Menjadi Istri Sang Bintang Film

Apa yang Terjadi?



Apa yang Terjadi?

0Sepertinya lupakan saja. Bibi Wen sebelumnya mengatakan bahwa ia tidak ingin mendengar nama orang-orang dari keluarga Gu lagi.     

Jika mereka tidak sengaja bertemu nanti, mungkin baru bisa dibicarakan lagi.     

Leng Zheng melihat Jiang Tingxu mengerutkan kening di kursi belakang lalu ia bertanya, "Nyonya, apakah ada yang tertinggal?"     

Jiang Tingxu menggelengkan kepalanya, "Tidak."     

Jiang Tingxu terlihat masih kesal.     

"Lalu bagaimana dengan Nona Ouyang?"     

Dahi Jiang Tingxu sedikit mengernyit. Setelah berpikir sejenak, ia kemudian berkata, "Biarkan dia tinggal di sana untuk sementara waktu."     

Jiang Tingxu belum bisa merasa lega sampai Devil dan rombongannya pergi.     

Tidak mudah bagi Jiang Tingxu untuk mengatakan sesuatu yang belum terjadi. Jika ia nekat berbicara, tentu saja tidak akan ada yang memercayainya. Mungkin saja ia malah dianggap sebagai psikopat.     

Karena itu, ia hanya dapat melakukan tindakan pencegahan.     

Satu-satunya yang disayangkan adalah kali ini Devil tidak muncul dari awal hingga akhir.     

Dalam hati Jiang Tingxu begitu kebingungan dan tertekan.     

Pada akhirnya, Jiang Tingxu membuka kembali daftar hotel yang sudah ia lihat sebelumnya dan melanjutkan untuk mengeceknya satu per satu.     

Ketika mobil sudah hampir tiba di Yunyu Tixiang, ponsel Jiang Tingxu berdering. Itu adalah panggilan dari mansion tua. Ia pun bergegas mengangkatnya.     

Kemudian ia mendengar suara si Kecil yang sepertinya sedang marah, "Jiang Tingxu, di mana kamu? Apakah kamu belum selesai bekerja? Apakah kamu melupakan Ning Ning?"     

Mendengar tiga pertanyaan beruntun itu, suasana hati Jiang Tingxu jauh lebih baik dari sebelumnya. Tampak sedikit senyuman di wajahnya, "Bagaimana Ibu bisa melupakan Ning Ning kesayanganku? Selamanya Ibu tidak akan melupakan Ning Ning."     

Si Kecil bangga saat mendengar jawaban Jiang Tingxu, "Benar juga. Jiang Tingxu, cepat kemari. Kakek dan Nenek pulang, mereka bawa banyak hadiah."     

"Baiklah, aku datang."     

Setelah panggilan telepon dengan putranya berakhir, Jiang Tingxu menggigit bibirnya, Sebelumnya, pada masa sekarang ini, ayah dan ibu Mo masih di Afrika Selatan.     

Sampai aku mengalami kecelakaan, kedua orang tua itu tidak segera kembali.     

Setelah itu tidak jelas.     

Apa mungkin Jiang Tingxu yang hanya kupu-kupu kecil benar-benar bisa mengubah banyak hal?     

"Leng Zheng, pergi ke mansion tua."     

Mobil itu memutar arah dalam sekejap dan melaju menuju mansion tua.     

...     

Saat ini, mansion tua sangat ramai.     

Ayah dan Ibu Mo tidak pulang selama beberapa tahun. Begitu mereka kembali, bahkan Mo Er tidak berani pergi dan pulang ke rumah dengan patuh.     

Kakek Mo tidak bisa menahan tawa bahagianya. Ada juga suara si Kecil yang sedang berkicau seperti buruh.     

Begitu Jiang Tingxu turun dari mobil, ia mendengar suara riuh datang dari dalam. Raut wajahnya pun secara otomatis melunak.     

Paman Jin berdiri di pintu dan melihat Jiang Tingxu datang, "Nyonya muda."     

"Selamat sore, Paman Jin."     

"Nyonya muda cepatlah masuk. Tuan dan Nyonya sudah pulang."     

Jiang Tingxu tersenyum, "Yah, aku sudah mendengar dari Ning Ning, kalau begitu aku masuk dulu."     

"Baiklah, baiklah."     

Memang benar, seperti yang dikatakan si Kecil di telepon sebelumnya, seluruh ruang tamu yang berukuran ratusan meter persegi itu dipenuhi hadiah yang menumpuk di setiap sudut ruangan.     

Tidak diragukan lagi, itu yang disebutkan si Kecil sebagai hadiah yang dibawa oleh kakek-neneknya.     

"Kakek, Ayah, Ibu."     

Mendengar suara yang sangat dikenalnya, si Kecil yang terkubur di tumpukan hadiah dengan cepat berdiri, "Oh, Jiang Tingxu. Kamu akhirnya datang!"     

Pada saat yang sama, kaki kecilnya berlari menghampiri ibunya.     

Untungnya, Jiang Tingxu sudah terbiasa. Ia setengah membungkuk dan dengan kuat menangkap si Kecil. Ia kemudian menggendong si Kecil sambil berjalan menuju Kakek, Ayah, dan Ibu Mo.     

Ibu Mo melihat pemandangan itu dengan tatapan terkejut. Ia lalu menatap Mo Er di seberangnya dengan bertanya-tanya, Apa yang terjadi?     

Bukankah kakak iparmu tidak terlalu suka dekat dengan Ning Ning?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.