Menjadi Istri Sang Bintang Film

Bisa Cari Ayah, Dia Hebat



Bisa Cari Ayah, Dia Hebat

0"Nyonya muda, mobil ini?" Alis Paman Jin tampak bergetar tidak terkendali.     

Jiang Tingxu pun melihat ke jalan di sekitarnya.     

"Tidak apa-apa. Biarkan di situ saja."     

Seharusnya tidak ada masalah jika di taruh di sini.     

...     

Setelah melewati halaman depan, Jiang Tingxu melihat seorang anak kecil berlari ke arah Jiang Tingxu dari dalam mansion.     

"Jiang Tingxu, ini benar-benar kamu!"     

Dari dalam, Si kecil sudah mendengar suara seseorang di luar. Tapi, bahkan Kakek juga tidak mendengar dengan jelas siapa yang datang?     

Anak kecil inilah yang pertama kali dengan pintarnya meletakkan piring dan sumpit dalam sekejap.     

"Ning Ning, makanlah dengan baik, seharusnya makan dengan pelan!" Kata Kakek Mo mengingatkan cicitnya.     

Tapi anak ini buru-buru turun dari kursi makan, bahkan sampai tidak sempat mengelap mulutnya.     

Begitu Jiang Tingxu melihat putranya berlari mendekat, dia pun buru-buru berhenti melangkah, kemudian merentangkan tangannya untuk menangkap si kecil kedalam pelukannya. "Bagaimana kamu tahu yang datang aku?"     

Si kecil itu menemukan posisi yang nyaman di pelukan ibunya dan bersandar padanya. "Heh, tentu saja, Ning Ning mendengarnya!" ucap si kecil seperti anak yang sok tahu.     

"Cih, ternyata tajam juga telinga anak ini?"     

Mata Jiang Tingxu sedikit tertekuk, dan wajahnya juga tersenyum. Si kecil di pelukannya ini jelas tidak ingin turun dan tidak mau berjalan, jadi dia hanya bisa menggendong si kecil dan masuk ke dalam mansion.     

Kebetulan, saat itu Kakek Mo baru selesai makan dan sedang menyeka tangannya.     

"Kakek."     

Kakek Mo tersenyum ketika melihat ibu dan anak itu yang masuk dari pintu. "Kenapa pulang lebih awal? Ulang tahun Nona keluarga Shen sudah berakhir?"     

Kakek melirik jam di dinding sebelah, ini masih pukul setengah delapan kurang. Tidak mungkin pesta berakhir begitu cepat, bukan?     

"Aku tidak pergi ke hotel, aku bertemu dengan beberapa hal lain yang harus diselesaikan dalam perjalanan."     

"Hm?" Kakek Mo terlihat jelas sedang mengerutkan kening.     

"Apa yang sedang terjadi?"     

Memangnya siapa Tuan Mo ini?     

Mana mungkin dia tidak mendengar hal-hal yang terjadi, terutama dengan cucu menantunya?     

"Tidak apa-apa, semuanya sudah ditangani. Kakek, jangan khawatir."     

Lebih baik tidak membuat orang tua ini khawatir dengan masalah kecil ini. Saat ini, Jiang Tingxu bisa menyelesaikannya sendiri.     

Tetapi anak kecil di gendongan Jiang Tingxu juga mengangkat kepalanya.     

"Apakah ada hal buruk yang terjadi? Jiang Tingxu, kamu bisa atau tidak? Kalau tidak bisa...."     

Si kecil terdiam sesaat, ada sesuatu yang tidak wajar di wajahnya.     

"Tidak bisa, bagaimana?"     

"Itu... beritahu Ayah."     

Ayah tampaknya juga sangat hebat!     

Hanya saja, sepertinya si kecil ini ingat. Jiang Tingxu yang sekarang sepertinya tidak terlalu suka dengan Ayahnya!     

Eh....     

Jiang Tingxu sedikit terkejut.     

Dia baru menyadari bahwa anak kecil ini memiliki rasa percaya diri yang tidak dapat dijelaskan pada ayahnya!     

Itu juga harus dikaitkan dengan fakta bahwa Mo Boyuan telah menemani anaknya lebih dari Jiang Tingxu selama bertahun-tahun.     

"Ehem. Tidak perlu, Ibu bisa menyelesaikan ini. Jangan ganggu ayahmu untuk saat ini," kata Jiang Tingxu yang tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya.     

Si kecil ini berkedip sambil melihat ekspresi serius di wajah Jiang Tingxu.     

"Baiklah." Si kecil pun hanya mengangguk.     

Pfft, kenapa rasanya status ibu dan anak itu terbalik dalam sekejap?     

Kakek Mo yang melihat momen ibu dan anak di depannya pun merasa sangat senang.     

Ning Ning telah tumbuh selama bertahun-tahun dan memiliki lebih banyak kontak di luar, jadi dia tahu banyak hal, sebelumnya Kakek melihat anak ini tidak terlalu senang.     

Dua hari ini, si kecil jelas terlihat sangat senang dan lebih banyak berbicara!     

Kakek Mo kali ini benar-benar tidak mampu menutupi senyum di wajahnya karena bisa melihat adegan yang harmonis dan hangat antara ibu dan anak ini.     

"Tingxu, aku dengar dari Paman Jin, kamu ingin membawa Ning Ning keluar?" tanya Kakek.     

Jiang Tingxu menatap Kakek Mo sambil mengangguk.     

"Ya, tapi kami akan sering kembali ke sini."     

Saat Jiang Tingxu tahu Kakek pasti enggan, tentu saja, dia tidak berniat untuk membawa pergi anak ini sepenuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.