Menjadi Istri Sang Bintang Film

Aku Tahu Siapa Suamimu



Aku Tahu Siapa Suamimu

0"Eh…" Mo Xu merasa sepertinya dia jarang mendengar gadis ini bicara begitu serius.     

"Katakan dulu kenapa? Sialan, apa kamu sedang mencurigai Kakakku? Kamu bisa tenang jika mengenai Kakak, meskipun dia sering tinggal di suite eksklusif hotel, sejauh yang aku tahu, tidak ada wanita yang pernah masuk ke kamarnya kecuali Bibi yang sedang bersih-bersih."     

"Heh, kamu terlalu banyak berpikir, Jiang Tingxu."     

Bibir Jiang Tingxu sempat terkejut mendengar ucapan Mo Xu, kemudian dia baru berkata, "Kalau kau tidak memberikannya padaku, aku akan meminta bantuan Kakek."     

Mo Xu memang telah membantu Jiang Tingxu menyelidiki sebelumnya, tapi dia tidak ingin seluruh keluarga Mo tahu apa yang dia lakukan itu.     

"Untuk keamanan, jadi Jiang Tingxu berjaga-jaga, bukankah seharusnya begitu?"     

Mo Xu tidak benar-benar ingin menolak keinginan Jiang Tingxu apa pun itu, tapi dia memang suka berbasa-basi.     

"Baiklah, baiklah, aku akan menyuruh pihak hotel memeriksanya, lalu aku kirim padamu."     

"Ya, terima kasih."     

Ucapan terima kasih ini membuat Mo Xu kembali terkejut.     

Jiang Tingxu langsung menutup sambungan telepon, lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Begitu menoleh, dia melihat Xiao Hua Hua sedang melebarkan kedua matanya.     

"Ada apa?" Tanya Jiang Tingxu.     

"Ck, ck."     

"Kak, kurasa aku sepertinya tahu siapa suamimu."     

Hotel Yunguan di Yuncheng bukan hanya terkenal di dalam negeri, tapi juga di luar.     

"Uhuk uhuk... uhuk, uhuk, uhuk…" Jiang Tingxu mulai berdeham beberapa kali.     

Xiao Hua Hua pun melanjutkan, "Aku sungguh tidak menyangka, Raja Film Mo sudah menikah dan punya putra! Berita ini benar-benar tertutup dengan rapat! Tapi, apa rasanya nyaman menyembunyikan pria super tampan itu setiap hari?"     

"Nyaman apanya!" Jiang Tingxupun langsung menyangkal, "Tidak!'     

Dia memang merasa sangat tidak nyaman, apalagi harus menjaga rahasia itu setiap hari. Hidup Jiang Tingxu seperti seorang janda dengan satu anak!     

Xiao Hua Hua mengerucutkan bibir. "Sepertinya memang begitu, Kakak ini sangat tidak percaya dengan suaminya dan ini jelas membuktikan bahwa ada masalah di antara mereka."     

"Baiklah."     

"Kalau begitu aku akan turun dulu, tolong antar Ning Ning ke mansion tua nanti."     

"Oke, jangan khawatir. Karena kamu telah memberiku uang, jadi aku harus melaksanakan tugas dengan baik!"     

...     

Jiang Tingxu turun dari lantai atas, si kecil yang ada di dalam rumah ternyata sudah menyelesaikan sarapannya.     

Si kecil mengerucutkan bibirnya ketika melihat ibunya kembali, "Kenapa lama sekali? Bukankah aku menyuruhmu untuk tidak lama-lama?"     

"Butuh beberapa waktu untuk memeriksa semuanya. Maaf sudah membuat Ning Ning menunggu."     

"Heh, aku tidak mau mendengar minta maaf!" Ning Ning pun mendengus marah, lalu memalingkan muka.     

Jiang Tingxu akhirnya berjongkok kemudian menarik putranya, "Kamu marah?"     

Si kecil yang ada di pelukan ibunya pun hanya tersenyum dengan puas.     

"Aku tidak marah, tapi aku khawatir kau terlambat kerja!"     

Mereka memang sengaja bangun setengah jam lebih lama, itu karena saat ini ada Xiao Hua Hua.     

Urusan barusan juga memakan waktu lumayan banyak, dan sekarang sudah pukul 7:20, hanya ada 20 menit tersisa sebelum waktu masuk kerja di rumah sakit.     

Sedangkan perjalanan ke sana, setidaknya membutuhkan waktu sepuluh menit.     

"Jadi, memang harus terburu-buru!"     

Tidak heran si kecil begitu khawatir.     

"Kalau begitu kamu tunggu di rumah sampai Bibi Hua Hua turun untuk mengantarmu ke mansion tua, Ibu akan pergi bekerja."     

"Ya." Jawab si kecil. Sesungguhnya dia selalu tidak nyaman setiap kali berpisah dengan ibunya.     

Jiang Tingxu mengusap kepala kecil putranya, lalu mencium dahinya sebelum dia meninggalkan rumah dengan membawa tas dan kunci mobil.     

Tapi bukan hanya si kecil yang merasa tidak nyaman, Jiang Tingxu sendiri sebenarnya juga enggan berpisah dengan putranya, meskipun malam nanti mereka bisa bertemu.     

Kemudian Jiang Tingxu secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pekerja yang sedang memindahkan perabotan, terlihat jelas pekerja ini baru saja memindahkan barang di sebelah rumahnya. Jiang Tingxu pun sedikit menyingkir untuk membiarkan mereka lewat terlebih dahulu.     

"Terima kasih."     

"Sama-sama."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.