Menjadi Istri Sang Bintang Film

Chapter 250: Suami Lemah



Chapter 250: Suami Lemah

0Karena Mo Boyuan tidak beristirahat dengan baik tadi malam, suasana hatinya tidak terlalu bagus. Tubuhnya memancarkan aura dingin.     

"Kenapa memanggilku ke sini?"     

Tan Yiming sudah tidak heran lagi. Lagi pula, orang ini memang selalu seperti ini. Jika ia keberatan, mungkin ia akan marah dan membalasnya 800 kali lipat ke orang ini.     

Tan Yiming hanya melirik Mo Boyuan, "Meskipun aku tidak memanggilmu, kamu juga tetap akan datang, bukan?"     

Semua orang sudah tahu dampak dari apa yang dilakukan Mo Boyuan di bandara.      

Departemen hubungan masyarakat Shengshi memimpin untuk mengurus masalah ini. Mereka termasuk salah satu yang terkuat dalam menangani masalah seperti ini di dunia hiburan. Tapi tetap saja, pasti kejadian ini akan banyak menimbulkan efek untuk selanjutnya.     

Saat ini, Tan Yiming mendekat ke arah Mo Boyuan dengan tatapan ingin tahu. Pada akhirnya, ia melihat dagu temannya ini dengan matanya sendiri dan langsung berkata sambil bercanda, "Lao Er, kamu ini tipikal suami yang lemah!"     

Begitu mendengar ucapan Tan Yiming, tatapan Mo Boyuan menjadi tajam. Tapi detik berikutnya, Mo Boyuan dengan tenang mencibir, "Kalau kamu pantas disebut suami yang kuat, kenapa sampai sekarang hanya dijadikan teman tidur oleh pasanganmu?"     

Benar saja, begitu kata-kata ini keluar, raut wajah Tan Yiming langsung berubah. Akhirnya, ia menggertakkan gigi sambil berkata, "Lao Er, cukup."     

Ini namanya saling membalas ucapan, tapi kenapa Mo Boyuan bisa langsung memukul telak ke kelemahan Tan Yiming?     

"Huh."     

Memang layak disebut sebagai anggota keluarga Mo. Di seluruh dunia, hanya sedikit orang dengan kesombongan alami seperti seperti ini.     

Keduanya sudah jenuh dengan saling menyerang kekurangan satu sama lain, akhirnya mereka membahas inti masalahnya.     

"Kita bicara serius. Apa kamu yakin tidak akan menerima naskah lagi di masa depan?"     

Saat sebelumnya Tan Yiming menerima pesan dari orang ini, ia sangat terkejut hingga ponselnya jatuh dan pecah menjadi beberapa bagian.     

Padahal karier Mo Boyuan sedang terang bagai matahari, tapi tiba-tiba memutuskan akan mundur.     

Sebagai teman, bos, dan manajer, Tan Yiming benar-benar tidak tahu alasannya. Ia berpikir apakah telah terjadi sesuatu yang sangat besar pada Mo Boyuan dan ia tidak mengetahuinya?     

"Ya."     

"Apa alasannya?"      

Tan Yiming malah mendapat tatapan mencibir dari Mo Boyuan sebagai jawaban atas pertanyaannya.     

Tatapan itu jelas memiliki arti, 'Memangnya perlu alasan?'     

Padahal Tan Yiming jauh lebih tua beberapa tahun dari Mo Boyuan.     

Setelah bersama selama bertahun-tahun, Tan Yiming telah banyak melihat berbagai jenis situasi, tetapi tetap saja Tan Yiming selalu terkejut setiap berhadapan dengan Mo Boyuan.     

Saat melihat wajah Tan Yiming penuh dengan rasa sakit yang tersirat, Mo Boyuan akhirnya memberikan penjelasan, "Aku tidak akan berhenti sepenuhnya. Aku hanya ingin berada di belakang layar untuk sementara."     

"Untuk sementara? Berapa lama?"     

Akhirnya pertanyaan yang terpenting ditanyakan oleh Tan Yiming.     

Namun jawaban yang diterima Tan Yiming adalah, "Setelah aku selesai melakukan apa yang selalu ingin aku lakukan!"     

"Melakukan apa?"     

"Aku tidak ingin mengatakannya," Mo Boyuan menjawab dengan jujur tanpa ada niatan untuk menipu Tan Yiming sedikit pun.     

"Ya sudah. Jika tidak ingin mengatakannya, maka tidak perlu dikatakan." Tapi Tan Yiming belum puas, "Apa mungkin, ini terkait dengan film yang diam-diam kamu persiapkan sekarang?"     

Apa itu kebenarannya?     

"Bagaimana kamu tahu?"     

Padahal, hanya ada tiga orang yang mengetahui rencana itu hingga detik ini, yaitu Zhou Xian, sutradara yang telah menyetujuinya, dan dirinya sendiri.     

Tan Yiming malah tertawa terbahak-bahak, "Lao Er, apakah kamu sedang meremehkan aku sebagai bos besar di industri hiburan atau apakah kamu sedang meremehkan relasiku sebagai bos Shengshi Entertainment? Saat kamu mencari Wang Weizhi, tidak mungkin tidak ada orang yang menyadarinya!"     

Sebenarnya, Mo Boyuan sendiri tidak keberatan jika memang ada yang tahu, tetapi ia hanya belum ingin mengumumkannya untuk saat ini. Karena sebenarnya rencana ini adalah hadiah yang akan ia berikan kepada seseorang.     

Apa gunanya nanti jika dari sekarang sudah diketahui oleh semua orang?     

"Kalau tidak ada urusan lain, aku akan pergi."     

Beruntung keduanya adalah teman dekat, jadi mana mungkin Tan Yiming tidak menyadari ada sebersit rasa tidak sabar dalam sikap Mo Boyuan.     

"Tunggu, ini sudah ditandatangani."     

Mo Boyuan meraih berkas itu dan membacanya, "Aku bilang masih akan kupikirkan lagi. Bukan berjanji mau melakukannya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.