Menjadi Istri Sang Bintang Film

Pertumpahan Darah Waktu Itu



Pertumpahan Darah Waktu Itu

0Dalam perjalanan ke rumah sakit, Jiang Tingxu perlahan-lahan teringat kembali akan kejadian waktu itu.     

Ini seperti merobek luka yang sudah kering hingga berdarah lagi.     

Wajahnya begitu pucat. Seolah tidak ada darah yang mengalir ke wajahnya. Ia terlihat ketakutan.     

Kejadian itu bertepatan dengan hari ulang tahun Jiang Tingxu yang ke-13.     

Gadis kecil itu sangat pintar dalam belajar. Ia dilindungi oleh keluarga Mo dan selalu dianggap sebagai putri kecil mereka sejak saat itu hingga sekarang. Ia adalah gadis polos yang selalu dihadapkan pada hal-hal baik, jadi ia mudah ditipu oleh Gu Yushi.     

Siapa yang menyangka, saat ia ditinggalkan di luar pagar, ia diserang oleh sekelompok penculik.     

Setelah Jiang Tingxu ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil, komplotan penculik itu langsung pergi dengan mobil. Mereka berniat membawanya ke luar kota, bahkan ke luar negeri.     

Mo Xu yang pertama kali menyadari bahwa Jiang Tingxu hilang langsung bertanya kepada Gu Yushi, tetapi Gu Yushi dengan sengaja memberikan informasi yang salah.     

Ketika semua orang akhirnya menyadari bahwa telah terjadi masalah besar, Jiang Tingxu sudah dibawa hingga ke luar provinsi oleh para penculik.     

Selama perjalanan panjang dari Yuncheng ke luar provinsi selama dua hari dua malam, Jiang Tingxu disekap di dalam bagasi dan mulutnya disumpal oleh kelompok penculik itu. Setiap hari mereka berteriak menyuruh Jiang Tingxu agar tidak menangis.     

Setelah sampai ke markas pusat komplotan penculik, Jiang Tingxu dijemput oleh beberapa orang yang berbeda.     

Ada lebih dari satu anak yang diculik. Ada beberapa orang dewasa dan anak kecil. Orang dewasa yang ada di sana kebanyakan adalah perempuan.     

Perempuan dewasa itu mengalami penganiayaan yang sangat kejam dari para komplotan penculik.     

Bahkan mereka juga menargetkan anak-anak. Benar-benar tidak berperikemanusiaan.     

Awalnya Jiang Tingxu sudah berpikir untuk bunuh diri, namun siapa sangka tiba-tiba Mo Boyuan datang menerobos masuk sendirian.     

Mo Boyuan yang saat itu baru memasuki usia dewasa, masuk dengan tangan kosong dan kedua mata yang memerah seolah sedang memperjuangkan hidup dan matinya sendiri.     

Semua orang dalam perkelahian itu babak belur dan berakhir mengenaskan.     

Namun, kejahatan tidak akan pernah bisa menang melawan kebaikan, jadi pihak Mo Boyuan tetap menang.     

Akhirnya, semua anggota kelompok itu berhasil dihabisi.     

Dalam ingatan Jiang Tingxu, hal yang paling membekas adalah ucapan indah dari mulut Mo Boyuan, Tingxu, jangan takut. Aku datang!     

Saat Jiang Tingxu tersadar, ia sudah terbaring di rumah sakit dan semua anggota keluarga Mo mengelilingi ranjangnya.     

Beberapa hari kemudian, Jiang Tingxu diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Ia baru tahu bahwa saat itu Gu Yushi sudah dibawa pergi oleh keluarga Gu atas permintaan langsung dari Ayah Mo, Ibu Mo, dan Kakek Mo.     

Bisa dibilang bahwa pada awalnya, beberapa ingatan itu sengaja Jiang Tingxu kubur dalam-dalam di hatinya. Itu bisa dianggap sebagai perlindungan diri alam bawah sadarnya.     

Setiap ingatan akan kejadian itu muncul selalu membuatnya sakit hati. Jadi, ia memilih untuk tidak memikirkannya lagi.     

Di kehidupan sebelumnya hingga ia mati, rasa sakit ini tidak berubah.     

Namun, tidak disangka sekarang muncul lagi.     

"Nyonya muda, sudah sampai di rumah sakit."     

Suara sopir yang memanggilnya langsung membuyarkan kenangan menyakitkan di benak Jiang Tingxu.     

Ada perasaan campur aduk di dalam hati Jiang Tingxu, "Baiklah, berhenti di sini saja."     

Setelah turun dari mobil, Jiang Tingxu mengatur napasnya beberapa kali sebelum ia mengambil langkah menuju rumah sakit.     

Kenangan masa lalunya sungguh berat.     

Wajahnya masih pucat dan tidak segar seperti biasanya.     

Setelah Jiang Tingxu berjalan masuk ke ruang departemen, raut wajahnya yang buruk pun disadari oleh orang lain.     

"Dokter Jiang, apakah kamu sakit?" Tanya Qiao Ran melangkah dari mejanya.     

"Tidak."     

Suara Qiao Ran begitu tajam sehingga semua orang di sekitar bisa mendengarnya dengan jelas, termasuk Pei Rusi dan kepala perawat yang berada tidak jauh dari sana.     

Seketika semua orang datang mendekati Jiang Tingxu.     

"Dokter Jiang, kamu sedang tidak sehat?" Tanya Kepala perawat dengan nada khawatir.     

"Aku sungguh baik-baik saja." Jawab Jiang Tingxu merasa tidak nyaman.     

Qiao Ran segera menarik tangan Jiang Tingxu, "Dokter Jiang, aku akan memapahmu ke kantor."     

Pada saat ini, Jiang Tingxu benar-benar lemah, jadi ia tidak menolak, "Terima kasih."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.