Menjadi Istri Sang Bintang Film

Aku Pikir Kamu Selamanya Tidak Mengenaliku



Aku Pikir Kamu Selamanya Tidak Mengenaliku

0Huo Ye membawa sekelompok orang ini langsung ke kantor Sang Raja Lagu. Setelah sampai di depan pintu, Huo Ye mengetuk pintu. Tok, tok.     

"Masuk."     

"Direktur Qiao, Xiao Ran di sini."     

Dua pria yang duduk di sofa melihat ke arah pintu pada saat yang bersamaan. Tetapi, salah satu dari mereka langsung menunduk begitu melihat mereka. Sementara, wajah pria satunya bisa dibilang seperti Qiao Ran versi laki-laki.     

Hanya saja wajah Direktur Qiao terlihat lebih tegas dan tampan, sedangkan Qiao Ran punya karakter manis dan lembut.     

"Lihatlah dirimu. Bukannya tadi malam kamu masuk shift malam lagi?"     

"Kak, hehe. Memang kamu yang paling mengenalku."     

Sang Raja Lagu ternyata adalah kakaknya Qiao Ran? Tidak heran gadis ini lebih dulu tahu bahwa Gu Yanzhi juga berpartisipasi dalam kompetisi ini.     

Qiao Yu juga melihat ke arah beberapa orang di sebelah adiknya, "Xiao Ran, siapa mereka?"     

Qiao Ran dengan wajah bangga memperkenalkan, "Kakak, dia adalah Dokter Jiang dari departemen kami. Dia sangat terampil dan sangat hebat!"     

Qiao Ran menarik Jiang Tingxu ke depan. Ia tidak bisa berkutik lagi dan hanya bisa menyapa mereka, "Halo, Direktur Qiao."     

Tatapan mata Qiao Yu menjadi lebih tenang ketika mendengar bahwa ada seorang dokter di departemen adiknya, "Halo, Dokter Jiang."     

Qiao Ran kemudian menunjuk ke arah si Kecil, "Kakak, adik kecil yang pipinya merah muda sangat menggemaskan ini adalah putra Dokter Jiang. Di sebelahnya ada A Tie, pengawal keluarga Dokter Jiang. "     

Si Kecil hanya mengerutkan bibir karena tidak setuju dengan perkenalan yang dikatakan Qiao Ran tadi. Ia berpikir bahwa 'pipi merah muda menggemaskan' tidak bisa digunakan untuk mendeskripsikan dirinya!     

Ning Ning itu laki-laki. Semua yang dikatakan Bibi adalah tentang perempuan!     

Qiao Yu sepertinya menyadari apa yang dipikirkan si Kecil. Ia pun menyapa sambil tersenyum, "Halo, pria kecil."     

Namun, Qiao Yu merasa tidak asing dengan wajah si Kecil.     

Si Kecil melambaikan tangannya sambil menyapa, "Halo, Paman Qiao."     

Pada saat ini, pria yang dari tadi hanya menundukkan kepalanya di samping Qiao Yu tiba-tiba mengeluarkan suara pelan. Dia mengangkat kepalanya dan mengunci matanya di satu titik.     

Untuk sesaat, hanya Qiao Ran yang bersemangat saat melihat pria itu.     

Sebaliknya, suasana hati Jiang Tingxu mungkin sangat berbeda dari Qiao Ran.     

Bagaimana bisa dia?     

Jiang Tingxu mundur perlahan. Ia tidak tahu harus bagaimana. Ia merasa bingung dan pusing.     

"Berhenti!"     

Jiang Tingxu benar-benar menghentikan langkahnya.     

Mata semua orang tampak curiga. Qiao Ran pun langsung menutup mulut dengan tangannya karena ia terlalu terkejut melihat sesosok idola yang sudah ia idolakan untuk waktu yang lama. Setelah itu ia bertanya kepada kakaknya yang berada di sebelah sang idola, "Kakak, ada apa?"     

"Kenapa kamu bertanya padaku? Lalu aku harus tanya siapa?"     

Si Kecil mengerutkan kening saat ia melihat paman yang tidak dikenal itu semakin mendekat. Kemudian ia melangkah maju dengan kaki pendeknya dan berdiri di depan ibunya, "Paman, apa yang kamu lakukan?"     

Pria itu berhenti dan berkata sambil tersenyum, "Salah."     

Kata sederhana yang terlontar secara tiba-tiba itu terdengar sangat aneh dan dipaksakan. Jangan tanyakan bagaimana reaksi si Kecil sekarang.     

"Salah apanya?" Si Kecil balik bertanya dengan sikap tenang.     

Pria itu kemudian menunjuk ke arah Jiang Tingxu, "Oh, kamu tanya saja padanya."     

Jiang Tingxu terbatuk-batuk. Jawaban itu sama sekali tidak menjawab pertanyaan tadi, "Aku kira selamanya kamu berencana untuk tidak mengenaliku, Kakak."     

"Heh, memangnya aku pernah mengatakannya?" Gu Yanzhi merasa gadis ini lebih menjengkelkan dari saat bertahun-tahun yang lalu.     

Apanya yang kukira? Memangnya aku mengira apa?     

Sebenarnya, pada saat pertama ketika mereka masuk, Gu Yanzhi mengenali mereka. Ia hanya ingin melihat apakah Jiang Tingxu mengenali dirinya lebih dulu atau tidak.     

Sangat disayangkan bahwa sampai saat semua orang yang ada di sana telah memperkenalkan diri, Jiang Tingxu tetap tidak mengenalinya. Itu sebabnya ia harus angkat suara. Siapa yang akan tahu jika pertemuan berikutnya masih akan terjadi beberapa tahun lagi?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.