Menjadi Istri Sang Bintang Film

Orang Punya Hutang Akan Meninggalkan Suami dan Putranya



Orang Punya Hutang Akan Meninggalkan Suami dan Putranya

0Wajah si kecil jelas menunjukkan dia sedang khawatir dan cemas. Dia merasa masih belum mendapatkan jawaban hingga saat ini, jadi dia langsung mengulurkan tangan dan memegang tangan ibunya.     

"Jiang Tingxu, katakan!"     

Sudut bibir Jiang Tingxu bergerak perlahan, "Sayang, jangan khawatir. Ibu bisa mengatasi semuanya dengan baik. Anak kecil sepertimu lebih baik jangan berpikir terlalu banyak. Kalau tidak, nanti kamu jadi si pria tua kecil."     

Jadi, sebenarnya sudah berapa kesalahan yang pernah Jiang Tingxu lakukan?     

Sebenarnya anak ini sangat mengkhawatirkan ibunya, dia sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia membenci ibunya, bukan?     

Tapi si kecil sangat marah, marah hingga memelototi ibunya.     

"Jiang Tingxu, kamu harus serius!"     

"Apa sekarang waktunya untuk tersenyum?"     

"Ini sangat mengkhawatirkan!"     

"Eh...."     

Tiba-tiba si kecil berteriak. Jiang Tingxu yang mendengarnya pun terkejut, matanya terlihat kebingungan, tapi mulutnya mulai bergerak untuk berbicara, "Ehem, baiklah. Aku akan serius, kamu lanjutkan saja."     

Si kecil mengendus saat melihat senyum canggung dari ibunya, kemudian dia kembali mengeluarkan pertanyaan yang sangat tidak diduga, "Apa kamu berhutang uang kepada seseorang di luar?"     

"Berhutang?"     

"Bagaimana mungkin? Aku tidak melakukannya!"     

Meskipun Mo Boyuan tidak terlalu menyayangi istrinya, tapi Jiang Tingxu tidak pernah kekurangan uang. Sangat tidak mungkin jika Jiang Tingxu sampai berhutang!     

"Jiang Tingxu, jangan berbohong. Heh! Jika kamu tidak berhutang kepada seseorang, bagaimana bisa kamu bilang berbahaya?"     

"Biasanya, hanya mereka yang berutang yang akan meninggalkan suami dan anak-anak mereka!"     

"Kamu katakan saja, berapa banyak hutangmu kepada orang lain?"     

"Ning Ning tahu, kamu tidak bisa meminta uang kepada Ayah untuk melunasi hutangmu, tapi kamu tidak perlu khawatir. Ning Ning punya uang yang sangat banyak, banyak, banyak, banyak! Berapa yang kamu butuhkan, Ning Ning akan memberikannya padamu!"     

"Tapi setelah melunasi hutang, kamu tidak boleh berhutang lagi kepada orang lain. Beri tahu Ning Ning kalau kamu benar-benar kekurangan. Ning Ning akan memberimu uang secara diam-diam!"     

Uhuk... uhuk….     

Tiba-tiba terdengar suara batuk yang keras.     

Mau bagaimana lagi, Jiang Tingxu tersedak air liurnya sendiri. Dia semakin tidak bisa mengontrol emosinya, apalagi saat melihat wajah kecil putranya yang serius. Lalu dia berdeham lagi. Dia bahkan tidak ingin berpikir.     

Apa Jiang Tingxu terlihat seperti seseorang yang berhutang uang kepada orang lain?     

Kalau tidak, mengapa putranya begitu ingin memastikannya?     

"Ehem, sungguh tidak ada! Setiap bulan aku punya gaji tetap, meskipun tidak banyak, tapi cukup untuk kuhabiskan!"     

Begitu mendengar ini, si kecil pun mulai mengerutkan kening lagi.     

"Apa kamu benar-benar tidak berhutang kepada orang lain?"     

Jiang Tingxu menggelengkan kepalanya seperti mainan.     

"Aku jamin, aku tidak berhutang."     

"Lalu sebenarnya kenapa?"     

"Saat ini, aku sendiri tidak terlalu mengerti. Jadi Ning Ning, selain kamu, sekarang Ibu tidak berani memercayai siapapun. Bisakah kamu memahaminya?"     

Xiao Ning Ning mengerutkan bibirnya, lalu terdiam beberapa saat lalu mengangguk.     

"Mengerti. Tapi juga tidak perlu sampai bercerai, bukan? Kecuali... kecuali ada hubungannya dengan Ayah! Benar, kan?"     

Jiang Tingxu tidak tahu apakah dia harus senang atau harus menangis karena putranya ini sangat pintar.     

"Nak, bisakah kita melewati ini tanpa membicarakannya?"     

Saat ini Jiang Tingxu benar-benar merasa tertekan.     

"Jiang Tingxu, aku akan membantumu!"     

"Ah?"     

Si kecil pun berdiri.     

"Jiang Tingxu, tunggu di sini. Ning Ning akan segera kembali. Kamu jangan kemana-mana!" ucap Ning Ning sambil berlari keluar.     

Begitu melihat putranya yang tegas dan segera berlari, dia hampir mengira dirinya telah kembali ke saat dimana dia selalu ditindas oleh Mo Boyuan ketika masih kecil dulu.     

Tapi dia juga tidak bisa berhenti tersenyum setelah melihat reaksi putranya tadi.     

"Benar-benar menggemaskan!"     

"Kenapa dulu aku tidak menyadarinya?"     

Jiang Tingxu memutuskan dirinya harus bertindak lebih cepat untuk si kecil yang menggemaskan ini.     

Dia memutuskan untuk segera menarik keluar orang-orang yang bersembunyi di belakang, agar dia bisa lebih merasa tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.