa depan, dan tidak ingin meninggalkan penyesalan atas apa yang telah dia pilih.     

Ning Ning memang masih sangat kecil, tapi dia tidak bodoh. Setelah mendengar apa yang Jiang Tingxu ucapkan, ia pun langsung menangkap poin-poin penting.     

"Kenapa sampai ada bahaya? Sebenarnya ada apa? Apa ada yang terjadi denganmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.