Menjadi Istri Sang Bintang Film

Ning Ning Membuat Hati Ibu Bergejolak



Ning Ning Membuat Hati Ibu Bergejolak

0"Bibi, bisa bantu Ning Ning mengambil pakaian ini? Terima kasih."     

Hati gadis pelayan itu pun segera meleleh, "Baiklah, baiklah."     

Namun, saat pelayan toko itu mengambil pakaian yang dipakainya, patung maneken itu berubah menjadi telanjang.     

Si Kecil yang melihatnya pun tiba-tiba menjadi malu.     

Si Kecil menutupi matanya sambil memanggil ibunya dengan panik, "Jiang Tingxu~"     

Padahal si Kecil hanya melihat patung maneken itu bertelanjang dada. Namun, reaksi si Kecil ini sungguh menggemaskan!     

"Sudah, sudah, tidak apa-apa. Kemarilah."     

Si Kecil bergegas masuk ke pelukan ibunya dan membenamkan kepalanya semakin dalam sampai seluruh kepalanya tersembunyi.     

Akhirnya, Jiang Tingxu pergi ke kamar ganti dengan putranya yang malu-malu ini.     

Ketika ibu dan anak itu masuk, Qiao Ran yang telah menahan diri dari tadi, akhirnya tertawa terbahak-bahak, "Pffft~ Hahaha ~"     

Sedangkan beberapa gadis pelayan toko yang melihat kejadian barusan juga ikut tertawa.     

Tiba-tiba, ponsel di saku Qiao Ran berdering.     

Saat Qiao Ran melihatnya, ia sangat terkejut sampai mengumpat, "Kru program ini curang! Kenapa acara tiba-tiba dimajukan? Lalu kenapa pengumumannya baru sekarang?"     

Sedangkan di kamar ganti, si Kecil sudah ditelanjangi oleh ibunya.     

"Ahahahaha... jangan, jangan. Jiang Tingxu, jangan menggelitikiku!"     

Ibu jahat, ia malah mencuri kesempatan untuk menggelitikiku. Sungguh kejam!     

Setelah cukup puas menggelitik putranya, Jiang Tingxu berkata, "Ehem, baiklah. Ibu tidak akan menggelitik lagi, cepat kita ganti bajumu."     

Ning Ning hanya menggerutu dalam hati, Memangnya aku tidak ingin cepat ganti baju? Ah, lupakan saja. Seperti yang Ayah katakan, anak laki-laki harus lebih mengalah kepada anak perempuan.     

Setelah itu, ibu dan anak itu keluar dari kamar ganti. Saat Qiao Ran melihat si Kecil yang begitu penurut dan lembut itu, yang awalnya ia sangat marah, kini sudah lupa dengan kemarahannya.     

"Dia menggemaskan sekali! Sungguh menggemaskan sampai membuatku ingin meledak!"     

Si Kecil merasa sangat tidak nyaman saat mendengar pujian berlebihan dari Qiao Ran, namun ia masih tetap menjawab dengan suara yang sangat pelan, "Terima kasih."     

Qiao Ran langsung tersenyum sangat lebar hingga sudut mulutnya hampir menyentuh telinganya.     

Jiang Tingxu dengan lembut menarik putranya, "Mau bercermin?     

"Ya, mau."     

Si Kecil dengan percaya diri merasa dirinya tidak mungkin jelek. Jika tidak, tidak mungkin Bibi Qiao sampai memujinya hingga berlebihan seperti itu.     

Si Kecil ini benar-benar pintar.     

Cermin terletak tidak jauh dari mereka. Jadi si Kecil berjalan ke sana sendirian. Saat ia melihat pantulan dirinya di cermin, itu sama sekali berbeda dengan dirinya yang biasanya. Ia hampir terkejut melihatnya.     

Dia bahkan meragukan bahwa yang di cermin itu adalah bayangan dirinya.     

Si Kecil terlihat sangat ragu, ia tidak bisa menahan tangannya untuk mencubit pipinya.     

Si Kecil pun melihat anak di cermin itu sedang mengulurkan tangan untuk mencubit pipinya sendiri.     

Saat si Kecil tersenyum bayangan di cermin itu juga ikut tersenyum. Saat berwajah konyol, ia juga ikut berwajah konyol. Jadi ia yakin bahwa itu adalah dirinya sendiri.     

Setelah memastikan, raut wajah kecil yang baru saja terkejut itu, kini kembali tenang. Tatapannya mulai menilai penampilannya dari kanan ke kiri, atas ke bawah.     

Jiang Tingxu dan Qiao Ran datang menghampirinya, "Bagaimana, Ning Ning?"     

"Yah, boleh juga," jawab si kecil dengan susah payah.     

Untungnya, Jiang Tingxu lumayan memahami tentang apa yang dipikirkan putranya sekarang. Setelah mendengar ucapan si Kecil, ia pun tahu bahwa si Kecil menyukai baju yang dikenakannya.     

"Kalau begitu beli yang ini."     

"Boleh," kata si Kecil juga setuju.     

Jiang Tingxu menghela napas, "Baiklah, Ibu akan pergi membayarnya. Kamu mau ganti ke baju sebelumnya?"     

"Tidak perlu untuk saat ini."     

Tidak perlu untuk saat ini?     

Jiang Tingxu semakin menghela napas dengan panjang. Setelah ia membayar, ia melihat deretan satu set piyama anak-anak dengan motif kartun di sebelahnya. Hatinya menjadi gatal, setelah itu ia langsung berkata kepada pelayan toko, "Tolong hitung total harga piyama dinosaurus kecil dan harimau kecil di sana."     

Si Kecil yang masih bercermin tidak tahu bahwa hati ibunya sudah mulai bergejolak lagi.     

Sedangkan orang yang membuat hati ibunya bergejolak tidak lain tidak bukan adalah si Kecil sendiri!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.