Menjadi Istri Sang Bintang Film

Tagihan Gas Belum Dibayar?



Tagihan Gas Belum Dibayar?

0Menurut peraturannya, yang harus memberikan laporan adalah dokter dan perawat yang menangani pasien di tempat kejadian.     

Jiang Tingxu tidak suka berhadapan langsung dengan pimpinan. Namun, sudah tugasnya untuk melaporkan situasi secara resmi.     

Kepala perawat baru saja selesai melaporkannya. Pada dasarnya, Jiang Tingxu hanya tinggal mengulanginya lagi.     

Kepala departemen medis bertanya, "Apakah mereka satu keluarga?"     

Jiang Tingxu dan kepala perawat mengangguk bersamaan, "Ya!"     

Jiang Tingxu melihat kepala departemen medis sedang mencentang beberapa item, "Baiklah. Tolong Ketua Pei tinggal di sini dulu. Dokter Jiang dan Perawat He bisa kembali ke departemen."     

Mereka berdua pun langsung bergegas pergi tanpa menunda waktu lagi.     

Setelah keluar, kepala perawat langsung mengoceh, "Hal yang paling tidak aku sukai adalah harus datang ke sini setiap saat."     

Karena saat datang ke sini, mereka harus segera melaporkan situasi secara komprehensif. Jika tidak, sama saja mereka sudah membuat kesalahan.     

Oleh karena itu, baik perawat maupun dokter tidak terlalu menyukai tempat ini.     

Jiang Tingxu berdeham. Dalam hati ia sangat setuju dengan ucapan Perawat He.     

"Apa kantin sudah tutup di jam ini?" Tanya Jiang Tingxu.     

"Ya, tapi Ketua Pei sudah memesan makanan tadi. Seharusnya sudah datang sekarang."     

"Ketua Pei yang mentraktir hari ini?"     

Kepala perawat Ye mengangguk berulang kali, "Ya."     

Hal semacam ini sebenarnya cukup normal. Tidak peduli departemen mana pun, seorang ketua yang baik akan beberapa kali mentraktir bawahannya.     

Keduanya kembali ke departemen. Benar saja, beberapa tukang antar makanan di lobi sedang menandatangani serah terima.     

Terlihat lebih dari satu tumpuk bungkus makanan. Sudah jelas bahwa hari ini Ketua Pei menghabiskan banyak uang untuk mentraktir orang-orang di departemen.     

"Kepala perawat, aku akan pergi memeriksa pasien dulu."     

"Baiklah."     

Semua pasien keracunan makanan yang datang tadi pagi sudah masuk ke bangsal. Keluarga dengan empat orang anggota ini kebetulan tinggal dalam satu bangsal.     

Ketika Jiang Tingxu masuk, Dokter Guan dan Dokter Liao ada di sana. Mereka berdua sangat berhati-hati saat bertanya kepada pasien yang sudah sadar.     

"Apa yang kalian makan sebelumnya?"     

"Kacang buncis… mentah."     

Dokter Liao berkata dengan nada terkejut, "Kacang buncis mentah? Pantas saja kalian keracunan. Apakah gas di rumah kalian habis? Kenapa tidak menumis kacangnya?"     

Pasien itu terlihat malu. Ia sangat lemah tapi malah dapat ejekan dari dokter yang merawatnya, "Masih. Gas kami sangat banyak."     

Dokter Liao menyimpan buku catatannya, "Karena masih, jangan terlalu sayang dalam menggunakan gas untuk memasak ke depannya. Hanya butuh gas sedikit saja, tidak akan sampai menghabiskan uang, bukan? Lihat berapa banyak akhirnya uang yang kalian butuhkan untuk berobat. Uang yang kalian keluarkan di sini cukup untuk membeli gas selama bertahun-tahun. Apakah ada asuransi kesehatan?"     

"Ya, anak kami juga punya asuransi."     

"Bagus, itu bisa sedikit menghemat tagihan gas setidaknya selama tiga tahun. Selain itu, anak kalian tidak hanya keracunan, tetapi juga alergi kacang. Jadi, kondisi mereka lumayan serius."     

Mereka adalah satu keluarga dalam satu rumah. Jadi, saat satu orang keracunan yang lain pun keracunan. Tiga orang dewasa mengalami keracunan ringan, tapi bagaimana bisa anak-anak yang makan paling sedikit malah kondisinya paling serius?     

"Alergi?" Beberapa anggota keluarga yang menjaga di dekat mereka terkejut.     

Dokter Liao menoleh ke arah mereka, "Kalian sebagai keluarganya tidak tahu?"     

Anggota keluarga itu menggelengkan kepala berulang kali, "Kami sungguh tidak tahu. Kami belum pernah membeli kacang buncis sebelumnya. Kemarin, kerabat kami datang dari kampung halaman dan membawakannya untuk kami."     

Dokter Liao pun mengangguk, "Beri anak itu tes alergen lagi."     

Wajar saja kalau anggota keluarga mereka tidak tahu. Mereka sekarang sudah cukup ketakutan setengah mati. Lakukan saja tes alergen. Bagaimanapun, mereka memiliki asuransi yang akan menanggungnya.     

Dokter Guan segera menulis daftar dan menyerahkannya kepada salah seorang keluarganya, "Jika ada waktu, datang ke bagian pembayaran untuk menyelesaikan tagihan."     

"Baiklah. Terima kasih, Dokter."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.