Menjadi Istri Sang Bintang Film

Ketika sekumpulan orang turun dari pesawat, mereka dijemput oleh iring-iringan mobil yang menunggu di dekatnya.     

Tapi, tetap saja orang-orang masih bisa menemukan Mo Boyuan di antara kerumunan itu.     

"Ya Tuhan, itu Raja film Mo?" teriak seseorang dengan rasa terkejut.     

Seketika kerumunan mulai melonjak.     

"Raja film Mo? Mo Boyuan? Sungguh?"     

Gadis di sebelah mulai melompat kegirangan. "Aku juga melihatnya. Aku yakin itu Raja film Mo!"     

"Wow, jadi aku berada di penerbangan yang sama dengan Raja film Mo tadi?" Kata seorang gadis lain yang baru menyadari hal itu.     

"Apa ada yang orang yang memotret?"     

"Ada, ada!" Orang-orang itu sudah mengambil gambar Mo Boyuan, tapi mereka hanya mendapat foto bagian belakang dan samping karena dihalangi oleh orang lain. Meski begitu, semua orang jadi gila mengunggah foto-foto ini di media sosial, lingkaran pertemanan, twitter, dan berbagi chat online lainnya...     

Di dalam mobil setelah jarak yang cukup jauh, pengemudi mobil itu pun mulai tertawa dan bercanda.     

"Raja film Mo, apa kamu ingin memakai masker saat keluar lain kali?"     

Orang yang diajak bercanda di kursi belakang sama sekali tidak berniat untuk menanggapi. Dia hanya memejamkan mata dan bersandar, mencoba untuk beristirahat.     

Setelah hampir enam jam penerbangan, tubuh Mo Boyuan terasa sangat lelah.     

Namun, pengemudi itu malah sangat tertarik.     

"Jangan begitu, ayo kita mengobrol. Bukankah industri hiburan itu menyenangkan? Apa menyenangkan menjadi seorang Raja film?"     

Tentu sangat menyenangkan. Jika tidak, mana mungkin bisa membuat Mo Boyuan meninggalkan jabatan direktur di perusahaan Tangtang J yang dia dirikan dan hampir mengabaikannya selama bertahun-tahun?     

Jika proyek ini tidak terlalu penting, dikhawatirkan orang Raja Film Mo tidak bebas melakukan kehendaknya sendiri!     

Mo Boyuan telah membuka matanya. Saat itu juga matanya yang tajam langsung tertuju pada orang yang mengemudi di depan.     

"Mott, pernahkah kamu mendengar pepatah lama?"     

"Eh ... pepatah apa?"     

"Mereka yang banyak bicara cepat mati!"     

Mott mulai terbatuk-batuk sampai menurunkan kecepatan laju mobil tanpa sengaja. Untungnya, tidak ada mobil lain di sekitar saat ini, jika tidak mereka akan tertabrak dari belakang dan mereka akan mati dengan cepat!     

Mo Boyuan bahkan tidak mengedipkan mata. Dia masih terlihat acuh tak acuh. "Bagaimana proses proyeknya?"     

"Tentu saja, semuanya sudah terkendali. Hanya menunggumu untuk membuat keputusan terakhir!"     

"Ngomong-ngomong, nanti ada jamuan makan malam. Beberapa pejabat dari negara M akan datang. Aku dengar putri negara Y juga akan hadir. J.M kita juga menerima undangan. Apa kamu akan pergi menghadiri jamuan ini?"     

"Tidak!" Mo Boyuan memejamkan matanya lagi.     

Sudut mulut Mott gemetar. Tapi dia seperti sedang memikirkan sesuatu, kemudian berkata. "Ck, ck. Apa mungkin kamu... menjaga si loli cantik yang datang ke apartemen kita untuk mencarimu beberapa tahun yang lalu?"     

"Tapi aku belum pernah mendengarmu menyebut namanya selama bertahun-tahun. Aku benar-benar ingin tahu tentang apa yang terjadi dengan kalian yang sebenarnya. Apa ada tindak lanjut?" Gosip panas mulai dibicarakan.     

Rasa cinta Putri Y kepada Direktur J sudah dikenal di seluruh dunia.     

Tiba-tiba Mo Boyuan membuka matanya. "Siapa suruh Mott ini malah membicarakan si loli yang tidak lain adalah Jiang Tingxu?"     

"Tapi itu... sudah lima tahun yang lalu."     

Pada saat itu, Wall Street telah diketahui oleh semua orang di negara M. Namun seperti guntur yang menusuk telinga, Mo Boyuan juga kebetulan berencana untuk memasuki industri hiburan.     

Benar-benar sudah berlalu. Ternyata waktu sudah berlalu lima tahun lamanya. Mo Boyuan menunjukkan senyuman yang jarang terlihat di wajahnya. Lalu bertanya balik, "Kamu sangat penasaran?"     

Mott mengangguk, "Ya."     

Si loli itu, ck ck. Sampai kini Mott tidak lupa dengan tatapan si loli kepada Mo Boyuan, ia masih ingat dengan jelas.     

Sikap temannya juga sangat mencurigakan.     

Mo Boyuan mengulurkan jari telunjuknya untuk menggaruk dagunya beberapa kali sebelum ia mengeluarkan suara pelan.     

"Kamu harus memanggilnya kakak ipar ketika kamu bertemu dengannya lagi. Dia itu istriku!"     

Bukankah ingin menindaklanjuti?     

Ini dia!     

Mott tercengang dalam sekejap.     

"Kalian... sudah menikah?" tanya Mott merasa kenyataan ini sulit dipercaya.     

"Ya."     

"Ini... benar-benar bagus, berita yang sangat bagus."     

Siapa sangka bos misterius Tangtang J ternyata sudah menikah!     

Yang harus diketahui adalah, berapa banyak selebritas dan putri di dunia ini yang diam-diam menginginkan bos J?