Menjadi Istri Sang Bintang Film

Memujiku?



Memujiku?

0"Emmm...."     

Setelah beberapa saat, Jiang Tingxu baru menunjukkan senyumannya.     

"Ning Ning sayang, apa kamu baru saja... memujiku?"     

Jiang Tingxu hanya melihat si kecil kembali ke tempat duduknya dan berusaha keras untuk menghadap ke atas.     

"Jiang Tingxu, kita harus pergi!"     

Pffft, Jiang Tingxu tidak bisa menahan tawa melihat tingkah si kecil yang memaksa menjadi tenang ini.     

Jiang Tingxu tahu bahwa putranya agak pemalu.     

"Baiklah, kencangkan sabuk pengamanmu, kita akan pulang!"     

"Ya!"     

Si kecil yang duduk di kursi belakang pun diam-diam menghela napas lega.     

...     

Mereka baru sadar ketika mobil keluar dari street food, orang-orang di jalan pada malam hari lebih banyak daripada siang hari. Ada pedagang kecil yang menjual segala macam jenis makanan di jalan itu.     

Si kecil melihat ke luar melalui jendela mobil dengan rasa ingin tahu, terutama lampu yang terang dan berwarna-warni.     

Jiang Tingxu terpaksa harus mengemudikan mobilnya dengan pelan karena terlalu banyaknya orang di jalan itu, seperti sedang balapan dengan siput.     

Jalan itu tidak panjang, tapi butuh setengah jam untuk keluar dari sana.     

Setelah melihat ke kaca spion, Jiang Tingxu baru menemukan bahwa si kecil di kursi belakang sudah tertidur.     

Jiang Tingxu belum menyiapkan selimut untuk si kecil di dalam mobil, Jadi dia hanya bisa menutup jendela untuk mencegah angin bertiup masuk, kemudian dia mulai menginjak gas dengan cepat.     

Dalam perjalanan, Jiang Tingxu juga menemukan aplikasi yang bisa membantu membeli perlengkapan mandi, sprei, dan selimut.     

Sekitar dua puluh menit kemudian, mobil akhirnya tiba di pintu masuk Yunyu Tixiang. Dari kejauhan, dia melihat seseorang sedang menunggu di sana.     

Setelah menghampiri, Jiang Tingxu menurunkan jendela mobil.     

"Halo, saya Jiang Tingxu yang memesan sebelumnya."     

Petugas itu mengkonfirmasi informasi, setelah itu membantu membawa barang-barang dari bagasi.     

"Nona Jiang, semua sudah dipindahkan. Jika tidak ada masalah, tolong beri bintang lima!"     

"Baiklah, baiklah, terima kasih."     

Si kecil yang tidur di kursi belakang terbangun ketika dia mendengar percakapan itu, dia pun terduduk sambil menggosok matanya.     

"Jiang Tingxu, kita sudah sampai di rumah?"     

"Ya, bagaimana tidurmu?" Tanya Jiang Tingxu.     

Raut wajah Xiao Ning Ning terlihat sedikit tidak nyaman, dia sendiri tidak tahu bagaimana dia bisa sampai tertidur. "Lumayan."     

Si kecil masih mengantuk!     

Jiang Tingxu pun tersenyum.     

"Baiklah, tunggu sebentar lagi, nanti di dalam kembalilah tidur, Ibu akan memindahkan barang-barang ini, kamu bisa berjalan sendiri, kan?"     

"Bisa."     

Si kecil juga tidak mempermasalahkan perintah ibunya.     

"Ning Ning bantu memindahkan barang," Ucap si kecil.     

Jiang Tingxu berkedip. Jika anak ini dapat menawarkan untuk membantu memindahkan barang, sudah pasti tidak boleh ditolak.     

Jiang Tingxu tidak boleh mengecilkan hati si kecil, bukan?     

"Baiklah!" Ucapnya.     

Hanya saja, tidak mungkin si kecil membantu membawa semua barang itu, dia tidak akan kuat.     

Setelah turun dari mobil, si kecil membawa selimut yang diberikan ibunya.     

"Pegang ini saja."     

Sisanya adalah perlengkapan mandi lainnya serta sprei dan bed cover yang cukup berat. Untungnya, ada kotak besar yang bisa dimuat dan dibawa sekaligus.     

"Ayo pergi."     

Si kecil mengantuk ketika mendengar suara ibunya, kemudian dia dengan cepat mengikuti.     

"Jiang Tingxu, tunggu Ning Ning!"     

Ehem.     

"Pelan-pelan, pelan-pelan, Ibu akan menunggumu."     

...     

Ketika mereka sampai di lantai atas dan membuka pintu, si kecil langsung meletakkan kotak besar yang dia bawa dengan suara benturan ke lantai yang membuat dia sendiri tersentak.     

Setelah itu si kecil tidak merasakan apa-apa kecuali rasa kantuk.     

Itu bisa dipahami karena usianya yang masih terlalu kecil dan butuh tidur yang banyak     

Setelah beberapa saat, Jiang Tingxu mengambil selimut di tangan anaknya dan meletakkannya di samping.     

"Ayo, aku akan memandikanmu dulu."     

Biasanya di jam seperti saat ini si kecil sudah pergi tidur, jadi dia sangat mengantuk sekarang.     

"Ya." Si kecil menjawab dengan suara jauh lebih rendah.     

Jiang Tingxu pun langsung menggendong putranya ke kamar mandi, namun si kecil masih sangat mengantuk dan ingin tidur.     

Jiang Tingxu hanya bisa membungkus tubuh Ning Ning dengan selimut. Kalau tidak, apa mungkin si kecil akan tidur dengan telanjang?     

Ehem, untuk hal ini, Jiang Tingxu lupa membelikan baju tidur untuk Ning Ning.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.