Menjadi Istri Sang Bintang Film

Ulang Tahun Keluarga Shen



Ulang Tahun Keluarga Shen

0Sejak lima tahun yang lalu, setelah Motianhan menyerahkan Grup Moshi kepada putra keduanya, Mo Xu, dia membawa istrinya berkeliling dunia.     

Sampai Xiao Ning Ning lahir, kedua orang tua itu beberapa kali datang untuk bermain, meski hanya sesekali. Karena biasanya, mereka sangat jarang menerima panggilan telepon, bahkan untuk menelepon kembali juga tidak pernah.     

Mo Xu dimarahi oleh ayahnya. Dia yang masih terpengaruh alkohol pun sedikit sadar, lalu menutup telepon dengan keras.     

"Habis sudah!"     

"Kali ini habis sudah!"     

Akhirnya, Mo Xu ingat apa yang terjadi sebelumnya.     

"Sialan!"     

Mo Xu pun memanggil pelayan yang lewat.     

"Di mana Kakak iparku?"     

Pelayan itu sangat terkejut, kemudian menjawab, "Nyonya muda kecil dan Tuan muda kecil sudah pergi tidur."     

"Tidur?"     

"Ya!"     

Pelayan itu melihat Mo Xu menepuk dahinya dengan tangannya.     

"Habis sudah, habis sudah, habis sudah ...."     

"Tuan Muda Kedua, apa Anda baik-baik saja?"     

"Bagaimana bisa baik-baik saja?"     

"Masalah sudah menjadi semakin besar!"     

Tapi Mo Xu tidak bisa mengatakannya, jadi dia hanya melambaikan tangan.     

"Tidak apa-apa, kamu pergilah melanjutkan kegiatanmu."     

Setelah pelayan itu pergi, Mo Xu terdiam mematung selama beberapa menit sebelum kembali ke kamar.     

...     

Di kamar anak, ibu dan anak itu sudah tertidur.     

Seketika Jiang Tingxu bangun karena terkejut oleh ponsel yang bergetar di atas meja, dia pun langsung menyentuh ponsel dan melihatnya.     

Setelah melihat siapa yang menghubungi, awalnya dia tidak ingin menjawabnya, tapi si kecil di pelukannya masih tidur. Jika panggilan ini tidak diangkat, maka orang itu pasti akan terus menelepon.     

Jiang Tingxu akhirnya memutuskan untuk menjawab panggilan.     

"Halo."     

Suara yang dari seberang panggilan langsung terdengar dengan sangat lantang.     

"Wow, Jiang Tingxu, kamu akan melawan? Kamu tidak menjawab telepon, tidak membalas Wechat, coba nanti hitung saja sendiri berapa banyak pesan yang akan aku kirim kepadamu?"     

Suara itu bahkan sampai terdengar di seluruh ruangan.     

Benar saja, si kecil yang sedang tidur itu bergerak dan tampak seperti akan bangun.     

Jiang Tingxu mengulurkan tangan untuk menepuk-nepuk si kecil dengan lembut. Si kecil yang menggeliat akhirnya tidur lagi.     

"Bisakah kamu mengecilkan suaramu? Anakku sedang tidur!" ujar Jiang Tingxu dengan berbisik.     

Orang di seberang panggilan mulai merendahkan volume suaranya. "Xiao Ning Ning tidur? Kalian sedang bersama?"     

"Apa masalahnya?"     

"Shhh!"     

Apa ini masih menjadi masalah?     

Orang yang menelepon itu pun ikut terkejut.     

"Bukan begitu, tapi bagaimana kalian bisa bersama? Bukannya kamu bilang anak itu tidak terlalu menyukaimu, jadi dia sangat menentangmu?"     

Raut wajah Jiang Tingxu menjadi lebih tegang begitu mendengar perkataan ini.     

"Apa aku pernah mengatakan itu?" Jiang Tingxu malah bertanya dengan nada sinis.     

"Kalau kamu tidak mengatakannya, bagaimana aku bisa tahu?"     

Alis Jiang Tingxu mulai naik, dengan sedikit menahan napas. "Kapan aku mengatakan itu kepadamu?"     

Su Muxue sebenarnya tidak bisa menjawab.     

Bagaimanapun, keluarga Su dan keluarga Mo telah berteman selama bertahun-tahun, sedangkan Jiang Tingxu dan Su Muxue berada di kelas yang sama dari sekolah menengah pertama hingga akhir sampai ujian masuk perguruan tinggi.     

Su Muxue adalah orang yang tepat jika ingin mengetahui hal-hal tentang Jiang Tingxu. Mereka sudah bersahabat selama bertahun-tahun, tentu saja dia tahu segala tentangnya, dan juga Shen Peiyi!     

Hanya saja, masih ada sedikit rasa tidak percaya. Sedangkan sahabat selama bertahun-tahun tidak mungkin meragukan apapun dari lubuk hati.     

"Apa kamu lupa? Kamu selalu membicarakannya, kan? Eh tidak, sebenarnya ada apa denganmu? Kamu sakit jiwa oleh kekerasan dari bajingan Mo Boyuan itu?"     

"Bukan begitu, aku hanya bertanya dengan santai saja. Kenapa kamu buru-buru mencariku, ada urusan apa?"     

Su Muxue tidak memiliki keraguan, tapi dia tidak mudah mempercayai segala hal begitu saja seperti orang bodoh. Dia akan selalu menyelidiki untuk meyakinkan dirinya.     

Meskipun Su Muxue di sana merasa curiga, tapi dia tidak bisa memikirkan apa yang dia curigai untuk saat ini.     

"Kurasa kamu benar-benar pelupa. Besok adalah hari ulang tahun Peiyi. Apa kamu lupa? Aku sudah mengirimkan alamatnya di Wechat. Ingatlah untuk datang tepat waktu!"     

"Ulang tahun Shen Peiyi?" Jiang Tingxu baru mengingatnya.     

"Baiklah, aku akan datang."     

Tentu saja harus datang. Banyak orang akan datang ke hari ulang tahun Shen Peiyi. Lagi pula, Jiang Tingxu besok tidak pergi bekerja. Lebih baik dia datang ke acara itu, mungkin saja dapat menemukan petunjuk, bukan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.