Menjadi Istri Sang Bintang Film

Semuanya Penggemar



Semuanya Penggemar

0"Ning Ning, ayo pergi."     

"Ya!"     

Qiao Ran akhirnya mengingat kembali apa yang mengganggu pikirannya ketika si Kecil mengucapkan selamat tinggal kepada gadis pelayan toko. Setelah itu ia langsung berkata, "Dokter Jiang, kita tidak bisa terus berbelanja. Aku baru saja menerima kabar bahwa Super Burning Girl malam ini mulai satu jam lebih awal dari jadwal sebelumnya. Kita harus mengejar ketertinggalan sekarang."     

Sebenarnya Jiang Tingxu masih ingin lanjut membelikan sesuatu lainnya untuk anaknya.     

"Baiklah, kalau begitu lain kali kita datang ke sini lagi."     

...     

Antrean panjang telah terbentuk di luar area pelaksanaan Super Burning Girl.     

Saat Jiang Tingxu masih berada di dalam taksi, ia terkejut melihat barisan antrean yang begitu panjang.     

"Mereka semua penggemar?" Tanya Jiang Tingxu.     

"Ya, lihat pakaian yang mereka kenakan. Yang ungu adalah penggemar cahaya bulanku, sedangkan yang hijau adalah penggemar Raja film Mo. Tunggu, Raja film Mo juga datang?"     

Qiao Ran tahu Gu Yanzhi akan datang, tapi ia tidak tahu bahwa ada Mo Boyuan juga.     

Sial, ini acara besar!     

Jiang Tingxu tidak terlalu tertarik dengan hal itu. Namun, matanya berkedip-kedip sambil bertanya, "Mengapa penggemar Mo Boyuan memakai warna hijau?"     

Padahal Qiao Ran memanggil pria itu dengan sebutan Raja film Mo, tapi Jiang Tingxu tanpa sadar malah memanggilnya dengan Mo Boyuan.     

Untungnya Qiao Ran juga tidak menyadari kejanggalan apa pun, ia pun menjawab dengan serius, "Karena menurut penggemarnya, warna hijau bisa mewakili banyak arti. Tidak hanya kehidupan dan kedamaian, tetapi juga akar dari segala sesuatu. Nah, inilah perasaan yang ingin mereka ungkapkan dari dalam hati mereka!"     

Setelah mendengar penjelasan dari Qiao Ran, jantung Jiang Tingxu menjadi berdetak lebih cepat.     

Hati manusia sebenarnya lebih baik dan indah.     

"Habis sudah. Semua yang sudah aku siapkan masih ada di rumah." Qiao Ran tampak menyesal.     

"Benda apa?"     

"Papan lampu. Ada juga ucapan yang ingin aku katakan kepada Yanzhi."     

Jiang Tingxu sedikit mengernyit. Tiba-tiba, ujung telinganya mendengar ucapan dari dua orang gadis yang sedang berbincang di sebelahnya.     

"Gawat, gawat, gawat. Aku hampir lupa kelas berikutnya adalah kelas Iblis Lu!"     

"Apa?"     

Tiba-tiba, raut wajah kedua gadis itu menjadi sangat buruk.     

"Hiks, hiks, hiks, padahal aku susah payah mendapatkan tiket ini demi melihat Kak Yan. Jika bolos di kelas lain bukanlah masalah. Tapi untuk kelas si Iblis Lu, dia akan memotong sepuluh poin begitu kita melewatkan kelas satu kali saja!"     

"Lupakan saja. Sebaiknya kita cepat kembali ke kelas dulu. Kita pasti masih punya kesempatan lain kali untuk melihat Kak Yan."     

Keduanya beranjak pergi dengan wajah sedih. Kemudian Jiang Tingxu langsung mendekati keduanya, "Halo, kalian berdua."     

"Halo, ada apa memanggil kami?"     

Jiang Tingxu tersenyum canggung, "Maaf, aku barusan mendengar pembicaraan kalian, apakah kalian akan pergi?"     

Salah satu dari keduanya mengangguk, "Ya, dosen kelas kami berikutnya adalah dosen iblis yang sangat kejam yang bahkan tidak tahu cara mengeja kata akomodasi. Kita tidak bisa melewatkan kelasnya, jadi kita harus kembali."     

"Kalau begitu... apa boleh aku minta papan lampu milik kalian? Temanku lupa membawanya, kebetulan dia sedang bersedih. Nah, itu perempuan yang ada di sana."     

Keduanya melihat ke arah yang ditunjuk Jiang Tingxu. Saat ini, Qiao Ran sedang menangis sedih. Air mata itu benar-benar seperti manik-manik yang jatuh tanpa henti.     

Kedua sahabat itu mengangguk pada saat yang sama dan setuju, "Ya, boleh. Ini papan lampu dan ikat kepala. Kakak, kamu harus mewakili kami melihat Kakak Yan kami!"     

Tiba-tiba beban Jiang Tingxu langsung bertambah berat dalam sekejap.     

"Terima kasih, bagaimana kalau tiket itu juga kalian jual padaku? Kami hanya punya dua tiket, sedangkan sekarang ada satu anak kecil dan juga satu orang dewasa."     

"Baiklah."     

"Kalau begitu aku akan transfer uangnya ke kalian."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.