Menjadi Istri Sang Bintang Film

Memenangkan Hati Wanita



Memenangkan Hati Wanita

0Sekarang kontraknya malah sudah selesai. Sepertinya Mo Boyuan tidak perlu repot-repot berpikir lagi.     

Tan Yiming mengangkat bahu dan tampak tenang, "Aku rasa kamu tidak perlu memikirkannya sama sekali. Jika kamu ingin memenangkan hati wanita maka inilah kunci kesuksesannya."     

Kata-kata Tan Yiming memiliki maksud yang sangat gamblang. Seolah-olah sedang menarik hati Mo Boyuan dengan kuat menggunakan seutas tali.     

Benar saja, beberapa detik kemudian Mo Boyuan berkata, "Oke, aku tanda tangani."     

Siapa yang menyangka, demi mengejar sang istri, pangeran keluarga Mo ini bisa dengan mudah ditekan secara paksa oleh bosnya. Atau lebih tepatnya ditekan secara sukarela.     

Setelah tanda tangan, Mo Boyuan melempar kontrak itu ke atas meja, "Sudah?"     

Tan Yiming terlihat menahan tawa. Lagi pula, ia jarang melihat raut wajah Mo Boyuan yang seperti sekarang ini. Ia mengangkat bahu sambil berkata, "Oke, pergilah."     

Memangnya ada urusan apa lagi? Semua urusan Mo Boyuan sudah ada yang mengatur.     

Mo Boyuan meninggalkan kantor tanpa menoleh ke belakang lagi. Raut wajahnya bahkan tampak lebih dingin dari saat sebelum dia masuk ke sana.     

...     

Setelah Mo Boyuan naik ke mobil, Xiao Wu bertanya padanya, "Bos, setelah ini pergi ke mana?"     

Pria itu bahkan tidak perlu berpikir lagi untuk menjawabnya, "Rumah Sakit Daerah Yuncheng."     

"Baik, Bos."     

Mobil perlahan mulai melaju. Di tengah perjalanan, ada telepon dari Zhou Xian.     

"Ada apa?" Jawab Mo Boyuan.     

"Kak Mo, acara Super Burning Girl ternyata satu jam lebih cepat dari jadwal. Kamu mungkin harus tiba sebelum jam tiga."     

Dalam dunia hiburan, memang sangat normal memajukan atau menunda jadwal seenaknya. Lagi pula, setiap menitnya sama dengan uang yang mengalir. Jadi, jika bisa dimajukan, tentu saja akan dimajukan sesuai jadwal baru.     

Mo Boyuan menggosok alisnya, "Aku mengerti."      

Saat ia menutup telepon, mobilnya juga hampir sampai di tujuan.     

Raut wajah Mo Boyuan pun kembali cerah. Suasana hatinya menjadi sangat baik begitu memikirkan bahwa sebentar lagi akan bisa melihat orang yang akan ia temui ini.     

Setelah beberapa menit, mobil berhenti dengan mantap, "Bos, sudah sampai."     

Mo Boyuan sudah berniat ingin keluar dari mobil dan masuk sendiri, tetapi ia mengingat bahwa ada kemungkinan besar kehadirannya di sini akan membawa masalah besar. Jadi, ia menahan keinginannya dan tidak bergerak sama sekali.     

"Xiao Wu, kamu masuklah dulu."     

"Baik." Xiao Wu segera turun dan berjalan menuju pintu unit gawat darurat.     

Pada saat ini, kepala perawat sedang memilah data di kantor triase. Ia merasakan bahwa seseorang berdiri di depannya, lalu ia mendongak, "Halo, ada yang bisa saya bantu?"     

"Permisi, di mana Dokter Jiang?"     

Ketika kepala perawat mendengar orang di depannya sedang mencari Dokter Jiang, ia pun tidak bisa menahan diri untuk tidak mencari penjelasan lebih jauh. Ia menyadari bahwa pemuda di depannya tidak terlihat seperti orang yang sedang sakit, jadi ia bertanya balik, "Maaf, bisakah Anda memberi tahu saya Anda ini siapanya Dokter Jiang?"     

Informasi terkait dokter di rumah sakit ini tentu tidak bisa diketahui oleh sembarang orang. Selalu ada kemungkinan orang yang bertanya ini ingin melakukan sesuatu yang buruk.     

Beberapa waktu lalu, ada kabar bahwa seorang pasien melukai dokter yang merawatnya. Jadi, semua petugas rumah sakit harus lebih waspada.     

Tentu saja, Xiao Wu juga melihat kecurigaan dan tatapan menyelidik kepala perawat padanya, "Saya adalah pengawal Bos yang kini sedang ada di luar. Bos saya adalah suaminya Dokter Jiang!"     

Oh? Jadi, suami legendaris Dokter Jiang ada di sini?     

Namun, kepala perawat masih belum puas, "Tunjukkan identitasmu."     

Xiao Wu dengan cepat mengeluarkan kartu identitasnya dan menyerahkannya kepada kepala perawat. Kepala perawat pun melihat dengan hati-hati, kemudian baru berkata perlahan, "Dokter Jiang tidak ada, dia sudah pulang bekerja."     

"Tidak ada?"     

"Ya."     

Xiao Wu mengerutkan kening dan hanya bisa berbalik badan, "Terima kasih."     

"Sama-sama."     

Ketika Xiao Wu kembali ke mobil, ia memberi tahu pria yang duduk di kursi belakang bahwa Jiang Tingxu sudah pulang bekerja.     

Pria itu tidak banyak bicara lagi dan langsung menelepon Leng Zheng.     

Setelah terhubung, nada bicara Mo Boyuan berubah menjadi penuh dengan tekanan, "Kamu ada di mana sekarang?"     

"Bos? Saya di rumah sekarang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.