Menjadi Istri Sang Bintang Film

Membeli Pakaian untuk Ning Ning



Membeli Pakaian untuk Ning Ning

"Di mana Nyonya?"     
1

"Informasi lokasi yang baru saja dikirim oleh A Tie menunjukkan, Nyonya sedang berada di pusat perbelanjaan Zhuo Shi. Maaf, Bos. Saya harus menangani sesuatu yang mendesak hari ini, jadi saya menyuruh A Tie untuk mengikuti Nyonya."     

A Tie adalah pengawal terdekat Ayah Mo dan putra angkat Ayah Leng. Kakak angkat Leng Zheng memiliki kekuatan yang hampir sama dengan Leng Zheng.     

"Kapan mereka akan kembali?"     

Mo Boyuan benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. Tidak ada seorang pun di rumah yang memberi tahunya sampai saat ini.     

"Tuan dan Nyonya pulang ke mansion tua saat sore dua hari yang lalu," jawab Leng Zheng.     

Mo Boyuan sedikit menyipit, "Hm."     

Setelah menutup telepon, Mo Boyuan memberikan perintah kepada Xiao Wu, "Pergi ke stadion."     

"Baik, Bos."     

Xiao Wu menahan senyumnya, ia benar-benar tidak punya keberanian untuk tertawa.     

Sedangkan Mo Boyuan menutup matanya lagi sambil bersandar di sandaran kursi.     

Jika acara itu tidak mendadak berubah jadwal menjadi satu jam lebih awal, maka Xiao Wu pasti sudah diperintahkan untuk langsung menuju pusat perbelanjaan Zhuo Shi.     

.....     

Saat ini, di sebuah meja di lantai lima pusat perbelanjaan Zhou Shi penuh dengan berbagai jenis makanan lezat.     

Harganya tidak mahal, masing-masih hanya mengeluarkan uang tidak lebih dari 100 yuan.     

Jiang Tingxu mengajak putranya dan Qiao Ran untuk makan di foodcourt.     

Sebenarnya, ketiganya sudah makan dengan puas dan agak kekenyangan. Api di atas meja pun sudah lama dimatikan. Sekarang mereka sedang makan buah sebagai penutup.     

"Makanannya enak?" tanya Jiang Tingxu dengan lembut kepada si Kecil di sampingnya.     

Si Kecil mengangguk dengan cepat, "Hmm, enak!"     

"Kalau begitu, sudah selesai makan?"     

"Aku kenyang~" Jawab si Kecil sambil menepuk-nepuk perut bundar yang baru saja diisi makanan.     

Sepertinya si Kecil memang sudah kenyang.     

"Ayo pergi. Kita jalan-jalan dulu supaya makanan cepat dicerna."     

"Baiklah."     

Ketiganya naik lift ke lantai empat. Sekilas mereka melihat seluruh lantai empat menjual pakaian anak-anak.     

Pakaian yang dipajang berwarna-warni dan terlihat sangat lucu.     

"Nak, Ibu akan membelikanmu pakaian, ya?"     

Si Kecil mengerutkan kening, kemudian berkata, "Ning Ning masih punya pakaian yang sangat banyak."     

Cucu kecil keluarga Mo tidak akan kekurangan apa pun untuk dimakan dan dipakai. Apalagi semua pakaian si Kecil merupakan pesanan khusus dari luar negeri.     

"Tapi kan Ibu ingin membelikannya untuk Ning Ning."     

"Kalau begitu, baiklah." Dalam sekejap mata, si Kecil langsung mengubah pikirannya.     

Qiao Ran melihat ibu dan anak itu sambil tersenyum. Dalam hatinya terasa terus meletup-letup, Sangat menggemaskan. Aku ingin sekali membawanya pulang!     

Untungnya, si Kecil itu tidak tahu bahwa Qiao Ran berencana untuk membawanya pulang. Jika ia tahu, ia pasti akan segera menghindari Qiao Ran sejauh mungkin.     

Setelah turun dari lift, mereka bertiga langsung menuju ke toko pakaian anak di depan mereka.     

Setelah masuk, tatapan mata Jiang Tingxu dan Qiao Ran tertuju pada satu pakaian yang sama.     

Gadis pelayan toko pun mendekati mereka, kemudian berkata sambil tersenyum, "Silakan dilihat-lihat, semua boleh dicoba."     

Jiang Tingxu menyentuh wajah kecil putranya dengan jarinya, "Apakah kamu menyukainya?"     

Baju yang ada di depan mereka adalah setelan berwarna biru muda dengan kaos lengan pendek di bagian atas dan celana jeans di bagian bawah.     

Anak-anak tentu menyukai gaya pakaian seperti ini, bukan?     

Tapi raut wajah si Kecil seperti sedang kebingungan. Alasan utamanya adalah karena ia belum pernah memakai pakaian seperti ini. Pakaian di rumah rata-rata bernuansa formal. Kebanyakan warnanya hitam, putih, dan abu-abu.     

Jiang Tingxu pun sangat sabar menghadapi putranya. Mungkin memang sudah tuntutan pekerjaan menjadi dokter harusnya lebih sabar. Ia pun berjongkok dan dengan lembut menyentuh kepala kecil putranya, "Ada apa?"     

"Eh... itu... Ning Ning tidak tahu apakah terlihat bagus atau tidak saat aku pakai nanti."     

Jiang Tingxu mengira ada apa. Ternyata hanya karena itu si Kecil sampai kebingungan?     

"Kita coba dulu untuk melihat apakah terlihat bagus atau tidak, ya?"     

Si Kecil pun mengangguk setuju. Setelah itu Jiang Tingxu berkata, "Kalau begitu Ning Ning minta bantuan Bibi untuk mengambilkan bajunya. Ibu nanti akan menemanimu ke ruang ganti."     

Karena baju yang dipilih berada di sebuah maneken, jadi membutuhkan bantuan pelayan toko untuk mengambilkan bajunya.     

Meskipun si Kecil sangat manja pada ibunya, namun keluarga Mo terbiasa untuk memupuk keberanian si Kecil untuk kehidupan sosialnya. Sehingga kemungkinan untuk demam panggung atau gugup saat menghadapi orang lain dapat diminimalisir sedini mungkin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.