Menjadi Istri Sang Bintang Film

Membutuhkan Transfusi Darah Besar-besaran



Membutuhkan Transfusi Darah Besar-besaran

0Jiang Tingxu terkejut saat melihat seorang gadis berlumuran darah. Bukankah ini Ni Xiaona yang pernah dirawat sebelumnya? Bagaimana bisa dia tiba-tiba pendarahan?     

Jiang Tingxu dengan sangat jelas mengingat gadis hamil berusia 19 tahun ini.     

Di antara anggota keluarga yang menemani, ada ibunya yang mendampingi saat pemeriksaan dan ada juga seorang pria yang kemungkinan adalah ayahnya.     

Begitu melihat Jiang Tingxu, ibu pasien ini langsung meraih tangannya, "Dokter Jiang, tolong bantu putriku. Dia masih muda, baru berusia sembilan belas tahun!"     

Genggaman ibu pasien ini begitu kuat yang menandakan bahwa ibu pasien ini juga merasakan sakit yang dialami putrinya sekarang.     

"Bu, tenanglah. Lepaskan dulu cengkeramanmu. Jika kamu memegangku seperti ini, bagaimana aku bisa menyelamatkan putrimu?"     

Pria di samping itu terburu-buru menghampiri istrinya etelah mendengar ucapan Jiang Tingxu, "Istriku, lepaskan dokternya dulu."     

"Ya, ya, ya. Aku lepaskan." Kali ini ibu pasien langsung melepaskan tangannya begitu saja.     

Jiang Tingxu tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung berlari ke ruang operasi.     

Dia lalu mencuci tangan, menyemprotkan disinfektan, mengganti pakaiannya dengan baju khusus bedah, dan banyak persiapan lainnya. Terakhir, ia mengenakan penutup kepala dan masker. Setelah semuanya selesai, ia mendekati meja operasi.     

"Berapa tekanan darah dan detak jantungnya sekarang?"     

"Terlalu rendah. Tekanan darah 36 dan detak jantung 40."     

"Kita harus suplai oksigen dan buat saluran vena terlebih dulu. Hubungi departemen laboratorium. Transfusi darah dalam jumlah besar mungkin nanti diperlukan, suruh mereka menyiapkan suplai darah yang cukup."     

"Baik!"     

"Di mana ahli anestesi? Kenapa dia belum datang?"     

"Aku datang!"     

Pei Rusi mengenakan pakaian bedahnya dan masuk, lalu terkekeh santai, "Ada apa? Kamu sangat meragukanku?"     

Jiang Tingxu memang sedikit merasa ragu untuk beberapa saat, "Ehem, aku hanya terkejut."     

Setelah pembedahan dan pengobatan tradisional Tiongkok, sekarang anestesi pun bisa ia lakukan. Jiang Tingxu pun bertanya, "Apa ada hal yang tidak bisa dilakukan Ketua Pei?"     

Pei Rusi benar-benar memikirkan pertanyaan itu dengan serius. Kemudian ia menjawab, "Kebidanan dan kandungan. Untuk konsentrasi ilmu lain tidaklah mahir, hanya belajar asal saja."     

Belajar asal saja?     

Ternyata Pei Rusi benar-benar orang yang sangat luar biasa!     

Jiang Tingxu pun hanya berdeham, "Saluran vena dalam lainnya perlu dibuka."     

Pei Rusi mengiyakan, kemudian segera bersiap. Ia sama sekali tidak banyak bertanya, ini adalah salah satu bentuk kepercayaan yang harus dimiliki sesama rekan kerja!     

Setelah itu Jiang Tingxu pun memahaminya, kenapa Ni Xiaona tiba-tiba pendarahan.     

Benar-benar seperti yang dikatakan kepala perawat. Ibu Ni Xiaona membawa putrinya ke klinik untuk aborsi. Ternyata terjadi kecelakaan selama operasi dan para dokter di klinik itu tidak memiliki kemampuan untuk menanganinya. Jadi, mereka menelepon 120.     

Bisa dibilang ini adalah berkah dalam kemalangan. Suatu kali ada berita bahwa seorang dokter tidak bisa mengatasi kecelakaan kerja dan melarikan diri. Akhirnya, pasiennya terlalu banyak mengeluarkan darah dan meninggal karena syok.     

Kecelakaan Ni Xiaona terjadi di klinik. Tidak jelas apakah itu disebabkan oleh Ni Xiaona sendiri atau tindakan operasi yang tidak tepat dari dokter di klinik.     

Semua ini hanya dapat disimpulkan setelah operasi.     

Pada saat ini, departemen laboratorium telah mengirim 1.200 ml darah. Untuk operasi umum, 1.200 ml darah sudah cukup. Tidak perlu menggunakan begitu banyak darah.     

Tetapi jumlah ini tidak sesuai dengan jumlah yang diperkirakan oleh Jiang Tingxu di dalam benaknya.     

"Minta mereka untuk mengirim 2.000 ml lagi."     

"Baik." Perawat itu bergegas keluar.     

Orang-orang di departemen laboratorium terkejut mendengar bahwa operasinya masih membutuhkan 2.000 ml darah lagi, "Kenapa butuh sangat banyak?"     

Perawat itu mengerutkan kening. Seorang Jiang Tingxu, yang sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun di ruang operasi, pada dasarnya pasti sudah bisa mengira-ngira, "Memangnya 2.000 itu banyak? Aku katakan padamu, operasi ini akan butuh banyak darah. Persiapkan lebih banyak lagi."     

Setelah mendengar ucapan perawat ini, wajah petugas departemen laboratorium tertekuk, "Baiklah, aku mengerti."     

Untungnya, Ni Xiaona tidak memiliki golongan darah yang langka. Jika tidak, maka keadaannya sungguh akan fatal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.