Menjadi Istri Sang Bintang Film

Hotel



Hotel

0Jiang Tingxu menggaruk keningnya yang tidak gatal dan sadar bahwa apa yang dia lakukan untuk mengatasi masalah ini sedikit melewati batas. Tetapi, jika dibandingkan dengan kelangsungan hidup Xiao Hua Hua, itu tidak ada apa-apanya.     

Setelah berpikir begitu, dalam hati Jiang Tingxu pun merasa lega.     

'Devil? Apa-apaan itu?'     

...     

Keesokan harinya, tidak ada yang berubah dari biasanya. Karena Xiao Hua Hua tidak ada, Jiang Tingxu sendiri yang mengantar si Kecil ke mansion tua sebelum pergi bekerja, kemudian baru berangkat ke rumah sakit.     

Namun, sepanjang hari ini, suasana hati Jiang Tingxu diliputi perasaan tidak tenang.     

Sampai tiba jam pulang di sore hari, ia menarik napas panjang.     

Jiang tingxu berdiri untuk melepaskan jas putihnya. Setelah mengambil tas, ia baru beranjak pergi.     

Setelah keluar dari parkiran bawah tanah, mobil tidak langsung menuju ke rumah, tetapi berbalik ke arah Hotel Mahkota Awan.     

Di tengah perjalanan, ada panggilan masuk di ponselnya.     

"Nyonya, semuanya sudah siap."     

"Ya, aku akan ke sana sebentar lagi."     

Pada saat yang sama, di sebuah kamar hotel, seorang anggota wanita dari tim Leng Zheng sangat menderita karena terpaksa didandani, sedangkan beberapa anggota pria di sebelahnya terkekeh puas.     

Leng Zheng melirik mereka beberapa kali. Tidak menunggu lama, beberapa orang langsung berkumpul.     

Ketika Jiang Tingxu tiba, manajer hotel yang mengenalinya pun langsung bergegas mendekat, "Nyonya, Anda sudah datang?"     

Manajer hotel itu masih ingat betul tentang apa yang terjadi terakhir kali. Ia pun semakin menunjukkan sikap hormat kepada Jiang Tingxu.     

Orang luar pasti tidak menyangka bahwa dari dulu Nyonya muda Mo sudah ada, bukan?     

Apalagi, terakhir kali pasangan itu terlihat menjalin hubungan dengan baik.     

Jiang Tingxu tentu saja tidak tahu apa yang ada di pikiran manajer. Dengan arahan dari manajer, ia langsung menuju lift.     

Staf hotel pun penasaran dengan pemandangan yang mereka lihat.     

'Sebenarnya siapa wanita itu?'     

Karena memang hanya ada beberapa tamu di seluruh Kota Yuncheng yang bisa membuat manajer hotel bersikap begitu hormat.     

Sedangkan jumlah orang terhormat itu tidak banyak, semua staf sudah mengingatnya dengan baik.     

Jiang Tingxu benar-benar asing bagi mereka. Lagi pula, ia ke sini hanya beberapa kali dalam beberapa tahun dan identitas Nyonya muda dari keluarga Mo tidak pernah terungkap ke publik.     

Jangankan hotel ini, di kantor pusat Grup Mo saja hanya sedikit yang mengetahui identitas Jiang Tingxu.     

Di dalam lift, manajer hotel berdiri di sampingnya dan berbisik, "Nyonya, apakah Anda akan pergi ke suite presidensial milik Tuan muda?"     

Jiang Tingxu mengangguk sambil menjawab, "Ya."     

Sebagai tanggapan atas jawaban itu, manajer langsung menggesek kartu lantai dengan perlahan, lalu lift langsung berjalan.     

Namun, saat sampai di lantai tujuh, lift berhenti lalu seorang pria dan wanita dari luar negeri ikut masuk ke lift itu. Pria itu memandang Jiang Tingxu yang berdiri di posisi belakang. Ia tersenyum dan memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan putih, "Halo."     

Jiang Tingxu juga menyapanya dengan santai sambil tersenyum, "Halo."     

Manajer hotel berdiri di depan Jiang Tingxu, dengan senyum profesional di wajahnya, ia berbincang dalam bahasa Inggris dengan pria dan wanita itu. Tentu saja, manajer juga bertanya kepada turis itu apakah mereka memiliki tanggapan tentang pelayanan dari hotel ini.     

Turis wanita berbicara hanya saat menyapa di awal pertemuan mereka, selebihnya ia hanya diam. Turis pria yang lebih aktif berbicara dan mengobrol dengan manajer.     

Begitu sampai di lantai tujuan mereka, turis pria itu terlihat masih tidak ingin menyelesaikan pembicaraan.     

Ketika dua orang itu sudah keluar, manajer segera menarik senyumannya.     

Namanya juga profesional, saat bertemu dengan manusia akan bicara selayaknya manusia. Saat bertemu setan akan bicara selayaknya setan. Setiap saat bisa mengubah wajah dengan cepat!     

Jiang Tingxu berhenti satu lantai lebih atas dibanding turis pria dan wanita itu, jadi ia sudah hampir sampai pada lantai yang dituju.     

Begitu melangkah keluar dari lift, Leng Zheng dan rombongannya telah menunggu di luar, "Nyonya."     

Jiang Tingxu mengangguk dan berkata kepada manajer di sebelahnya, "Kembalilah bekerja."     

Tentu saja, manajer tidak akan banyak bicara lagi, "Baiklah, jika Nyonya butuh sesuatu, silakan panggil saya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.