Menjadi Istri Sang Bintang Film

Jebakan Lagi



Jebakan Lagi

0Untuk hal ini, Xiao Hua Hua tentu saja tidak punya pilihan lain.     

Leng Zheng telah menunggu di pintu lift. Ketika ia melihat dua orang itu datang, ia bergegas menekan tombol untuk membuka lift.     

Ketika ketiganya berdiri di lift, pikiran Jiang Tingxu sudah melalang buana entah ke mana. Xiao Hua Hua juga penuh dengan rasa curiga dan tentu saja, ia tidak memperhatikan arah tatapan Leng Zheng di belakangnya.     

Meskipun Leng Zheng tidak mendengar percakapan antara keduanya. Namun, jika dilihat dari ekspresi keduanya, sikap, dan gerakan tubuh mereka, sepertinya ada masalah besar!     

Leng Zheng tidak pernah meragukan firasatnya sendiri.     

Oleh karena itu, ketika Xiao Hua Hua kembali tersadar, ia merasakan perasaan dingin dan mengerikan di sekujur tubuhnya.     

Saat lift berhenti, rasa dingin yang mencekat tenggorokannya pun menghilang.     

Jiang Tingxu menarik Xiao Hua Hua, "Leng Zheng, kembali dan istirahatlah dulu. Aku tidak akan keluar lagi."     

"Baik, Nyonya."     

Setelah Leng Zheng melihat dua orang itu masuk ke rumah, ia kemudian berbalik.     

Jiang Tingxu dan Xiao Hua Hua memasuki rumah, "Tunggu aku di ruang kerja dulu."     

Xiao Hua Hua sepertinya sudah tidak terburu-buru untuk keluar lagi, "Baiklah."     

Jiang Tingxu masuk ke kamarnya lebih dulu, ia melihat si Kecil bergulung dalam selimut dan sepertinya sudah tidur sangat nyenyak.     

Jiang Tingxu pun tidak berdiam diri di kamar dan segera keluar.     

...     

Di dalam ruang kerja, Xiao Hua Hua duduk di sofa seperti bos besar. Tatapannya tertuju pada benda-benda di ruangan itu, melihat-lihat sekeliling dengan sesuka hati.     

Jiang Tingxu mengambil dua botol air dari kulkas dan melemparkan salah satunya ke Xiao Hua Hua.     

Setelah minum beberapa teguk, mereka akhirnya sampai pada inti masalahnya lagi.     

"Kak Jiang, bisakah kamu mengatakan keraguanmu?"     

Jiang Tingxu menutup tutup botol dan mengencangkannya, "Aku memang tahu sesuatu."     

Jiang Tingxu juga tidak menyangkalnya.     

"Bagaimana kamu tahu? Dan lagi, kamu bilang sebelumnya kalau aku memberimu informasi kontakku, tapi aku benar-benar yakin tidak pernah memberikannya padamu, jadi bagaimana kamu menemukanku?"     

Pertanyaan Xiao Hua Hua memang yang paling penting.     

Namun, ada beberapa hal yang tidak dapat dikatakan bahkan sampai mati sekalipun!     

Jiang Tingxu tampak tertegun, namun setelah itu ia berkata, "Memang informasi kontak itu kamu sendiri yang memberikannya kepadaku. Tapi untuk lebih spesifiknya, kamu sendiri yang harus mengingatnya. Aku tidak akan mengatakannya."     

Padahal, masalah ini sangat mengganggu pikiran Xiao Hua Hua. Karena memikirkan hal ini, rasanya rambutnya banyak yang rontok!     

Xiao Hua Hua sudah berusaha mengingatnya berkali-kali. Ia bahkan menggali ingatannya sampai pada saat ia mengompol ketika masih kecil, tetapi tetap saja tidak terpikirkan tentang apa yang dikatakan Jiang Tingxu.     

Selain itu, Jiang Tingxu tidak terlihat seperti pembohong besar.     

Jadi, sebenarnya kapan?     

Xiao Hua Hua tidak akan kehilangan ingatannya sendiri, bukan?     

"Bukan hanya itu. Ada juga tentang Devil."     

Xiao Hua Hua sangat terkejut, jika sofa yang ia sandari tidak memiliki sandaran belakang, mungkin ia akan langsung jatuh ke bawah.     

Tentang masalah Devil ini, Xiao Hua Hua sangat yakin bahwa mereka yang tumbuh bersama di lingkungannya saja bahkan tidak tahu.     

Bisa dibilang, selama Xiao Hua Hua tidak mengatakannya, maka tidak akan ada orang yang tahu!     

Sementara Jiang Tingxu....     

"Kamu!" Untuk sesaat, Xiao Hua Hua sangat terkejut hingga membuatnya tidak sanggup berkata-kata.     

Jiang Tingxu malah terkekeh, "Apakah kamu masih meragukannya?"     

Xiao Hua Hua mengangguk, namun segera menggelengkan kepalanya.     

"Pffft, sebenarnya apa maksudmu?"     

Xiao Hua Hua yang kebingungan pun membuka mulutnya lebar-lebar, namun setelah beberapa saat ia mengeluarkan suara lirih, "Sepertinya aku memang pernah memberitahumu."     

Meskipun ucapan Xiao Hua Hua hanya bisikan, namun Jiang Xu masih bisa mendengarnya dengan jelas.     

"Jika tidak?"     

'Dasar Xiao Hua Hua, kamu masih saja terjebak oleh Kak Jiangmu ini!'     

Terus terang, ini jelas terjadi pada kehidupan sebelumnya, jadi mana mungkin tidak terjadi lagi di kehidupan sekarang?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.